Rabu, Agustus 24, 2011

(6) Sang Pencerah

Baru selesai nonton film Sang Pencerah. Banyak yang bisa diambil hikmahnya.
Pertama, bahwa mengaji atau membaca ayat Al-qur'an tidak asal membaca. Karena percuma kita membaca banyak surat, kalau kita tidak mengamalkannya.
Kedua, menyampaikan agama Islam tidak harus dengan ceramah. Karena dengan dongeng atau cerita pun kadang lebih bisa masuk dalam hati
Ketiga, jika kamu menganggap apa yang kamu kerjakan atau yakini benar (dengan tidak melenceng dari jalan Allah) maka jangan berputus asa untuk menggapainya
Keempat, JIKA KAMU MENOLONG (AGAMA) ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENOLONGMU DAN MENEGUHKAN KEDUDUKANMU (QS. MUHAMMAD SAW:7)
Kelima, Allah ada di tiap hati kita. Dengan mengingat itu kemudian mengerjakan setiap perintah-Nya dan berjalan di jalan yang ditentukan-Nya, maka (Insya Allah) neraka dalam hatimu akan sirna
Keenam, Jangan membenci orang yang membencimu, jangan memaki orang yang memakimu, jangan menganiaya orang yang menganiayamu. CUKUPLAH ALLAH BAGIMU, yang akan menyelesaikan 'urusanmu'
ehm, apa lagi ya????
Mungkin hanya bisa berkata ISLAM adalah agama yang indah, dengan mengesampingkan sikap fanatik dan anarkis yang mengatasnamakan jihad

Stress...

Ya, Tuhan... baru kali ini merasakan dapat pekerjaan yang bejibun banyaknya. Betapa terasa kalau cari uang itu susah banget. Bayangkan, aku harus duduk dan berkutat dengan komputer lebih kurang  5 jam. Padahal menurut pengetahuan, manusia itu duduk tidak boleh lebih dari 2 jam. Dan itupun harus banyak minum air putih.
Ckckck... dan. aku mengeluh.
Harusnya aku tahu bahwa mengeluh nggak akan bisa menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabku. Nota pembelian barang atau sewa akan tetap kosong, Kwitansi juga tak akan terisi hanya dengan mengeluh. Justru, akan menghambat kerja kita. Sudah capek, nggak selesai-selesai, pusing, eh, malah nggak dapat berkah.
fiuufhh... Ya, Allah berikanlah kemudahan bagi hamba untuk menyelesaikan tugas ini. Berikanlah kelancaran dalam mengerjakan kwitansi dan nota-nota yang tidak sedikit ini. Semoga Allah memberikan petuntuk-Nya...
Well, berhenti mengeluh.. hidupkan komputer ... buatlah tanganmu menari dia atas not hurufnya sesudah mengucapk basmallah... dan selamat bekerja!!!

Selasa, Agustus 23, 2011

Kebanggaan kami...

17 Agustus 2011, seharusnya tulisan ini sudah ku posting. Tapi, entah kenapa tanganku tak bisa menari di atas keyboard notebookku.
Judul diatas merujuk pada seorang gadis yang berusia hampir 17 tahun. Adik kami, si bungsu di keluarga kami, Vira Oktavia.
Hari ini, dengan hati ikut berdebar, kami melihat dia menjadi pembawa baki di paskibraka. Menjadi salah satu petugas yang mengibarkan sang saka merah putih, cukup membuat kami sangat bangga. Meski jantung berdebar tak karuan, tapi senyum di bibir tak pernah sirna tersungging untuk si bungsu dan doa tak henti terlantun dalam hati kami ketika menyaksikan pasukan 17, 8 dan 45 memasuki lapangan alun-alun dalam detik-detik pengibaran bendera.
Kebanggaan kami tak berhenti sampai disitu. Malah bertambah ketika akhirnya sang merah putih berkibar dengan gagahnya, diiringi oleh tangan yang terangkat menghormat.
Entah apalagi yang mau ku tulis. Yang pasti kebanggaan tak terkira bagi kami, melihat paskibraka dan adik bungsu kami melakukan tugasnya dengan sangat baik.


We love and proud of you, sist... moga selalu menjadi kebanggan kami.....

Jumat, Agustus 12, 2011

ku pinang engkau karena Allah....

Bismillah...
Aku meminangmu dengan menyebut nama Allah
memintamu untuk menjadi nakhoda dalam kapal yang kelak akan kita naiki
mengarungi lautan kehidupan bersama mencari ridho Allah
memintamu untuk menjadi pengeja dalam lagu kehidupanku
mungkin sumbang, namun bersamamu kuharapkan ada keharmonisan didalamnya
ijinkan jemari ini bertaut, memohon pada Allah
agar ada cahaya dalam jalan yang tengah ku tapaki
bertemu dengan lentera yang kelak menerangi perjalanan menuju arah-Mu
lalu kembali menapaki jalan yang Kau ridhoi..

Aku meminangmu dengan menyebut nama Allah
Berharap dapat merajut asa kehidupan bersama orang yang merindukan dan mencitntai-Mu
meletakkan jalannya di jalan-Mu

Bisakah wanita meminang?
Bolehkah aku meminangmu??


Kamis, Agustus 11, 2011

(5) Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos Terjawab Sudah

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?". 

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan." 

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,

 
Albert Einstein.

Selasa, Agustus 09, 2011

(4) Molen Pak Ndut

Sejak berdiri tahun..(entahlah, tiba-tiba ada tanpa tahu kapan), molen ini sudah dinamai molen pak Ndut. Bahkan nama asli pemiliknyapun nggak tahu. Tapi, orang nggak peduli siapapun namanya, yang pasti molen pak Ndut itu enak banget. Meski banyak molen-molen yang bertebaran di pasaran :) dengan berbagai rasa (coklat, nanas, kacang ijo, dll), Molen pak ndut yang original (karena hanya ada rasa gurih tepung dan pisang) tetap belum ada yang bisa menggeser
Aku adalah penggemar setianya. Boleh dibilang, ini salah satu makanan ringan favoritku. Aku sudah pernah merasakan mulai harganya masih 100 perak hingga sekarang menjadi 300 perak. Pak ndut selalu stand by di depan pasar sukodono mulai pukul 4 sore hingga habis (biasanya sampai pukul stg 8 malam)
Kira-kira, sampai kapan ya molen pak ndut berdiri tegak???  :):)

pencari kapuk

Pak Karim, lelaki separuh baya yang kesehariannya bekerja sebagai pencari kapuk. Tiap hari, Pak Karim harus berjalan mencari pohon kapuk. Kadang-kadang asma atau sesak nafas melanda beliau ketika bekerja.
"Ya, kalau mulai sesak berhenti kerjanya," jawabnya ketika ditanya gimana kalau sesak nafasnya kambuh.
Tidak mudah bekerja di tengah-tengah kapuk yang bertebaran. Selain pandangan terhalang, nafas juga sesak.
Kalau tidak musim kapuk, biasanya dapat bayaran 5000 - 15000 per hari. Kalau sedang musim, Pak Karim bisa mendapatkan 50rb per hari.
bersama sang istri, Bu Humaida, meskipun sedang puasa, tetap bekerja keras. Agak susah katanya, karena harus menahan lapar dan haus.
45rb untuk kerja seharian, mulai mengupas, menjemur, dan membungkus kapuk. Tak peduli berapa besar upah yang di dapat Pak Karim tidak pernah lupa bersyukur pada Allah Yang Maha Memberi Rejeki.
Bagi pak Karim dan Bu Humaidah, Rejeki halal untuk Kehidupan dunia akhirat merupakan hal yang sangat penting.
Mereka selalu bersyukur pada Allah, bagaimana dengan kita?

Renungan hati 3

Tawakkal kepada Allah adalah,
bersandarnya Hati HANYA pada Allah,
Disertai dengan USAHA...
dan,
YAKIN bahwa Allah lah yang Memberi Rejeki,
Yang Menghidupkan, Yang Mematikan,
Yang Memberi, Yang Mencegah,
Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah,
Dan
Tidak ada Tuhan kecuali Allah SWT..
(QS. Al Furqon:177)

Maka,
berdoalah kepada Allah SWT dalam suka maupun duka
supaya kita bisa tawakkal pada apa yang telah Allah tetapkan dalam kehidupan ini... amin

**Catatan dari Mbak Hesti**

(3) Catatan dari seorang EnBi

Waktu yang lama takkan sanggup menghapusnya
Jarak yang jauh takkan mampu melenyapkannya
        Hanya jika hati kecilmu yang menginginkannya

Alunan celaan akan menjadi irama senyuman
Pekikan canda akan menjadi gelak tawa
        Hanya jika egomu mengatakannya

Teriak dalam hati menjadi senandung buatnya
Petik sumpah serapah menjadi melodi pikirannya
        Hanya jika tiap pribadi ingin menjadi sang penghibur

Gelombang dahsyat pikiran menjadi bukti pemberian
Deras aliran menjadi sumber anugerah
        Hanya jika tiap nurani kukuh sebagai sumber kekuatan

**Teriak pekik sebuah keikhlasan hati dari seorang sahabat**
20 Desember 2009...
always miss u, kak....

Senin, Agustus 08, 2011

(2) Hmmm.... yummy!!!!

Inilah jenis-jenis makanan yang selama 5 bulan ku rindukan
Tak bisa ditemuin yang kayak gini, dengan rasa yang sama di Ciloto, Jawa Barat
Dan, sekarang.... alhamdulillah, bisa terpenuhi...
inilah mereka:
Dimulai dari Rujak manis, Gado-gado, Rujak cingur, Lontong sayur, dan Bakso.....
Inilah makanan yang siapapun pasti nggak akan nolak... apalagi aku...
Selamat Makan..

Minggu, Agustus 07, 2011

(1) Buber bersama yatim

Hari ini berbuka dengan banyak anak yatim
Pengalaman baru yang membuatku bersyukur dan bersedih sekaligus banyak belajar
Bersedih, karena masih sekecil itu mereka sudah ditinggal salah satu atau kedua orang tuanyan
Bersyukur, bahwa Allah sampai detik ini masih membawa kedua orang tuaku disampingku, dalam keadaan sehat_dan semoga selalu begitu
Belajar bagaimana menjalani hidup dengan senyum ceria yang mereka kembangkan untuk orang-orang dihadapan mereka
Bagaimana menjadi tegar berusaha mencapai cita-cita yang entah sampai kapan ada dalam impian mereka.
Ya Allah, semoga diberi jalan kemudahan untuk mereka semua
Dan semoga diberikan rasa cinta, hormat, dan santun pada diriku untuk ke dua orang tuaku
Amin

Sabtu, Agustus 06, 2011

**Bersyukurlah**

Bersyukurlah karena kamu tidak memiliki semua yang diinginkan
               Jika engkau memiliki semuanya, apa lagi yang hendak kamu cari?
Bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu
               Karena itu memberi kesempatan padamu untuk belajar?
Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi
               Karena selama itulah kamu tumbuh dewasa
Bersyukurlah atas keterbatasan yang engkau miliki
               Karena hal itu memberi kesempatan untuk memperbaiki diri
Bersyukurlah atas setiap tantangan baru
               Karena hal itu akan membangun kekuatan dan karaktermu
Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang engkau perbuat
               Karena hal itu memberimu pelajaran yang sangat berharga
Bersykurlah ketika kau lemah dan tak berdaya
              Karena berarti kau telah membuat suatu perbedaan

Adalah mudah untuk bersyukur atas hal-hal yang baik
Kehidupan yang bermakna adalah bagi mereka yang juga bersyukur atas kesulitan yang dihadapi
Rasa syukur bisa mengubah hal negatif menjadi positif
Berusahalah bersyukur atas kesulitan yang kau hadapi sehingga kesulitan itu akan menjadi berkah bagimu

Jumat, Agustus 05, 2011

Renungan hati 2

Membalas orang yang telah menyakiti kita adalah RUGI...
Karena
Allah TIDAK  mau tahu ALASAN mengapa kita membalas
Yang Allah TAHU...
Adalah PERBUATAN kita yang telah membalas...

Biarkan Dia melakukan itu untuk kita,
Kalau kita beruntung, Dia akan mengijinkan kita melihatnya..

**Catatan Mbak Hesti (Titi)**

Untuk yang masih gundah

Lentera itu mendekatimu,
Dan engkau telah memilihnya....tanpa kau sadari
Namun, ada ragu singgah di ruangmu yang kosong
Benarkah dia?
Kata yang selalu diucap oleh hatimu

Beras atau nasi?
Itu ibarat yang selalu terucap dalam lisanmu saat mencari sosok sang pendamping
Siapapun ingin pendampingnya adalah ibarat nasi
Sudah siap untuk kita nikmati
Terima jadi, istilahnya
Tapi, tahukah kamu?
Ketika pasangan kita masih sosok beras, kita akan lebih menghargainya
Karena kita tahu wujud aslinya
Belum ada penambahan atau pengurangan apa-apa
Dia, adalah dia... beras, masih polos dan bisa diubah menjadi apapun...
Kita akan lebih menghormatinya, atas segala usahanya saat ingin menjadi Nasi yang bisa dinikmati

Namun,
Darahmu yang paling tahu pada siapa dia berdesir cepat
Jantungmu yang paling yakin pada siapa dia berdetak melebihi irama yang seharusnya
Tubuh dan jiwamu yang paling menyadari pada siapa dia merasa nyaman
Bukan untuk mencari mana yang lebih baik
Karena tiap saat pasti ada yang lebih baik
Tapi mencari,
Yang mampu membuatmu berjalan dengan kakimu sendiri
Yang mampu membuatmu tersenyum dengan lebar
Yang mampu membuatmu menjadi diri sendiri
Tanpa beban
Tanpa kompromi
Karena bukanlah suatu pilihan hati jika itu harus memakai kompromi, dan menjauh dari siapa dirimu sebenarnya...

Potret hari ini 2 : Rumahku mana?

Sehabis tarawih, aku dan bapak pergi keluar untuk cari kolak langganan bapak. Ketika melewati jalan Panjaitan, pas di lampu merahnya, aku melihat ada sosok anak dan bapaknya tergeletak di tepi jalan. Mereka tidak mati, mereka masih hidup. Hanya saja mereka memang tidak ada bedanya dengan orang 'mati' karena tak punya masa depan lagi. Jangankan rumah, untuk makan saja mereka mungkin masih harus mengais sampah. Mereka tidur dimanapun tempat menerima mereka. Kalau di trotoar ini diusir, mereka akan berjalan mencari tempat lain. Sampai kaki lelah membawa mereka.
Mereka tidak seberuntung kita. Yang punya rumah. Meski kecil (mungkin hanya 2 kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi) tapi setidaknya kita masih punya tujuan untuk pulang. Namun, satu hal kecil yang kadang kita lupa untuk lakukan. Bersyukur. Bersyukur masih ada tempat berteduh. Bersyukur masih punya tempat untuk melindungi kita dari hujan, panas, atau cuaca dingin.
Negara kita sudah merdeka, katanya. Tetapi, nyatanya belum banyak manusia di negara ini yang bisa menikmatinya. Jadi, bersyukurlah kita yang bisa merasakannya.
Mungkin dengan sedikit berbagi, kita bisa membantu mereka tersenyum!

Kamis, Agustus 04, 2011

477

Saat selesai sahur dan menunggu adzan Shubuh, aku mencoba membaca Al-qur'an ku yang 'lama' terbengkalai. Tanda al-qur'an itu menunjukkan pada sebuah halaman. Pas kubuka, ternyata surat An-Nisaa. Setelah selesai membaca, tiba-tiba aku ingat sesuatu.
Sahabat yang menjadi saudara perempuanku, Febri Waliulu, sangat menyukai surat ini pada ayat ke 77. Lalu ku buka ulang, dan ku baca terjemahannya.


Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia itu hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang bertakwa, kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.
 Tidak hanya surat itu, ada satu surat lagi yang disukai oleh ebi, begitu aku memanggilnya. Surat 47, surat Muhammad pada ayat ke 7. Sekalian ku buka ayat itu untuk kemudian ku lihat terjemahannya.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

membaca surat itu, membuatku merindukannya. Berharap suatu hari kami bisa dipertemukan lagi oleh Allah Yang Maha Mengatur Jodoh umatnya.
 

Rabu, Agustus 03, 2011

Renungan hati 1

Sesungguhnya Allah TIDAK pernah menjauhkan seseorang
Dari apa yang seharusnya dia DAPATKAN...
Jika memang untuknya,
Allah tentu akan mendekatkannya sedekat mungkin
Maka,
Janganlah MENYERAH dalam berusaha meski kadang melelahkan
Walau tak jarang harus menangis
Percayalah KEBAIKAN yang memang Allah TETAPKAN
TIDAK akan pernah TERTUKAR dengan orang lain

**Catatan dari Mbak Hesti (Titi)**

Selasa, Agustus 02, 2011

11 maret 2011


Hari ini aku berdoa lebih keras dari biasanya
Entah kenapa?
Hanya bila kesusahan saja manusia mau berlutut pada-Nya
Dan aku adalah manusia

Tangan ini bertaut
Meminta kekuatan pada yang Maha Kuat
Agar raga ini dapat bertopang tegak
Agar nafas ini dapat berhembus ringan
Agar nadi ini dapat berdenyut sesuai kodratnya

Hari ini harusnya menjadi awal kehidupan yang baru
Yang-mungkin-dapat menghadirkan surga
Namun tiba-tiba semuanya tidak sesuai dengan asa
Yang telah dirajut

Hari itu, berusaha untuk merelakan satu hati terkoyak
Saat hati yang diharapkannya memilih bersanding dengan jiwa-jiwa
Yang mampu memberinya kebahagiaan
Satu tempat, mencoba menjabat tangan dengan senyuman
Di tempat lain, tak dapat menahan butiran bening-bening
yang berjudul dirimu
walau telah mencoba, namun kenangan yang telah terjadi
selalu menghantui
aku meminta pada Yang Maha Membolak-balikkan Hati
agar engkau dapat berganti nama dalam hatiku
hingga aku bisa memanggilmu dengan nama yang baru
Teman

**Catatan 11 Maret 2011**

Senin, Agustus 01, 2011

Potret hari ini 1 : Ternyata air bersih mahal

Tanggal 29 Juli 2011, ketika sedang menunggu loket askes Dr. Sutomo Surabaya buka, aku membeli makanan di sebuah warung kecil di depan rumah sakit itu. Saat itulah aku melihat sesuatu yang membuatku mengernyitkan dahi dan menanyakan.
Apakah air itu memang sudah dihargai?
Bukankah air itu Tuhan yang buat, dan diperuntukkan untuk umatnya?
Lantas kenapa bisa diperjualbelikan?
Sesosok ibu tua dengan membawa gelas plastik yang agak kusam masuk ke dalam warung tempatku makan. Dengan menyodorkan dua lembar kucel uang seribuan, si ibu membeli segelas air panas. Hanya segelas air tawar yang panas dengan dengan harga yang sama dengan segelas es jeruk di tempatku.Dan untuk segelas air dingin dihargai dengan selembar uang seribuan. Bukankah terlalu mahal?
Ataukah memang di kota metropolitan air bersih sudah sangat langka?
Dan wajib bagi yang tidak bisa mendapatkan air bersih, mereka harus membelinya??

Lagi-lagi untuk....

Cerita baru saja dimulai
Lembaran hati telah siap ditulis kembali
Bagai embun yang menyentuh semua yang ada di bumi
Dialah penyejuk
Bagi hati yang sepi

Kau matahari
Yang memberi sinarnya tanpa diminta
Cahaya yang menghangatkan
Bagi hati yang kosong dan perih

Kau datang saat ku rapuh
Meyakinkanku bahwa
Langitpun akan menghadirkan cerah di sela-sela mendungnya
Dan hidup tidak melulu tentang tawa
Karena tangis akan mengajari kita
Bagaimana tertawa dan menghargainya


Senyum yang selalu kau tawarkan
Bukan sekedar sunggingan bibir belaka
Itu adalah semangat
Itu adalah Keikhlasan
Itu adalah ketulusan
Yang dengan ketiganya kau menghadapi sesuatu yang disebut (ke)hidup(an)

Seperti matahari yang selalu setia pada siang
Seperti bintang yang selalu menemani malam
Itulah sosokmu di dalam sini
Di hati

**untuk Enbi dan Ebhy** 
PS. untuk Mr. Z :)