Rabu, November 16, 2011

(83) Janji Hati

Aku 'kan ada, untuk dirimu...
dan bertahan untukmu....
(Geisha #pilihan hati)

Itu mungkin adalah sebuah janji yang ingin sekali aku ucapkan untukmu. Seorang laki-laki, yang dulu... dulu sekali... sempat mampir dalam hatiku. Bukan, hanya lewat, karena kamu tidak pernah mengetuknya. Meski begitu, ada sebuah kesan yang kau tinggalkan di dalamnya, dan aku tahu, aku tak lagi sama seperti sebelum kedatanganmu. 
Nyatanya memang janji itu tak pernah belum bisa aku ucapkan di hadapanmu. Jarak, waktu, tempat, atau status, atau apalah, menjadi berbagai alasan kenapa kata-kata itu belum bisa keluar. Kata-kata itu, layaknya sebuah janji yang aku simpan, di sebuah tempat, dimana dulu kau pernah meninggalkan sebuah jejak kaki, yang sampai sekarang jejak itu aku jaga baik-baik. Takkan kubiarkan tetesan hujan, atau hempasan angin, atau air laut, menghapusnya. 

Aku akan benar-benar ada untukmu. Kapanpun kamu butuh, dan apapun statusmu, atau statusku, aku tetap akan ada untukmu. Akankah janji itu akan sampai padamu suatu hari nanti? Atau hanya akan tetap menjadi suatu kata yang tersimpan tanpa pernah terutarakan?

Ah, itu tidak menjadi hal yang akan ku pikirkan terlalu berat. Mengetahui bahwa disuatu tempat sana kau baik-baik saja dan tengah bahagia, aku sudah senang. Bohong! Hahaha, mungkin. Kalimat klise yang bersifat Masosis. Entah dengan siapapun asal kamu bahagia, aku juga bahagia. Bisakah seperti itu? Jawabanku mungkin adalah TIDAK.

Aku tetap akan menyampaikannya suatu hari nanti. Saat ini yang bisa kulakukan adalah berdoa. Meminta pada-Nya, untuk menyediakan waktu, -walau hanya semenit- untuk bisa kuucapkan itu padanya. Yang bisa kulakukan saat ini juga adalah Bertahan. Bertahan untuk menjaga apa yang kuteguhkan untukmu. Bertahan untuk menjaganya baik-baik, hingga suatu hari nanti, ketika waktu itu tiba, aku bisa berkata dihadapanmu, dan senyum darimu adalah jawabannya. 

Ya, aku berharap kau tersenyum padaku saat itu. Senyuman yang sudah kutunggu hampir seperempat hidupku. Senyum yang menjadi kekuatan bagiku untuk bertahan dan menjadi manusia yang lebih baik. Agar saat aku bertemu dengannya nanti, aku tidak mengecewakan si pemilik senyum itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar