Jumat, November 25, 2011

Sejenak tenang bersama Dhuha

Waktu Dhuha.
Waktu dimana para malaikat-Mu turun ke bumi untuk menabur rejeki atas perintah-Mu untuk umat yang menunaikan sholat Dhuha.
Sebuah sholat sunnah yang dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat yang biasa dikerjakan ketika matahari mulai naik (kira2 kalau saat ini pukul setengah 7 sudah bisa sholat Dhuha)

Afdhalnya, sholat ini dikerjakan sebelum berangkat mencari rejeki (bekerja). Karena, sama dengan maknanya, Allah akan memudahkan rejeki hamba yang istiqomah mengerjakan sholat Dhuha.

Dan pada dasarnya, Sholat Dhuha adalah wujud DEMO seorang manusia kepada Tuhannya, untuk meminta limpahan rejeki, kemurahan berkah dan rahmah dari Sang Khaliq. Sebuah DEMO yang meminta agar usaha da kerja keras seorang hamba dapat mendatangkan rejeki yang dapat dimakan bersama dengan keluarganya nanti.

Tapi, lebih dari itu, aku mengerjakannya lebih karena membutuhkan kedekatan dengan Allah. Agar Allah tidak menjauh dariku, karena aku tahu, saat ini aku sedang dalam kondisi sangat membutuhkan-Nya. Sudah hampir dua minggu aku menjalankan sholat dhuha. Tepatnya sejak masalah yang kuhadapi berhasil  akhirnya bisa kuselesaikan. Meski tidak seperti yang kuharapkan. Memutuskan hubungan dua keluarga hanya melalui SMS bukanlah hal yang kuinginkan dari laki-laki itu. Dia memintaku secara langsung, dan hanya karena aku memilih untuk 'belajar' selama enam bulan, dia tidak sanggup menunggu dan memutuskan hubungan itu hanya melalui pesan singkat.

Sejak itulah, aku berusaha untuk istiqomah dalam menjalankan semua sholat sunnah yang bisa mendatangkan ketenangan. Salah satunya Sholat Dhuha. Banyak hal yang kurasakan sejak aku mengerjakannya. Tenang, mudah, dan segala dalam hidup menjadi sangat ringan.

Kalau aku dulu mengerjakan sholat Dhuha 2 rakaat, kemudian membaca doanya :

Tapi, seorang pak kyai mengajarkan sebuah amalan yang ada baiknya di baca ketika selesai salam dan sebelum membaca doa seperti biasa. Yaitu, membaca surat Al-Fiil dan Alam Nasyrah. Berapapun boleh, asal jumlahnya ganjil, karena Allah itu suka dengan yang ganjil. Setelah kucoba, ingin rasanya mengetahui, sebenarnya apa arti dari dua surat itu.

Pada surat Al-Fiil, ternyata menceritakan bahwa Allah akan selalu melindungi umat yang beriman dan memohon pertolongan-Nya.

Namun bagiku, yang paling mengagumkan adalah arti dari surat Alam Nasyrah. tak pernah terbersit sedikitpun untuk mengetahui artinya sebelum ini. Begitu tahu, tak pernah berhenti mengagumi artinya. Alam Nasyrah adalah surat yang bercerita bahwa Allah telah meringankan seala beban yang ada di pundak kita. Bahwa Allah selalu menyiapkan kemudahan jika kita mau berusaha, karena kesulitan tidak akan datang terus-menerus. Sesudah Kesulitan pasti ada kemudahan, dan hanya pada Allah-lah kita berharap. bukan pada yang lain.

Meski hanya 8 ayat (surat pendek) tapi, Alam Nasyrah mempunyai keistimewaan yang luar biasa. Tentu saja, tidak mudah untuk memahaminya. Kadang, malah kita butuh pembimbing untuk menangkap maksud yang ada dalam surat itu.


Menurut beberapa sumber, membaca atau mengamalkan surat Alam Nasyrah mampu membuat kita tenang, memudahkan segala urusan, menghilangkan segala macam kesulitan, menghilangkan kesedihan dan kegelisahan, hajat dikabulkan oleh Allah, mampu mengangkat derajat dan akan dilapangkan segala beban hidupnya bila orang yang membacanya selalu bersabar, dan pastinya lebih banyak lagi keistimewaan surat ke 94 dalam Al-qur'an ini.


Istiqomah dalam menjalankan sholat Dhuha, membaca Al-Fiil, membaca Alam Nasyrah, dan kemudian doa sesudah sholat Dhuha, maka rejeki, hajat, ketenangan, atau apapun yang kau inginkan InsyaAllah akan terkabul. Karena Allah tidak akan megingkari janji-Nya, bahwa mintalah pada-Nya, maka Allah akan mengabulkan.


Jadi,
Kalau ingin hajatmua segera terlaksana, Dhuha-lah
Kalau ingin tenang dan tidak gelisah, Dhuha-lah
Kalau ingin rejekimu lancar, Dhuha-lah
Kalau ingin lekas berjodoh, Dhuha-lah
Karena saat Dhuha, adalah saat malaikat turun untuk menyapa siapapun yang ber-Dhuha. Dan kau bisa sampaikan pesanmu pada Allah ketika Dhuha.

1 komentar: