Rabu, November 30, 2011

(97) 8 hal yang harus dilakukan menjelang pernikahan (untuk saudara2 perempuanku yang akan menikah)

Pernikahan sudah di depan mata, dan seringkali rasa stress menjelang hari besar itu menghinggapi sang calon pengantin berdua (meski keluarga juga ikut stree pastinya). Perasaan panik, tertekan, khawatir, gelisah kerap mendatangi hari-hari semakin dekatnya pernikahan.

Tentu saja, semua hal itu jika berlebihan dapat merusak kecantikan sekaligus mengganggu kesehatan, khususnya untuk calon pengantin perempuan. Mengingat acara resepsi biasanya diadakan di tempat si perempuan. Namun, tidak perlu takut, ada hal-hal yang WAJIB dilakukan menjelang pernikahan. Ingin tahu? Silahkan di baca ya... semoga bermanfaat..

1. Delegasikan dan Percayakan
Mulailah mengurangi peran kamu dalam mengurus pernikahan. Jika memungkinkan, delegasikan tugas-tugas Anda pada keluarga atau sahabat yang bisa dipercaya. Mungkin akan muncul perasaan takut kurang ini-itu, terlewat ini-itu atau sejenisnya. Tapi, belajarlah untuk mempercayakan semuanya pada keluargamu.

Menggunakan jasa wedding organizer? Kalau jawabanmu iya, maka ini saatnya kamu benar-benar menyerahkan dan  mempercayakan segala hal tentang pernikahan kamu pada mereka. Kamu tak mungkin membebani diri kamu dengan berbagai hal, lepaskanlah beban satu-satu agar semakin fokus untuk mempersiapkan diri menjelang nikah. Pastikan segala detail dan follow up sudah diserahkan kepada wedding organizer atau orang yang kamu percaya. Setelah itu, usahakan lagi tak terlalu ikut campur dalam persiapan pernikahan secara detail.

2. Persiapkan Bulan Madu
Ini merupakan kegiatan yang menyenangkan menjelang hari-H mulailah berkemas untuk persiapan bulan madu. Selain itu lakukan juga beberapa persiapan terakhir untuk liburan pertama kamu sebagai suami istri. Siapa bilang bulan madu cukup di kamar pengantin saja? Kamu berhak kok mengunjungi tempat2 romantis untuk momen bahagia itu. Tak ada salahnya mencari informasi di internet tentang tempat makan atau tempat menarik lainnya di tujuan bulan madu kamu. Siapa tahu Anda punya waktu luang untuk mengunjunginya.

3. Memanjakan Diri
Kamu mungkin orang yang malas untuk menghabiskan waktu di salon. Tapi tahukah kamu, pergi ke spa dan menikmati perawatan seharian merupakan aktivitas yang bisa meningkatkan mood dan membuat calon pengantin makin percaya diri. Baik pengantin perempuan maupun laki-laki wajib melakukan hal ini. Hari pernikahan adalah hari yang paling penting dalam hidup kita, tentu kita tak mau tampil dengan wajah kusut karena stres dan kusam karena kurang perawatan, kan? So, sekali2 bolehlah kita berkunjung ke salon demi terlihat menawan di hari bahagia nanti.

4. Fokus pada Pasangan
Kamu bisa menghabiskan waktu untuk berbincang dengan pasanganmu. Namun, hindari perbincangan yang berat dan memicu konflik, karena kondisi kalian menjelang hari H sudah cukup menaikkan emosi. Berbincanglah hal-hal yang santai, agar berdampak baik pula pada mood kalian.

5. Makan
Banyak wanita yang mencoba diet mati-matian menjelang hari H agar terlihat langsing. Tapi tidakkah kamu sadari kalau banyak makanan-makanan yang justru bisa membuat Anda tampil cantik saat menikah. Beberapa makanan seperti cokelat juga bisa membantu kamu mengatasi stres jelang pernikahan. Lagipula kamu tidak ingin ketika pengucapan ijab kabul nanti, kamu malah pingsan atau lemas, kan? Ingat, kamu sudah bergerak aktif sekali hari-hari menjelang pernikahanmu, jadi kamu perlu asupan gizi yang cukup sebagia tenaga untuk menemanimu ber-kegiatan.

6. Stop Perawatan Berisiko
Sepekan menjelang hari H, hindari mewarnai rambut, waxing, atau bleaching kulit. Jangan melakukan hal-hal yang bisa berisiko membahayakan penampilan kamu pada hari pernikahan. Jika ingin potong rambut, lakukanlah sebulan sebelum hari H. Jika potongan rambut kamu ‘bermasalah’ masih ada waktu untuk menyesuaikan.

7. Olahraga
Olahraga cukup dapat membantumu tampil bugar pada hari  H. Tidak perlu yang berat, cukup lari kecil atau jogging, jalan santai, atau olah raga ringan yang bisa membuat kamu terlihat segar dan cantik. tapi harus diingat, jangan sampai berlebihan atau kau bisa kelelahan di hari H-mu.

Mudah, kan? Kelihatannya. Tapi, percayalah, jika stress melanda, ingatlah bahwa hari bahagiamu sudah di depan mata. dan kamu tak sendirian. Banyak yang akan menopangmu dari belakang, agar Pernikahanmu menjadi sempurna.
Happy Wedding untuk siapapun yang akan merajut asa pernikahan..

Selasa, November 29, 2011

(96) Pelajaran dari penjual Gado-gado

Suatu hari, ketika jam istirahat, udara yang panas dan sinar matahari yang terik membuatku (dan beberapa orang dikantor) malas untuk keluar makan siang. Mau menyuruh orang pun tidak bisa, karena bapak yang biasanya dimintai tolong beli makanan sedang tidak ada di tempat. Alhasil, kami yang ada di kantor hanya bisa makan makanan ringan semacam kacang, kripik, dan beberapa makanan yang tidak mengenyangkan perut.

Tapi, sungguh beruntung, belum habis satu bungkus makanan itu, dari kejauhan terdengar bunyi tok...tok...tok... suara sebuah bambu yang dipukul dengan kayu, bunyi khas dari penjual gado-gado. Sambil setengah berlari keluar dari kantor agar tidak kehilanggan jejaknya, saya memanggil si penjual gado-gado.
Tukang gado-gado (yang ternyata adalah seorang laki-laki tua) menoleh dan memutar balik gerobaknya menuju kantorku. 

Berapa, Bu? tanyanya sopan sambil mengusap peluh keringat yang mengalir deras di wajahnya.

Enam, Pak. sambalnya di sendirikan saja, ya, jawabku. Dia mengangguk dan mulai mengerjakan pesananku.

Kuamati raut wajah lelaki penjual gado-gado itu. Kuperkirakan usianya lebih dari enam puluh tahun. Namun, tangan dan kakinya masih kuat untuk mendorong gerobak gado-gado ini, yang pastinya tidak ringan. Menyusuri jalan, menantang sinar matahari yang sangat panas demi mencari rejeki agar keluarganya bisa tetap makan. 

Selesai makan gado-gado, lalu saya membayarnya. Bukannya menaruh pada kotak uang seperti yang lazim dilakukan penjual-penjual lainnya, tapi bapak itu memasukkannya pada tiga tempat yang berbeda.
Yang pertama, ditaruhnya di laci gerobak, yang kedua di sakunya, dan yang ketiga di sebuah kotak kayu. 

Lho, kok di pisah, Pak? tanyaku penasaran.

Iya, biar ndak campur antara yang buat saya, yang buat orang lain, sama yang buat agama saya.

Saya kok nggak ngerti, ya, Pak? maksudnya apa, tho?

Ya, yang buat saya itu, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kalau yang untuk orang lain, kan, karena agama juga menganjurkan untuk berbagi dengan sesama –infaq, sedekah, atau apa saja yang bisa meringankan beban saudara kita, dan yang terakhir, saya itu ingin sekali pergi ke rumah Allah

aku tidak percaya mendengar jawaban dari bapak tua penjual gado-gado di depanku ini. Sederhana, tapi sangat menyentuh. Malu rasanya berhadapan dengan orang seperti beliau. Kita memiliki nasih lebih baik dan beruntung, tapi tidak pernah memiliki fikiran seperti itu. jangankan untuk membantu, berencana membantu saja belum tentu ada dalam benak kita. Ego yang tinggi sebagian manusia kadang mengalahkan segalanya. Meremehkan apa yang rendah di bawah kita. Dan sering mengelak atas nama (ketidak)mampu(an) dan (ketidak)punya(an)

Bukankah haji itu untuk yang mampu, Pak? Ya, tenaga, ya biaya... tidak perlu memaksa kalau memang belum mampu, kan?

Mampu menurut siapa, Bu? Bukan menurut Pak RT atau Pak RW atau Pak Lurah, kan? Mampu itu, kita sendiri yang menentukan. Karena itu berhubungan langsung dengan kita. Sama dengan sanggup atau tidak, bisa atau tidak, berani atau tidak. Semua hal itu adalah kita sendiri yang menentukan. Kalau kita menghakimi diri kita tidak mampu, tidak sanggup, tidak bisa, tidak berani, maka itu juga-lah yang akan kita rasakan. Tapi, kalau kita memvonis diri kita mampu, sanggup, bisa dan berani, maka Insya Allah, Allah akan memudahkan segala jalan kita.

Subhanallah... seorang tukang gado-gado tua yang (mungkin) tidak pernah merasakan pendidikan sampai tinggi, namun memiliki pemikiran yang mulia dan luar biasa.
Siang ini, di bawah siraman terik matahari, aku merasakan kesejukkan yang nyata dari ucapan si penjual gado-gado. Pelajaran berharga yang diberikan oleh bapak tua ini tanpa disadarinya. Pelajaran yang mungkin tidak di dapat di sekolah manapun.

Kadang, kita memang tidak akan pernah tahu akan mendapat pelajaran hidup apa sekarang... dan dari siapa... dari siapapun itu, akan dapat mengubah cara pandang hidup kita. Semoga...

Senin, November 28, 2011

Ketika seorang ibu sakit

Melihat ibuku terbaring lemah dan raut lelah yang mendampinginya, sungguh aku tak ingin menggantikan posisinya. Bukan karena tak ingin atau durhaka, namun aku tahu, seorang Ibu akan lebih menderita ketika anaknya yang sakit, terbaring lemah, dan tak ada senyum di wajahnya. Karenanya, aku lebih ingin selalu ada buatnya. Mendampinginya dan menjadi kekuatan untuknya. Selalu siap kapanpun beliau membagi rasanya untukku.

Beliau sedang sakit. Mungkin kelelahan mengurus semua keperluan rumah. Aku rasa memang tenaga tuanya tak lagi mampu mengurus semuanya sendirian. Tidak lagi bisa, walau beliau selalu mengatakan sanggup mengurusi semuanya tanpa pembantu. Ya, dan hasilnya adalah seperti sekarang. Sakit.

Meski terlihat lemah, tapi beliau masih memikirkan akan makan apa anak-anaknya, rumah belum beres, dan semua hal yang berhubungan dengan rumah tangga. Seorang ibu benar2 luar biasa. Dirinya adalah nomor dua dalam pikirannya, keluargalah yang menempati peringkat pertama, meski sedang sakit sekalipun.

Saat ini, sungguh aku tak ingin menggantikannya. Karena aku lebih memilih untuk menjadi kekuatan yang selalu ada buatnya.

Jumat, November 25, 2011

Sejenak tenang bersama Dhuha

Waktu Dhuha.
Waktu dimana para malaikat-Mu turun ke bumi untuk menabur rejeki atas perintah-Mu untuk umat yang menunaikan sholat Dhuha.
Sebuah sholat sunnah yang dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat yang biasa dikerjakan ketika matahari mulai naik (kira2 kalau saat ini pukul setengah 7 sudah bisa sholat Dhuha)

Afdhalnya, sholat ini dikerjakan sebelum berangkat mencari rejeki (bekerja). Karena, sama dengan maknanya, Allah akan memudahkan rejeki hamba yang istiqomah mengerjakan sholat Dhuha.

Dan pada dasarnya, Sholat Dhuha adalah wujud DEMO seorang manusia kepada Tuhannya, untuk meminta limpahan rejeki, kemurahan berkah dan rahmah dari Sang Khaliq. Sebuah DEMO yang meminta agar usaha da kerja keras seorang hamba dapat mendatangkan rejeki yang dapat dimakan bersama dengan keluarganya nanti.

Tapi, lebih dari itu, aku mengerjakannya lebih karena membutuhkan kedekatan dengan Allah. Agar Allah tidak menjauh dariku, karena aku tahu, saat ini aku sedang dalam kondisi sangat membutuhkan-Nya. Sudah hampir dua minggu aku menjalankan sholat dhuha. Tepatnya sejak masalah yang kuhadapi berhasil  akhirnya bisa kuselesaikan. Meski tidak seperti yang kuharapkan. Memutuskan hubungan dua keluarga hanya melalui SMS bukanlah hal yang kuinginkan dari laki-laki itu. Dia memintaku secara langsung, dan hanya karena aku memilih untuk 'belajar' selama enam bulan, dia tidak sanggup menunggu dan memutuskan hubungan itu hanya melalui pesan singkat.

Sejak itulah, aku berusaha untuk istiqomah dalam menjalankan semua sholat sunnah yang bisa mendatangkan ketenangan. Salah satunya Sholat Dhuha. Banyak hal yang kurasakan sejak aku mengerjakannya. Tenang, mudah, dan segala dalam hidup menjadi sangat ringan.

Kalau aku dulu mengerjakan sholat Dhuha 2 rakaat, kemudian membaca doanya :

Tapi, seorang pak kyai mengajarkan sebuah amalan yang ada baiknya di baca ketika selesai salam dan sebelum membaca doa seperti biasa. Yaitu, membaca surat Al-Fiil dan Alam Nasyrah. Berapapun boleh, asal jumlahnya ganjil, karena Allah itu suka dengan yang ganjil. Setelah kucoba, ingin rasanya mengetahui, sebenarnya apa arti dari dua surat itu.

Pada surat Al-Fiil, ternyata menceritakan bahwa Allah akan selalu melindungi umat yang beriman dan memohon pertolongan-Nya.

Namun bagiku, yang paling mengagumkan adalah arti dari surat Alam Nasyrah. tak pernah terbersit sedikitpun untuk mengetahui artinya sebelum ini. Begitu tahu, tak pernah berhenti mengagumi artinya. Alam Nasyrah adalah surat yang bercerita bahwa Allah telah meringankan seala beban yang ada di pundak kita. Bahwa Allah selalu menyiapkan kemudahan jika kita mau berusaha, karena kesulitan tidak akan datang terus-menerus. Sesudah Kesulitan pasti ada kemudahan, dan hanya pada Allah-lah kita berharap. bukan pada yang lain.

Meski hanya 8 ayat (surat pendek) tapi, Alam Nasyrah mempunyai keistimewaan yang luar biasa. Tentu saja, tidak mudah untuk memahaminya. Kadang, malah kita butuh pembimbing untuk menangkap maksud yang ada dalam surat itu.


Menurut beberapa sumber, membaca atau mengamalkan surat Alam Nasyrah mampu membuat kita tenang, memudahkan segala urusan, menghilangkan segala macam kesulitan, menghilangkan kesedihan dan kegelisahan, hajat dikabulkan oleh Allah, mampu mengangkat derajat dan akan dilapangkan segala beban hidupnya bila orang yang membacanya selalu bersabar, dan pastinya lebih banyak lagi keistimewaan surat ke 94 dalam Al-qur'an ini.


Istiqomah dalam menjalankan sholat Dhuha, membaca Al-Fiil, membaca Alam Nasyrah, dan kemudian doa sesudah sholat Dhuha, maka rejeki, hajat, ketenangan, atau apapun yang kau inginkan InsyaAllah akan terkabul. Karena Allah tidak akan megingkari janji-Nya, bahwa mintalah pada-Nya, maka Allah akan mengabulkan.


Jadi,
Kalau ingin hajatmua segera terlaksana, Dhuha-lah
Kalau ingin tenang dan tidak gelisah, Dhuha-lah
Kalau ingin rejekimu lancar, Dhuha-lah
Kalau ingin lekas berjodoh, Dhuha-lah
Karena saat Dhuha, adalah saat malaikat turun untuk menyapa siapapun yang ber-Dhuha. Dan kau bisa sampaikan pesanmu pada Allah ketika Dhuha.

Kamis, November 24, 2011

(92) Re-So-Lu-Si

Resolusi?
Hm... apa, ya sebenarnya resolusi itu? 
Kebanyakan orang mengatakan "Resolusi tahun sekian adalah bla, bla, bla..." Dan biasanya, apa yang sudah di 'resolusi'kan HARUS sebisa mungkin dijadikan kenyataan. Atau paling tidak terpenuhi meski tidak maksimal. 
Jadi, apakah resolusi itu artinya sama dengan perencanaan?

Ternyata, tidak seperti itu. Resolusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berupa tuntutan tentang suatu hal.
Sebuah Putusan atau kebulatan pendapat! Jadi, resolusi adalah sebuah keputusan yang sudah disepakati. Keputusan apa? Apa saja. Kalau kita mengatakan resolusi kita tahun sekian adalah bla, bla, bla... maka, itulah hal-hal yang sudah kita putuskan untuk dapat kita capai pada tahun yang ditentukan. Dan, siapapun yang sudah mengucapkan resolusinya, dia punya kewajiba moral untuk berusaha semampunya untuk mewujudkan itu. 

Resolusi bukan hanya sebuah ucapan. Tapi sebuah janji pada diri sendiri. Janji ketika ingin melakukan sesuatu hal untuk menjadikan  diri sendiri berguna, berharga, atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Meski kadang, resolusi tak selalu menjadi kenyataan, tapi dia tidak pernah hilang atau lenyap. Dia hanya berpindah untuk menjadi resolusi di tahun berikutnya. 

Apakah tiap manusia harus memilik resolusi tiap tahunnya? Jawabnya adalah, semua bergantung pada manusia itu sendiri. Berniatkah dia menjadi pribadi yang lebih baik dalam hal pencapaian sesuatu? Atau hanya ingin menjadi dirinya yang sama dari tahun ke tahun? Kalau pilihannya yang pertama, maka tetapkan resolusimu. Putuskan apa yang akan kau capai di tahun berikutnya? Dan itu harus lebih baik.
Tapi, kalau kau pilih yang kedua, maka silahkan meninggalkan ruang resolusimu dan berdiam dirilah. 
Jadi, apakah resolusimu tahun ini sudah tercapai semua? Atau kau tak membuatnya di awal tahun kemarin??
Well, kalau begitu, selamat datang di dunia resolusi, dan apa resolusimu tahun depan?

(91) coretan masa lalu

Tanganku kembali menari di atas keyboard laptop ini. Namun, entah kenapa aku tidak begitu menyadari apa yang sebenarnya aku tulis? Mungkinkah sesuatu yang bermanfaat? Atau hanya sebuah curahan hati yang cengeng dan lebih pantas bila aku menyimpannya sendiri di dalam hati?

Ah, entahlah. Hanya saja, ketika aku meluapkannya hanya melalui sebuah coretan, aku sudah merasa tenang. Walau aku tak pernah tahu, adakah makhluk yang menjamahnya? atau sekedar meliriknya? dan itu, tetap saja bisa membuatku tenang. Aneh, ya?
Begitulah aku -dan mungkin juga bisa jadi pada sebagian orang. Saat tak tahu kemana akan mengeluh, coretanlah yang menjadi sasarannya. Karena kadang, teman tak selamanya ada di samping kita, karena bagaimanapun mereka juga punya kehidupan sendiri. Tapi sebuah buku dan pulpen? Mereka bisa selalu ada tiap kali kita butuhkan. 

Sebenarnya, aku menuliskan atau mencoretkan sesuatu adalah untuk sebuah kenangan suatu hari nanti. Ketika aku tak ada lagi di tempat ini. Ketika aku telah meloncat ke tahun berikutnya. Ketika usiaku sudah berkurang. Ketika ingatanku tak lagi kuat saat senja nanti. Ketika, sebuah cerita masa lalu hanya menjadi cerita, yang kadang dilupakan atau terlupakan.

Ketika semua itu terjadi, maka sebuah buku catatan akan menjadi video bisu bagiku. Video tanpa visual. Video tanpa musik. Hanya saja semuanya akan bermain melebur menjadi satu sinetron dalam khayalku. Dalam benakku. Dalam ingatanku. Maka bagiku, tidak akan ada kenangan yang terlupakan selama aku sanggup untuk selalu menorehkannya dalam sebuah tulisan. Biarkan hanya aku yang membaca, biarkan hanya aku yang mengingat. Karena itu semua memang hanya tentang aku, dia, dan mereka yang berada dalam area hidupku.

Jadi, tidak pernah ada yang salah dengan sebuah catatan.
Yang salah adalah, ketika kita hanya menulisnya, tanpa ada ingin untuk membukanya seuatu hari nanti.
Yang salah adalah, ketika kita tidak pernah bisa belajar dari catatan yang kita buat sendiri

Kamis, November 17, 2011

(84) Untuk perempuan-perempuan hebat dalam pendewasaanku



Membaca sebuah tulisan lama, Sabtu, 23 Juli 2011, membuatku teringat pada sosok perempuan luar biasa. Kuingatkan lagi, dia adalah Mbak Titi. Perempuan dengan segala keterbatasannya namun memiliki keyakinan pada Allah dan semangat yang lebih tangguh daripada siapapun. Bahkan daripada mereka yang menganggap diri mereka sempurna.

Perkenalan yang diawali hanya dari sebuah pesawat telepon. Suara yang ceria, tak akan dapat orang menyangka bahwa pemiliknya adalah seorang yang lumpuh. Yang seandainya itu menimpa orang lain, mungkin untuk bersemangat seperti dia saja tidak bisa. Dia bahkan mampu menyekolahkan empat keponakannya. Betapa tidak aku bersyukur mengenalnya. Belajar tentang sebuah semangat, kepercayaan, dan keikhlasan pada Sang Maha Pencipta.Belajar untuk yakin, bahwa apapun yang telah ditetapkan oleh Allah, adalah yang paling pantas dan terbaik untuk kita. Dan, hanya kita-lah yang dianggap sanggup menjalaninya. Ingat kata-kata mbak Titi saat divonis seperti itu, "Mau nangi sampai mata buta, mau marah seperti apapun, kalau Allah sudah menetapkan, maka terjadilah. Jalani dengan syukur, dan beri yang terbaik, itu akan lebih meringankanmu."
Satu-satunya yang mebuat dia bersyukur adalah, dengan kondisinya seperti itu, dia lebih mendekatkan diri dengan Sang Khaliq. Dia lebih 'waspada' dan lebih banyak melakukan kebaikan, karena selalu diingatkan bahwa dia bisa meninggal sewaktu-waktu. Berbeda dengan kita yang masih sehat. Merasa bahwa kematian masih jauh dari diri kita. Mbak Titi, lebih beruntung dalam hal ini.

Perkenalan itu tak luput dari sosok seorang Febry Waliulu. Hadiah Tuhan untukku. Disaat aku jauh dari orang-orang yang menyayangiku, disaat aku sendiri, disaat aku rapuh, dia hadir memberikan semangat. Kata-katanya yang bijak membuatku teduh, merasa nyaman berada di dekatnya. Entah apa yang bisa kuberikan untuk berterima kasih padanya. Hanya doa, agar Allah menjaganya selalu dan memberikan yang terbaik untuknya. Dan, nyatanya Allah akan memberikannya. Tinggal beberapa minggu, dia akan dijemput oleh laki-laki terbaik pilihan Allah. Jodoh yang datangnya tak terduga. Dan, meski jauh dan tak nampak mata, kebahagiaan yang dia rasakan, aku ikut pula merasakannya. Dan doaku untuknya, tidak pernah putus, layaknya dia yang selalu ada untukku.
Ebi -begitu dia biasa dipanggil- memberitahuku bahwa segala sesuatu sudah diatur oleh-Nya. Bahkan dia pernah mengalami hal seperti yang kualami. Belajar dari dia yang lebih dulu 'berjalan', membuatku lebih tenang dalam menghadapi masalahku. Dan, seperti katanya, aku akan 'berdiri dengan lebih tegak' dan 'berjalan' juga dibelakangnya. 

Satu sosok lagi yang luar biasa untukku. Bernadeth Enbi Birana. Jika suatu hari Allah menghadiahkan aku seorang kakak, tanpa ragu dan bimbang, aku akan mengucapkan namanya. Tak kusangka aku akan dipertemukan dengan 'pendongeng' seperti dia. Caranya yang ekspresif saat menyampaikan sesuatu adalah satu dari banyak ciri khasnya yang akan selalu aku ingat. Dia mengatakan banyak hal 'benar' dan senantiasa mengajariku untuk 'benar' meski dia bukan guru. Bahkan kalau menurutku, dia guru terbaikku. Seorang kakak yang lahir dari hatiku dan akan selalu seperti itu. Aku bahkan sanggup membanjirkan air mataku saat melihatnya pergi. Tapi, aku tahu, kami masih berada di bawah langit yang sama, dan menapak diatas bumi yang sama. Suatu hari nanti, kami pasti akan bertemu lagi.


Namun, aku takkan bisa bertemu dengan mereka bertiga tanpa seorang perempuan lagi. Satu orang perempuan, yang untuknya aku sanggup menukara apapun di dunia ini. Nyawa sekalipun. Yang untuknya, aku sanggup melakukan apapun sekedar untuk melihatnya tersenyum. Yang untuknya, aku sanggup berkorban seperti apapun, demi melihatnya bahagia.
Membaca catatan lama, mengingatkanku pada perempuan ini. Perempuan yang tiada henti mengucap namaku dalam tiap doanya. Perempuan yang karena ijin dan restunya-lah aku berangkat ke puncak, yang akhirnya mempertemukanku dengan Nadeth, Febry, dan Mbak Titi.
Aku menyebut perempuan itu IBU.

Ya, sampai usiaku 26 tahun ini, mereka berempatlah perempuan yang punya andil besar dalam pendewasaanku. Lantunan doaku semoga tak pernah putus untuk mereka. Tiap saat, tiap waktu, hingga suatu hari nanti, Allah akan mempertemukan kami, di buminya.




Rabu, November 16, 2011

(83) Janji Hati

Aku 'kan ada, untuk dirimu...
dan bertahan untukmu....
(Geisha #pilihan hati)

Itu mungkin adalah sebuah janji yang ingin sekali aku ucapkan untukmu. Seorang laki-laki, yang dulu... dulu sekali... sempat mampir dalam hatiku. Bukan, hanya lewat, karena kamu tidak pernah mengetuknya. Meski begitu, ada sebuah kesan yang kau tinggalkan di dalamnya, dan aku tahu, aku tak lagi sama seperti sebelum kedatanganmu. 
Nyatanya memang janji itu tak pernah belum bisa aku ucapkan di hadapanmu. Jarak, waktu, tempat, atau status, atau apalah, menjadi berbagai alasan kenapa kata-kata itu belum bisa keluar. Kata-kata itu, layaknya sebuah janji yang aku simpan, di sebuah tempat, dimana dulu kau pernah meninggalkan sebuah jejak kaki, yang sampai sekarang jejak itu aku jaga baik-baik. Takkan kubiarkan tetesan hujan, atau hempasan angin, atau air laut, menghapusnya. 

Aku akan benar-benar ada untukmu. Kapanpun kamu butuh, dan apapun statusmu, atau statusku, aku tetap akan ada untukmu. Akankah janji itu akan sampai padamu suatu hari nanti? Atau hanya akan tetap menjadi suatu kata yang tersimpan tanpa pernah terutarakan?

Ah, itu tidak menjadi hal yang akan ku pikirkan terlalu berat. Mengetahui bahwa disuatu tempat sana kau baik-baik saja dan tengah bahagia, aku sudah senang. Bohong! Hahaha, mungkin. Kalimat klise yang bersifat Masosis. Entah dengan siapapun asal kamu bahagia, aku juga bahagia. Bisakah seperti itu? Jawabanku mungkin adalah TIDAK.

Aku tetap akan menyampaikannya suatu hari nanti. Saat ini yang bisa kulakukan adalah berdoa. Meminta pada-Nya, untuk menyediakan waktu, -walau hanya semenit- untuk bisa kuucapkan itu padanya. Yang bisa kulakukan saat ini juga adalah Bertahan. Bertahan untuk menjaga apa yang kuteguhkan untukmu. Bertahan untuk menjaganya baik-baik, hingga suatu hari nanti, ketika waktu itu tiba, aku bisa berkata dihadapanmu, dan senyum darimu adalah jawabannya. 

Ya, aku berharap kau tersenyum padaku saat itu. Senyuman yang sudah kutunggu hampir seperempat hidupku. Senyum yang menjadi kekuatan bagiku untuk bertahan dan menjadi manusia yang lebih baik. Agar saat aku bertemu dengannya nanti, aku tidak mengecewakan si pemilik senyum itu.

Selasa, November 15, 2011

(82) Dzikir Nafas

Kembali mencoba berdzikir mengucap nama 'Allah'. Hanya dengan begitu, jiwaku tak akan kosong. Karena Kacau dan Galau akan datang ketika suatu tempat di dalam hati dan pikiran ini kosong. Tempatkan Allah selalu dalam hati, pikiran, dan lisan ini, adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan ketenangan.
Pengetahuan baru yang kudapat, ketika beberapa hari lalu berkunjung ke rumah seseroang, bahwa, dalam waktu 24 harusnya kita berdzikir mengucap 'Allah... Allah... Allah.. dst' adalah DUA PULUH EMPAT RIBU KALI, atau beliau menyebutnya, Dzikir Nafas. Sepertinya mudah, tapi ternyata tidak semudah itu. Bahkan bisa dikatakan sulit. Mungkin karena belum terbiasa. Karena itu, aku ingin mulai membiasakannya, agar Allah selalu hadir dan menemaniku.
Dzikir Nafas... seraya tiap nafas yang keluar dan masuk adalah mengucap nama Allah. Segala apapun yang tengah dilakukan disertai dengan nama Allah. Pertanyaan sekarang adalah, BISAKAH? Mungkin ketika dalam keadaan 'terjatuh', susah, rapuh, atau apapun keadaan yang membuat kita terpuruk, manusia akan kembali pada yang Maha Pengatur Segala. Melakukan apapun yang bisa mendekatkan diri kita. Tapi, bisakah ISTIQOMAH?
Tetap melakukannya meski kita sudah diberi rejeki dan kesenangan kelak. BISAKAH? 
AKu berpikir mungkin hanya saat ini saja, saat masalah menderaku, aku kembali pada-Nya, tapi ketika masalah itu selesai, dan kenikmatan datang, masihkah aku mengingat -minimal- Dzikir Nafas ini. Tetap menyertakan Allah dalam tiap langkahku??

Sabtu, November 12, 2011

(80) PENJAGA HATI ITU, KAMU!!!!!

Hei, kamu...
Seseorang yang memberi nama pada hati ini...
Padamu aku titipkan benda ini
Sebuah hati kecil yang rapuh, mungil, dan mudah hancur...
Berkenankah kau menjaganya?
Karena dia akan terluka jika kau meninggalkannya...
Berpaling pada yang lain..

Kamu...
Seseorang yang padamu telah kuberikan seluruh rasa ini...
Maukah kau melindunginya?
Karena dia tidak mungkin bisa bertahan jika kau melukainya

Rinduku dan semua yang menyertainya bermuata padamu
Kamu adalah poros bagiku.. dan tanpamu, aku takkan bisa berotasi...
Diam tak bergerak..

Kau tahu black hole?
Ya, itu sama dengan kamu
Misterius, dingin, namun mampu menyedot semua yang ada di sekitarmu
Menyedot apa yang ada dalam diriku
Tak menyisakan sesuatupun untukku bertahan
Karenanya ‘ku akan jatuh, ‘pabila tak ada lagi kamu sebagai penyokongku

Kau tahu planet Pluto?
Hm, itu juga seperti kamu
Gelap, namun membuat banyak orang penasaran
Ingin menyelidiki, apa yang kamu sukai? Apa yang kamu ingini?
Membuatku selalu berdecak kagum ketika mengetahui sesuatu yang baru tentangmu

Kamu,
Yang padamu kutitipkan (ke)hidup(an)ku...
Lihatlah dibelakangmu..
Aku ada, menantimu, untuk menjadikanmu pemimpinku...
Penjaga hatiku...

(79) ALLAH TIDAK AKAN MENINGGALKANKU SENDIRIAN

Hari ini, untuk pertama kalinya, aku merasakan perasaan tenang dan entah kenapa, menyebabkan senyum tak pernah lepas dari bibirku. Ya, sejak aku 'kehilangan' seorang tunangan. Sejak aku tidak jadi menikah, dan mengetahui 'mantan' tunanganku telah bersama orang lain. Saat itu, aku benar-benar hancur dan mirip dengan orang yang 'tersesat', 'hilang dari jalan Allah'. Bahkan, sampai hari ini aku masih tidak bisa membayangkan betapa rusaknya jiwaku kemarin. Kenapa aku tidak bisa pasrah? Mencoba mengikhlaskan sesuatu hal untuk menerima 'ganti' yang lebih baik menurut Allah?
Tapi, aku sudah belajar hari ini. Aku sudah mulai merasakan 'efek' dari pasrah dan mencoba ikhlas itu. Luar biasa. Ketika kita tidak lagi memaksakan sesuatu hal, hati kita jug tidak akan terforsir/tertekan. Ketika kita mencoba untuk melepaskan hal yang memang 'bukan' untuk kita, maka lepas pula penderitaan kita. Aku sekarang tengah mencoba untuk belajar pasrah dan ikhlas, dan aku memperoleh sedikit demi sedikit ketenangan. Menanamkan sebuah keyakinan, bahwa ALLAH TIDAK PERNAH MENINGGALKANKU SENDIRI DISINI!

Jumat, November 04, 2011

(72) Minum kopi dapat memperkecil payudara???

Apakah kamu selalu minum kopi setiap hari? Merasa belum “bangun” apabila belum meneguk segelas kopi? Ada good news dan bad news untuk kamu. Hasil riset dari Swedia menemukan bahwa meminum lima cangkir kopi sehari akan membantu mencegah kanker payudara, namun khasiat ini mempunyai “efek samping” yang mengakibatkan menyusutnya ukuran payudara. Read this info, ladies!
Para ilmuwan di Swedia percaya bahwa konsumsi kafein akan mempengaruhi hormon tubuh perempuan selain juga menghambat pertumbuhan sel kanker.Karena kandungan kafein banyak terdapat pada kopi, maka dilakukanlah sebuah riset kepada ratusan perempuan untuk melihat korelasi antara kopi dengan payudara.


Kopi & Kanker Payudara
Universitas Lund di Swedia melakukan penelitian untuk melihat hubungan kopi dan kanker payudara pada 460 perempuan. Hasil studi mereka menemukan bahwa meminum kopi setidaknya tiga cangkir kopi sehari membuat risiko kanker mereka 33% lebih rendah dibandingkan perempuan lain. Mereka juga menemukan bahwa perkembangan kanker payudara juga melambat dengan konsumsi kopi tinggi dibandingkan dengan para pasien yang tidak atau jarang mengkonsumsi kopi.
Para peneliti di Institut Karolinska, Swedia juga melakukan penelitian kepada 6,000 perempuan berusia di atas 50 tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi 5 cangkir atau lebih kopi per hari akan menurunkan risiko kanker payudara sampai 57% di kalangan perempuan paska masa menopause.

Kopi & Ukuran Payudara

Walaupun dianggap memiliki efek positif kepada kesehatan payudara, "Minum kopi dapat mempengaruhi ukuran payudara," kata Helena Jernstrom, pemimpin penelitian dari Universitas Lund di Swedia.
Walaupun kamu tidak perlu khawatir kalau payudara kamu akan menyusut dalam semalam, namun penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang meminum tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari memiliki ukuran payudara sekitar 17% lebih kecil dari mereka yang meminum kurang dari tiga cangkir kopi sehari.Penelitian juga menemukan bahwa efek kopi pada ukuran payudara akan semakin kuat untuk setiap gelas yang diminum.
British Journal of Cancer juga mempublikasikan bahwa meminum tiga cangkir kopi atau lebih dalam sehari sudah cukup untuk menyebabkan ukuran payudara yang lebih kecil.

Terlepas dari itu semua, gaya hidup yang seimbanglah yang menyebabkan hidup kita sehat. Ingatlah bahwa walaupun kafein dianggap baik untuk pencegahan kanker, beberapa studi lain juga memaparkan bahwa kafein menghambat penyerapan kalsium pada tubuh. Meminum terlalu banyak kopi yang mengandung kafein tinggi juga bisa mempengaruhi kualitas tidur dan istirahat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan, terutama untuk para ibu hamil dan menyusui disarankan untuk membatasi atau menjauhi konsumsi kafein yang akan ikut tersalurkan kepada bayi melalui ASI.