Senin, Agustus 13, 2012

Magical Ramadhan Day#21 : FORGIVE YOURSELF

Terlambat lagi mengerjakan tugas bulan Ramadhan. Maaf, maaf ^^. Bukannya sengaja, tapi karena terhambat oleh tugas kantor yang lebih 'minta' didahulukan, dan beberapa tugas lain yang tak kalah pentingnya. 

Langsung saja, tugas hari ke 21 ini bikin mulut mendadak membentuk huruf 'O' panjang. Memaafkan Diri Sendiri. Dibilang berat, iya... nggak juga iya. Berat-berat ringan, susah-susah gampang. 
Tidak semua manusia bisa memaafkan dirinya sendiri. Tak terkecuali aku. Kesombongan dan keegoisan manusia yang membuat kita tidak bisa menerima kesalahan dan mengambil hikmahnya, kemudian berterusan meratapi nasib, menyalahkan diri, menyalahkan 'tetangga'.

Suara hati selaku petunjuk kebenaran, kadang salah diartikan menjadi rintihan atau hembusan nafas saja, yang berlalu dan lewat begitu saja, tak diacuhkan, tak dihiraukan. Hingga tanpa sadar aku menyakitinya. 

Sempurna aku menjadi tuna rungu jika harus mendengar kata hatiku. Padahal, kesepian-kesunyian adalah bukan saat kita sendirian, melainkan ketika tidak bisa lagi kita mendengar kata hati kita. 
Aku bodoh, menjadi manusia yang tak bisa membedakan, mana suara hati, mana yang hanya bisikan nafsu. Menjadikanku manusia yang sombong, yang merasa mampu 'berjalan' dalam kehiduapn tanpa suara hati. Dan kadang (kalau tidak mau disebut sering) aku terjerumus, tersesat.

1. Wahai Hati yang baik, maafkan aku karena tak pernah percaya dan mendengarkan ucapanmu. Kalau boleh menyesal, aku benar-benar menyesal. Sangat menyesal. Terima kasih, karena kau tak pernah lelah, tak pernah kapok, untuk terus mengingatkanku, meski aku jarang mendengarmu.

2. Maafkan aku Hati yang Baik, karena telah menelantarkanmu, tidak menghargaimu, dan sering menyakitimu, secara sadar atau tidak. Yang akhirnya melahirkan kesalahan-kesalahan dalam hidupku. Membuatku membenci kehidupan, dan juga kamu. Sungguh, aku tak bermaksud, melempar kesalahan padamu. Namun ego diri kadang tidak mau mengaku salah. Maafkan aku, Hati. Terima kasih untuk kehadiranmu yang tak pernah lelah.

3. Terima kasih untuk Hati yang Selalu Setia menerangi dan menuntunku untuk lebih berhati-hati. Menjagaku dan mengajariku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.  Terima kasih atas kesabaranmu telah mendampingiku. Mengkoreksi segala kesalahanku, agar tak lagi terulang. Terima kasih.

Terima kasih Ya Rabb, atas hati yang telah Kau titipkan padaku. Maafkan aku Ya Allah, jika aku sudah menyia-nyiakannya, tidak menjaganya, dan membuatnya menjadi kotor. Semoga Allah mengampuniku, dan memberiku kesempatan untuk membersihkan hati ini. 
Subhanallah.

Terima kasih. Terima kasih. Terima Kasih.
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar