Rabu, Juli 31, 2013

Check Up Pertama

Akhirnya acara kunjungan orang nomor satu di negeri ini selesai sudah. Artinya seluruh rangkaian acara di bulan Ramadhan ini juga ikut selesai. Kembali bisa fokus untuk menyelesaikan puasa yang tinggal beberapa hari lagi. Belum bisa sepenuhnya fokus cih, karena saya masih punya satu hutang lagi. 

Jika saja rasa lemah di kaki ini sudah tidak terasa lagi, mungkin saya tidak akan melakukan check up. Diambil darah di urat tangan itu tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan. Kecuali untuk donor darah. Tangan ini selalu gemetar saat ujung jarumnya menembus kulit. Tapi, saat check up pertama hal tersebut tidak perlu dilakukan. Dokter penyakit dalam itu langsung memvonis kalau saya sakit maag. 

Hah??!!
Bagaimana mungkin sakit maag bisa mengakibatkan kaki hampir susah berjalan? Memang saat itu, saya suka mual, pengen muntah kalau makan, hingga berat badan terjun bebas. Dari 51 kg menjadi 48 kg dalam waktu dua minggu. Padahal saya sudah susah payah menaikkan berat bada. :'( 
Tapi, merasa bahwa yang mengatakan itu adalah seorang dokter, saya nurut saja untuk mengkonsumsi obat yang diberikan. Dua obat diminum sebelum makan.  

Seminggu sejak saya berobat, belum juga ada perubahan. Minimal saya harusnya sudah bisa merasakan manfaat dari obat yang saya minum untuk kaki saya. Tapi, tidak ada. Kaki saya tetap saja susah untuk berjalan. Saya harus merambat untuk bisa mencapai tempat tertentu. Selain itu, saya susah berdiri jika sudah jongkok atau duduk di lantai, mengakibatkan saya harus pakai kursi untuk melakukan sholat. Saya tidak bisa jinjit, berlari atau lompat. Awalnya, takut juga akan mengalami kelumpuhan. Karena itu, saya mengajak ibu untuk periksa ke dokter spesialis lain. Syaraf, misalnya.

Dan di syaraf, saya justru mendapatkan diagnosis lain. Si dokter cantik langsung bilang, jangan-jangan ini efek dari hypertiroid yang saya idap. What??!! saya malah berpikir itu sudah hilang setahun yang lalu. Akhirnya, check lab lengkaplah saya. Mulai dari semua hormon yang mempengaruhi, ECG alias jantung, rontgen, kandungan kalium, kolesterol, dan gula darah. Setelah itu, si dokter menyarankan untuk membawa hasil ceknya ke dokter spesialis penyakit dalam.  

Kala itu juga, langsung meluncur ke lab terdekat untuk mengecek semua hal yang dianjurkan. Siap-siap diambil darahnya, nih.
Bismillah, semoga hasilnya tidak terlalu mengecewakan. :'( 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar