Rabu, Desember 28, 2011

Adek pulang

Siang yang panas. Untung sudah di rumah, jadi sengatan matahari tidak terlalu menganggu. Sejenak berharap bisa memejamkan mata untuk beristirahat sebelum kembali ke kantor. Tapi, apa daya... deru knalpot sepeda motor, mengusik pejaman mataku. Deru itu berhenti tepat di depan rumah. Sedetik-dua detik kemudian, terdengar pintu pagar di buka. Urung tidur, aku bangun dan melihat siapa yang datang. Di rumah ini tidak ada yang punya deru sepeda itu kecuali.... Adekku. 

Ya, adek laki-laki yang tengah berkecimpung di dunia perkuliahan datang, tepat di penghujung tahun. Menyenangkan selalu, jika menghabiskan waktu yang berharga dengan orang-orang yang kita sayangi. Dan, lagi-lagi tahun ini akan ditutup bersama dengan formasi keluarga lengkap. Selalu seperti itu. Semoga tahun depan juga, tahun depannya lagi, lagi, dan seterusnya. 


Hm, akan banyak cerita, nih sepertinya. Mengingat saat ini dia sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan 'genderuwonya' anak kuliah a.k.a skripsi. Bimbingan tiap hari, cari dosen ini, cari dosen itu, penelitian ke sana-kemari, pokoknya seluk beluk anak kuliah semester akhir sedang dia rasakan.

Semangat, aja deh... Karena pernah merasakan, aku hanya bisa mendoakan dan membantu sebisaku. Yang penting sekarang.... yuk, kita merencanakan tahun baru akan ngapain? Menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menghitung mundur waktu yang akan tiba, pasti menyenangkan....

Welcome home, bro.....


(123) 1...2...3...

Hidup hanya akan berarti setelah wasit meneriakkan aba-aba 1...2...3..., benarkah?
Detik-detik menjelang akhir tahun, banyak hal yang terlewatkan tahun ini, dan belum terselesaikan. Bahkan belum sempat tersentuh. Padahal, jauh hari wasit telah menembakkan aba-abanya, hanya saja, keacuhanku membuat lupa bahwa peluit sudah dibunyikan. 
Dan inilah sekarang, lebih banyak penyesalan. Salahku sendiri? Iya, aku tahu ini salahku memang. Saat semua orang sudah siap di garis start, aku malah bersantai ria, leyeh-leyeh, dan menyepelekan start awal. Padahal justru itu yang penting. Inilah sekarang, apa yang seharusnya sudah selesai dilakukan tahun ini, harus rela menunggu untuk masuk dalam daftar "harus diselesaikan" di tahun berikutnya. Artinya, semua rencana juga harus mundur teratur.
1...2...3... Kelihatannya sepele, namun ketika itu sudah di ucapkan dan pistol sudah ditembakkan, artinya perlombaan dalam hidupmu sudah di mulai. Tidak ada jalan kembali atau berhenti, karena berhenti sama dengan kalah. Keluar sebagai pemenang yang mampu menyelesaikan semuanya, atau sebagai pecundang karena kesalahanmu sendiri?
1...2...3....dooorrrrrrrrrrrrrr!!!!!

Senin, Desember 26, 2011

(122) Sakit lagi

Hm... akhirnya tumbang juga. Rasa capek yang berakibat masuk angin gara-gara ikut acara 'jalan santai Candil" (baca disini), kemudian harus berangkat ke Surabaya, hujan-hujanan, ditambah lagi harus membantu persiapan pertemuan koordinasi dan monitoring eksport, akhirnya tubuh ini tidak kuat lagi bertahan. Tumbang, deh.

Walaupun sebenarnya semua kembali lagi pada pikiran diri sendiri. Teringat pepatah jaman dahulu kala yang mengatakan, "Men sana In Corporisano" atau dalam bahasa gaulnya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Bisakah itu dibalik menjadi "Jika jiwa sehat, maka tubuh kita juga akan sehat"? Karena tetap saja, meskipun tubuh menginginkan hal yang negatif, tapi pikiranlah yang mengendalikan semuanya. Kalau pikiran mengatakan aku akan baik-baik saja, pastinya apapun yang kukerjakan (yang menguras tenaga, tentunya) tidak akan ada pengaruhnya terhadap kesehatan. 

Tapi, aku tetap bersyukur ketika Allah masih memberiku sakit. Artinya Allah masih sayang padaku. Melarangku memforsir diri melebihi kemampuanku sendiri. Karena sakit itu sama dengan alarm bagi tubuhku untuk beristirahat.

Jadi, sakit itu menyenangkan atau tidak, kembali lagi pada pikiran kita. Jiwa tidak perlu melarang tubuh untuk sakit, tapi cukuplah jiwa mengatakan bahwa menyenangkan kalau sekali-kali menjadi sakit.

Selasa, Desember 20, 2011

(116) kreatif di saat yang tak terduga


Pagelaran LOSS menyisakan sebuah cerita unik, menurutku. Kisah seorang ibu yang memanfaatkan apa yang dia punya untuk mencari rejeki di malam acara tersebut. Bertempat di depan Toserba Graha Mulya, Ibu yang biasanya berjualan semacam pop ice di rumahnya, mendadak mengusung barang dagangannya.

Ketika sedang melayani pembeli yang kebanyakan adalah anak-anak kecil, aku sempat sesekali mengajaknya berbincang dengannya sembari menunggu pesananku. Namanya Lestari, ibu 2 anak. Suaminya kebetulan adalah seorang tukang becak, yang penghasilan sehari-harinya sekitar 15 ribu - 30 ribu. Karena dirasa tidak cukup untuk kehidupan sehari-harinya, Ibu Lestari akhirnya membuka lapak kecil di teras rumahnya yang sederhana. Dia menjual minuman serupa pop ice, jenis minuman yang disukai anak-anak sekolah. 

Ketika mengetahui ada acara LOSS, Ibu Lestari berpikir bagaimana caranya agar dia bisa berjualan dan mendapat untung malam ini. Padahal LOSS tidak lewat di depan rumahnya. Dan kalaupun dia berdagang di jalur yang di lewati LOSS, maka artinya dia harus buka lapak di situ, dan itu tidak mungkin. Karena jalan-jalan sudah dipenuhi oleh pedagang yang memang mangkal di situ. Akhirnya, entah dapat ide darimana, bu Lestari meminjam becak suaminya dan menyulapnya menjadi lapak berjalan. Ya... daripada untuk cari penumpang yang belum tentu dapat, mending dipakai jualan, yang pasti dapat hasil. Karena hawa panas, membuat pengunjung selalu mencari minuman yang dingin-dingin.

Dan... taraaaa... jadilah lapak kreatif seperti yang ada di foto diatas. Hm, lumayanlah. Gampang juga melarikan diri kalau ada grebekan dari Satpol PP, hehehe. Serasa ingin mencobanya!!!

Senin, Desember 19, 2011

(116) Nilai sebuah koin seratus

"Semuanya 72.800,- Mbak," ucap seorang kasir padaku. Aku lalu mengeluarkan uang sebesar 73 ribu untuk membayar belanjaanku. 
"Ini kembaliannya. Terima kasih," ucapnya lagi sambil memberiku sebuah permen. Hanya sebuah.
"Mbak, saya mau koin saja," kataku sambil mengembalikan permen itu.
Mbak kasir itu lalu melemparkan permen ke tempatnya dan menggantinya dengan memberiku koin seratusan dua buah dengan wajah tidak menyenangkan, menggantikan wajahnya tadi yang penuh senyum. Lho, kenapa marah?? Tapi aku melangkah dengan cuek. 200 rupiah, kan adalah hakku. Tidak apa-apa, kan aku memintanya??

Mungkin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di sini, di tempatku. Tapi, hampir di semua kota. Memberikan kembalian dengan permen. Bukankah aneh? Kita membayar dengan uang, harusnya kalau kembali ya pakai uang juga, bukan malah diganti pakai permen. Memangnya ini jaman barter?? Dan satu permen dihargai dengan harga 150 perak. Anehnya lagi, sepertinya pembeli santai-santai saja menerimanya. Tidak mau menukarnya dengan uang.

Memang kalau dilihat dari nilainya, uang -100-200-300, sepertinya kecil dan tak bernilai. Tapi, kalau kita nabung di bank, maukah bank menerima saat kita ikut menabungkan permen senilai 300 rupiah? Aku rasa tidak. Jangankan 300, kurang 100 saja pasti dimintanya dalam bentuk uang, bukan permen.

Kebiasaan ini, apakah diketahui oleh pemilik toko? Atau hanya akal-akalan dari kasir itu sendiri? Lebih baik memberikan uang 100-200 perak itu pada pengemis. Itu akan lebih berguna dibanding hanya berwujud permen. Butuhkah kita pada permen itu? Seandainya suatu saat aku belanja, dan jumlahnya misalnya, 35.100, apakah akan menerima jika aku membayar dengan uang 35 ribu ditambah dengan permen satu buah? Karena jika aku membayarnya dengan uang 36ribu, percaya 100% aku hanya akan mendapat kembalian 500 perak dan dua-tiga buah permen. 
Lucu, saat kita meminta koin saja -bukan permen- mereka, para kasir itu, langsung pasang muka manyun dan nggak sedap. Lho, kenapa? Kok kecewa gitu? Ataukah itu merupakan pendapatan sampingannya dia?? No permen, artinya no sampingan?? Ckckckck...

Berlebihankah aku? Menganggap terlalu berpikir keras hanya untuk sebuah seratus rupiah? Entahlah... Kadang kupikir, kok bisa jadi balik ke dunia lama gini? Bedanya, bukan barang yang kita butuhkan yang dibarter, melainkan hanya sebuah permen.

#Nama bayi : Jatuh Tersungkur Mencintaimu

Suasana kota Surabaya siang ini, pukul setengah 2 siang, hujan deras. Mendung yang memutih, membuat hujan siang ini akan berlangsung lama. Aku menunggu hujan agak reda, sekalian teman yang menjemputku di musholla terminal bis kota Joyoboyo.
Pukul 2 pas, dia muncul dengan pakaian yang dialasi jas hujan, lengkap dengan pelapis untuk tasnya. Mas Agus, nama seorang teman itu. Kenal di bumi shindan, sama dengan Febry Waliulu dan Bernadeth Birana. Laki-laki yang sekarang bukan hanya sebagai teman, tapi juga kakak laki-laki. Mungkin karena dewasanya dalam kadih pendapat.

Tujuanku hari ini datang ke kota pahlawan ini adalah, mengunjungi acara kelahiran 'bayi' perdanaku. Oh, lebih tepatnya bayi kami ber-10. Kami sepakat memberinya nama Jatuh Tersungkur Mencintaimu. Bertempat di Cafe Cirkel, Surabaya, bayi kami diperkenalkan pada beberapa manusia bumi lainnya yang tengah berbahagia karena bayi mereka juga telah lahir. 

Suasana rame dan begitu menyenangkan. Bertemu dengan begitu banyak manusia berbakat lainnya di Cafe ini. Mungkin memang benar suatu kata pepatah, "KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU AKAN BERTEMU DENGAN SIAPA DI SUATU TEMPAT. YANG PASTI, DENGAN SIAPAPUN KITA BERTEMU NANTI, KITA PASTI AKAN BERUBAH MESKI SEDIKIT"

Panjang, ya pepatahnya?? Itu dua pepatah paling, hehehe. Yang pasti, aku telah 'berubah' sedikit. Dan lebih pada cara pandang. Bahwa, tidak pernah salah manusia mempunyai mimpi dan asa. Karena itulah yang akan membuatnya selalu berusaha, dan membuatnya lebih 'hidup'. Lebih bisa menghargai keberadaannya dalam dunia yang hanya mampir.

Jadi, inilah bayi perdana kami, lahir dari 10 orang yang tengah galau dalam bercinta, mencintai dan dicintai. Selamat membaca, dan... selamat tersungkur saat mencintai....:D:P

(115) LOSS Carnival-Lumajang








Sabtu, Desember 17, 2011

(114) Pulang yang luar biasa

Hmm... pulang dari Surabaya yang 'luar biasa'. Kok bisa? Hehehe, sebenarnya kalau dilihat dari segi kendaraan yang dinaiki, jalan yang dilalui, dan cuaca yang mendampingi, sih, sama saja dengan perjalanan pulang yang lalu-lalu. Yang membuat 'luar biasa' adalah suasananya.

Hujan deras luar biasa, mulai dari terminal sampai Pasuruan. Tukang jualan sama tukang ngamen yang nggak ada berhentinya. Dan yang mengagumkan adalah, posisi dan kelakukan beberapa penumpang di sekitarku. 

Yang pertama, laki-laki muda, alias Ababil, alias ABG labil yang duduk tepat di depanku. Dari berangkat tingkahnya 'menyebalkan'. Memang sih, aku tidak mengenalnya dan tidak wajib menilainya. Tapi, coba bayangkan... dia memakai hape cina yang bisa untuk menyetel TV. Di nyalakanlah tv itu keras-keras. Selesai TV, ganti musik. Itupun juga keras. Dan dia ternyata adalah penyanyi yang 'luar biasa', karena mampu mengimprovisasi suatu nada musik. Do bisa jadi La, Re bisa berubah jadi Mi, pokoknya acak lah. Saking enaknya, sampai kupingku sakit ditambah kepalaku cenat-cenut. Belum lagi kalau dia telepon dengan menggunakan bahasa yang hanya bisa di mengerti kaumnya. Ck...Ck...Ck...

Yang kedua, seorang perempuan usia 20-30 an yang duduk di belakangku. Dari keluar terminal sampai mau ganti bis di tempat tujuannya, dia telpon-telponan dengan cintanya. Oke, oke... mungkin aku ngiri. Tapi, kalaupun ngiri, bukan karena kemesraan yang berlebihan yang dia perdengarkan pada khalayak ramai. Melainkan ngiri karena ada yang diajak ngobrol ketika kita dalam situasi yang membosankan. fiuffhhh.....

Yang ketiga, laki-laki usia diambang 35-an yang bercerita tentang asam-garam kehidupannya menjadi pedagang permata dan mutiara di Pasar Turi. Kehidupan yang keras menempanya menjadi lelaki yang tangguh dan tidak gampang menyerah dalam mencari rejeki untuk kehidupan keluarganya.

Yang keempat, ada se-geng bapak-bapak yang nggosip kayak ibu-ibu. Rame banget. Pokoknya bis yang kunaiki juga dinaiki oleh orang-orang yang 'luar biasa'.

Belum lagi macet disepanjang Porong, kemudian lancar, macet lagidi Pasuruan, lancar lagi, di Probolinggo sedikit macetnya. Dan akhirnya, total perjalanan yang kutempuh adalah 6 jam.

prokkk..proookk.... horeee....



(113) Kesalahpahaman yang 'membunuh'

Salah paham. Ke-tidakmengerti-an. Miss Comunication
Semua itu bisa membuat sesuatu terasa menyakitkan. Kata-kata yang akhirnya menyakiti, kasar, marah, dan sedih. Air mata yang juga dapat keluar dari kondisi-kondisi yang hanya disebabkan oleh yang namanya nggak nyambung. Jangankan lewat sebuah tulisan, bahkan lewat kata-kata saja kesalahpahaman dapat terjadi. Dan akibatnya akan saling menyakiti.

Lewat tulisan, pernah kualami terjadi kesalahpahaman. Dan tak kuduga dampaknya akan sangat besar. Sebuah komentar dalam forum/situasi lucu dan candaan kulontarkan, berharap akan ditanggapipun dengan canda. Komentar itupun, bukan hanya aku yang melemparkan. Banyak yang lainnya juga seperti itu. Tapi, entah kenapa hal itu sepertinya menyinggung dia. Kenapa yang lain tidak membuatnya tersinggung? ataukah dia sedang tidak dalam kondisi bisa menerima komentar itu? 

Kadang memang, sebuah tulisan lebih sering mendatangkan kesalahpahaman. Karena sebuah tulisan hanya beruba deretan huruf tanpa irama. Tak tahu apakah tulisan itu bermakna marah, bercanda, sedih, atau takjim. Dan tulisan komentarku mungkin dianggap tidak menghargai dia. Entahlah...

Tapi, tidak pernah sedikitpun dalam hatiku bermaksud membuatnya sakit hati, sama dengan anak-anak lainnya.

Selasa, Desember 13, 2011

(110)............................

Fiuffhh... Bernafas sejenak. Menghela dan memasukkan oksigen sebanyak-banyaknya ke dalam paru-paruku. Rasanya agak sesak dalam dada ini. Entah kenapa, yang jelas, sebanyak apapun oksigen ini masuk, rasa lega belum kudapatkan. 
Sesak. 
Sempit. 
Padat.
Tanpa kutahu apa penyebabnya. Kupaksakan tanganku menari di atas keyboard ini. Mungkin dengan begitu, pikiranku akan sedikit terhibur. Lebih fokus untuk memikirkan huruf-huruf apa yang akan kucetakkan dalam layar komputer ini, dan melupakan rasa sesak ini.
Entahlah.
Rasa ini masih ada.
Apa aku harus beranjak? Pergi ke tempat yang lebih luas? Tapi, tempatku sekarang sudah cukup luas. Menurutku.
Atau kubuat tidur saja? Tapi, aku tidak mengantuk. Dan bagaimana kalau misalnya aku tidur, terasa sesak, susah bernafas, dan akhirnya......................?
Sesak yang kurasakan tanpa kutahu sebabnya, pernahkah juga kau rasakan?

Senin, Desember 12, 2011

(108) Jalan 27 km

Di kotaku akan ada peringatan Harjalu ke 756 tahun (kalau nggak salah, sih) :P. Nah, Harjalu sendiri adalah singkatan dari Hari Jadi Lumajang a.k.a Hari ulang tahunnya kota kecil ini. Salah satu acara yang peminatnya nggak sedikit (menurut info sekitar 2778 orang) adalah jalan santai Candil. Jalan santai ini adalah jalan mulai dari Candipuro (sebuah desa kecil yang hampir mendekati ujung kota Malang) sampai Alun-alun Lumajang. Dan itu jaraknya kurang lebih 27 km.

Peserta mulai beregu sampai perorangan. Mulai anak SMP sampai manula usia 60 tahunan. Aku kebetulan menjadi seksi konsumsi untuk orang-orang kantor yang mengikuti acara ini. Hm, melihat mereka berjalan kok sepertinya enak, ya? Jadilah, 5 km sebelum pos pertama aku memutuskan untuk ikut berjalan dengan grupku. Aku mengikuti dari belakang bersama teman satu kantor yang kebagian tugas membagi konsumsi juga.

Dan, hasilnya, MasyaAllah ternyata nggak seenak dan semudah yang kubayangkan. Apalagi yang diikuti adalah bapak-bapak yang memiliki kaki-kaki panjang, Jadilah kami lebih sering ketinggalan dan terpaksa harus setengah berlari.

"Ini, sih bukan jalan santai namanya, tapi lari kecil," ucapku.
Tiba di pos pertama dengan nafas terengah-engah dan kaki yang lecet (manja banget, yo!) membuat kami memutuskan untuk lebih baik kembali naik mobil saja (hehehe).

Dan ternyata, lebih enak dan mudah jalan sendiri daripada beregu. Pasalnya, kalau kita berjalan sendiri, irama terserah kita. Langkah juga sesuai dengan kemampuan kita. Sedangkan jika berjalan beregu, harus ada kesamaan irama satu orang dengan lainnya.
Satu hal pemandangan yang membuat kami terbakar semangat. Bapak-bapak dari grup perorangan yang terbilang manula, mampu berjalan dengan semangat penuh, tanpa mengenal lelah. Dan kalaupun lelah, beliau-beliau memutuskan untuk istirahat sejenak. Namun, tidak memutuskan untuk berhenti.
"Biarpun pelan, yang penting sampai finish. Kalaupun nggak dapat hadiah, nggak apa-apa, yang penting dapat piagam. Nanti, kan bisa dibuat kenang-kenangan," ucap salah satu bapak yang kutanyai saat beliau istirahat. 
Hah? nggak salah nih, hanya untuk piagam, rela jalan segini jauh. Mungkin, mereka memang mantan pejuang. Penghargaan negara adalah hal terpenting. Salut untuk bapak-bapak yang telah 'mengalahkan' anak-anak muda seperti saya (ciee!! muda???)

Hm, jalan 27 km? Mau mencobanya bersaing dengan bapak-bapak manula??

Sabtu, Desember 10, 2011

(106) Jika tak ada yang terhalang?

Bila MATA tak terhalang,
maka hasilnya adalah PENGLIHATAN...

Bila TELINGA tak terhalang,
maka hasilnya adalah PENDENGARAN...

Bila HIDUNG tak terhalang,
maka hasilnya adalah PENCIUMAN...

Bila MULUT tak terhalang,
maka hasilnya adalah PENGECAPAN...

Bila HATI tak terhalang,
maka hasilnya adalah CINTA dan KEBENARAN...

dan,
Bila SEMUA itu tak terhalang,
maka hasilnya adalah KEBIJAKSANAAN dan HIKMAH...

Allah menganugrahkan HIKMAH kepada siapapun yang di KEHENDAKI-Nya
dan,
Barangsiapa yang dianugerahi HIKMAH,
Maka
Ia benar-benar telah dianugerahi KARUNIA...

Dan,
Hanya orang-orang yang BERAKAL,
Yang dapat mengambil PELAJARAN dari setiap KEJADIAN...

-QS.Al Baqarah:269-
(note : Mbak Titi)

Jumat, Desember 09, 2011

Jika sakit, Malaikat ini yang akan mengunjungimu!!

Setiap manusia di muka bumi ini pasti pernah merasakan sakit. Jangankan manusia, hewan dan tumbuhan pun pasti pernah merasakan sakit. Apapun yang bernyawa pernah merasakan itu. Dan, kadang manusia lebih sering mengeluh ketika sakit mengunjungi dirinya, tanpa pernah tahu bahwa Allah memberikan imbalan lain saat kita sakit. 

Sakit adalah ujian sekaligus tanda kasih sayang Allah kepada ciptaan-Nya. Ketika orang sakit bersabar, Allah mengutus malaikat-Nya untuk mengunjungi kita.

Rasulullah SAW mengatakan dalam hadisnya bahwa apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah akan mengutus 4 malaikatnya untuk datang pada yang sakit.
Malaikat-malaikat tersebut adalah:

1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya, maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Jika bersabar dalam menghadapi sakitnya, dan kemudian diberi kesembuhan padanya oleh Allah, maka Dia memerintahkan untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat dan cahaya di wajahnya. Namun tidak untuk mengembalikan dosa-dosanya. Karena Allah tidak ingin mengembalikan dosa-dosanya setelah memberi ujian (menyulitkan) pada hamba-Nya ketika sakit. Apalagi jika hamba yang menderita itu menerimanya dengan sabar dan tetap berserah pada Allah.
Bahkan Rasulullah SAW pernah berkata bahwa sakit yang paling ringan sekalipun, jika sabar menghadapinya maka mampu menghapuskan dosa kita. Demam sehari-semalam, dapat menghapus dosa setahun

Maa syaa Allah, Laa Haula wala Quwwata Illaa Billaah...

Kamu dapat ini kalau bangun pagi!

Pernah dengar kalimat, “Jangan bangun siang, nanti rejekinya di patok ayam!” Dan, nyatanya banyak yang mengacuhkan kalimat itu. Padahal, kalimat itu benar adanya, meski disampaikan dengan kata kiasan. Jika kita tidur hingga siang, maka kita tidak akan melakukan apa-apa, pekerjaan juga jadi terbengkalai, akibatnya kita tidak mendapat apa-apa selain bertambah malas dan badan sakit semua.
Padahal, ada banyak kebaikan yang bisa di dapat kalau kita mau dan terbiasa bangun pagi. Tentu saja lebih untuk kesehatan kita. Apa saja kebaikan itu, yuk disimak!!!
 
1. Mengasah pikiran dan hati
Suasana pagi yang sejuk dan tenang, membuat pikiran kita juga lebih fresh. Belum terbebani dengan masalah-masalah yang akan kita hadapi hari ini. Membaca buku di pagi hari, dapat digunakan untuk pengembanga diri dari berbagai aspek, mulai dari emosi, fisik, mental dan spiritual. Dan waktu pagi, adalah waktu yang cocok untuk mengasah pikiran dan hati.

2. Berolahraga
Kesehatan tubuh manusia tidak hanya di dapat dari makanan sehat, melainkan dari kesinambungan kita dalam hal berolahraga. Dan olah raga biasa dilakukan di waktu pagi. Tidak mungkinkan kalau siang-siang kita berolahraga? Karena itu, untuk mendapat sinar matahari dan udara yang menyehatkan, usahakan selalu bangun pagi dan berolahrag.

3. Membereskan/menyiapkan hal-hal kecil
Kalau terbiasa dengan bangun pagi, kita tidak perlu terburu-buru untuk menyiapkan/ membereskan barang-barang/bahan-bahan yang akan dibawa untuk kegiatan hari ini. Kita akan lebih santai memilah dan memilih barang tersebut tanpa merasa diburu waktu. Jadinya, kemungkinan kita ketinggalan atau kehilangan atau tidak terbawanya barang yang dibutuhkan untuk hari ini adalah kecil.

4. Meningkatkan produktivitas
Hari/waktu kita akan terasa lebih panjang, jika kita bangun lebih awal. Dengan begitu, akan lebih banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengerjakan pekerjaan anda. Dan bahkan mungkin kita bisa mengerjakan lebih banyak pekerjaan dibanding kalau kita bangun siang.

5. Menggunakan waktu untuk berpikir
Heningnya pagi, dinginnya pagi, sejuknya pagi, mampu menjernihkan pikiran kita. Tentu saja ketika itu belum ada satu masalahpun yang membebani kita. Masalah yang biasanya kita dapat ketika sudah keluar rumah. Sehingga pagi hari dianggap waktu yang sosok untuk berpikir dan memecahkan suatu masalah.

6. Melakukan meditasi
Pagi adalah waktu yang sangat cocok untuk bermeditasi karena pikiran masih fresh, segar dan tenang. Kenapa melakukan meditasi? Karena meditasi mampu menyeimbangkan emosional dan jiwa diri sendiri. Jika mengawali hari dengan meditasi, besar kemungkinan kita dapat memperbaiki kualitas diri.

7. Mencegah rasa malas
Semakin siang kita bangun, semakin malas kita akan melakukan aktifitas hari ini. 

8. Melangsingkan tubuh dan melancarkan metabolisme
Bangun pagi berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis Anda. Hal ini tentu berhubungan dengan olahraga teratur yang baik dilakukan di pagi hari. Memangnya ada yang mau lari (jogging) di siang hari bolong?
Selain itu, bangun siang = tidur lebih lama, sehingga mengakibatkan tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dan tentu saja akan berdampak pada rasa lapar dalam jangka waktu yang lama sehingga mempengaruhi kecepatan metabolisme. Dan akhirnya, bobot tubuh pun meningkat a.k.a kegemukan

9. Disorientasi
Tidur terlalu lama membuat kita sulit berkonsentrasi. Kecuali begitu bangun tidur kita langsung berolahraga. Kembali lagi, memangnya mau olah raga dengan ditemani sinar matahari yang menyengat? Bisa-bisa malah mengalami dehidrasi akut.

10. Mencegah sakit kepala.
Ketika kita memutuskan untuk bangun pagi, kita mencegah cairan cerebrospinal bergerak ke otak. Karena kalau cairan tersebut sampai ke otak (yang diakibatkan tidur terlalu lama) maka akan menyebabkan sakit kepala parah yang mengarah pada kebutaan.


Jadi, mau mencoba bangun lebih pagi??




(105) Rahasia di balik Kacang Panjang

Pasti semua dari kita tahu pasti bentuk dari Kacang Panjang itu. Tapi tahukah bahwa sayuran yang berbentuk kacang berjajar dan panjang ini, yang biasa di buat lalapan, memiliki beberapa manfaat yang pasti sangat berguna untuk tubuh kita, Dan karena sangat kaya akan gizi dan senyawa kimia yang dibutuhkan, kacang panjang dipercaya sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti GULA DARAH, JANTUNG, STROKE, HIPERTENSI, KANKER, REUMATIK, dan ARTHITIS. Bahkan kacang panjang juga dipercaya dapat menjaga kulit dari gangguan dan jerawat. Hmm, yang takut jerawatan karena makan kacang, bisa deh, mengkonsumsi kacang panjang tanpa khawatir akan muncul tamu tak di undang di area wajah. Serta dapat membantu pemulihan luka bakar.

Kandungan serat yang tinggi dapat mempertahankan keseimbangan bakteri baik dalam usus. Kacang panjang juga mengandung Linin, yaitu zat yang mempunyai kemampuan sebagai antikanker, antibakteri, dan antivirus. Lignin dalam usus juga dapat mencegah serangan kanker, terutama KANKER PAYUDARA.

Tidak hanya itu, kandungan zat Klorofil yang berdiam di Kacang Panjang, berfungsi juga sebagai antikanker dan antioksidan. Selain itu, juga dapat mendorong produksi hemoglobin dan sel darah merah, serta dapat mencegah Anemia.

Mengkonsumsi kacang panjang juga dapat meluruhkan air seni, sehingga dapat mengendalikan gula darah pada para penderita diabetes, meningkatkan fungsi organ pencernaan, mengatasi sembelit dan dapat meningkatkan fungsi limpa. Vitamin B-nya dikenal dapat mencegah penyakit Beri-beri.

Jika mengkonsumsi kacang panjang, jangan melupakan daunnya. Karena daun kacang panjang jika dikonsumsi secara kontinyu dapat meluruhkan air seni, menghancurkan batu ginjal, meningkatkan nafsu makan, dan memperbesar payudara.

Nah, kalau biasanya kita takut menyantap kacang panjang sebagai menu makan kita, tidak ada salahnya mulai hari ini, kita bersahabat dengannya dan menjadikannya salah satu menu yang wajib ada minimal 3-4 kali seminggu.

Kamis, Desember 08, 2011

(104) Saat penjual Kacang Rebus Mengajari tentang Syukur

 
Apa yang kamu lihat dari foto itu?
Bukan, aku tidak ingin menunjukkan toko sepatu. Buat apa? toko macam itu bisa kita temui dimanapun. Yang ingin kuperlihatkan adalah sosok perempuan renta yang tengah duduk di depannya. Dia tidak sembarang duduk disitu, tapi berjualan. Kira-kira apa yang dia jual?

Saat aku melihatnya, aku tengah berada di dalam bis jurusan Jogja-Semarang. Tujuanku adalah Ambarawa, menengok kakak laki-lakiku yang tinggal dan bertugas di Banyu Biru. Bukan  kebetulan kalau ternyata bis ini ngetem  alias berhenti untuk menunggu penumpang. Karena cukup lama, aku bertanya pada si sopir,
"Masih lama, Pak?" tanyaku.
"Sekitar dua puluh menit lagi, Mbak," jawabnya santai sambil menghisap rokok di tangannya.
"Hah? Dua puluh menit, Pak? Lama banget."
"Yaa, memang begitu aturannya, Mbak. Tiap bis yang sampai sini, harus berhenti 20 menit sampai bis selanjutnya datang."
"Ya, sudah, Pak!" jawabku sambil berlalu.

Malas ribut dengan si sopir (selain itu sudah bayar penuh sampai Ambarawa) aku memutuskan untuk turun mencari udara, sambil menghampiri Ibu tua renta tadi. Kulirik, ternyata dia menjual kacang rebus. Saat aku mendekatinya, dia sedang membungkusi satu per satu kacang dengan bungkus dari kertas majalah bekas. 

Aku lalu jongkok di sebelahnya dan mengajaknya ngobrol. Baru kutahu cerita ibu itu yang membuatku sangat bersyukur dengan Rahmat yang Allah kasih buat aku selama ini. Aku tidak perlu bersusah payah mencari sesuap nasi seperti yang dilakukan oleh perempuan renta bernama Ibu Suratni ini. 

Ibu Suratni berjalan lebih dari 3 km dengan membawa beban berupa kacang rebus di punggungnya. Dan itu tidak ringan, untuk orang seusianya. Katanya dia nggak tahu berapa usianya, tapi dia tahu ahun berapa dia lahir. 1942, artinya Ibu Suratni sudah berusia 69 tahun, dan masih harus bertarung dengan jalanan demi rupiah yang dia tahu tidak banyak akan dia dapatkan. Satu conthong (ukuran untuk satu bungkus kacang) dijual dengan harga 1000-2000. Sehari, bu Suratni hanya bisa menjual dan mendapat uang sebanyak 20.000 - 30.000. Itupun kalau sedang ramai atau ada suatu acara/parade. Kalau musim penghujan seperti ini, dapat 15000 saja sudah untung.

Bayangkan dengan apa yang kita dapat setiap bulan dari pekerjaan kita. Tidak perlu mengangkat beban dan berjalan jauh, berpanas-panasan dengan penghasilan tidak tentu. Tapi, jarang sekali bisa bersyukur secara istiqomah. Ada saja yang kurang. Rasa kurang dan kecewa untuk sesuatu yang belum kita miliki, membuat kita lupa untuk sesuatu yang sudah kita miliki, yang pantasnya untuk kita syukuri.

Bu Suratni, mengajarkan bahwa, tidak ada kerja yang sia-sia, seperti halnya tidak ada doa yang sia-sia. Kalau hari ini saya dapat 2000 pun, berarti menurut Allah itulah rejeki yang barokah buat saya dan keluarga. Yang penting, saya tidak akan pernah menyerah dan terus berusaha, supaya Allah juga tidak segan melimpahkan Rejekinya buat saya dan keluarga. Dan, saya yakin, Allah tidak akan pernah memutus rejeki hamba-Nya yang meminta.

Bukankah menjadi kata yang luar biasa dari seorang perempuan renta yang hanya berjualan Kacang Rebus, namun begitu percaya pada rejeki Allah?
Bagaimana dengan kita?

Rabu, Desember 07, 2011

(103) Pentingkah menjadi sosok orang lain?

"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain, berakhlak mulia, mempelajari Al Quran dan mengajarkannya, serta orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya." 
(Rasulullah SAW) 
 
Siang yang terik. Aku duduk di sebuah warung untuk makan siang dengan teman sekantor. Sambil menunggu pesanan datang kami datang, kami saling berbincang berbagai hal. Mulai dari urusan kantor sampai urusan sehari-hari. Duduk membelakangi kami, sekumpulan anak-anak kuliahan.
“Eh, enak, ya jadi Si A... punya pacar ganteng, kaya...bla...bla...”
“Lebih enak jadi Si B, cantik bisa gonta-ganti pacar...bla..bla...”
Dan pembicaraan pun tetap berada di seputaran ‘enak jadi ini’, ‘andai jadi itu’, dan sejenisnya.

Benarkah lebih enak menjadi orang lain?
Atau hanya kelihatannya saja?

Jika kita berpikir bahwa menjadi orang lain itu enak, maka kita belum sepenuhnya menghargai diri kita sendiri. Allah, Tuhan Sang Pencipta, telah memberikan bekal bagi kita sebaik-baiknya bekal untuk dapat hidup di alam-Nya. Kekurangan dan kelebihan masing-masing manusia adalah berbeda. Nobody’s perfect, right? Tapi, bukan berarti kita lebih kurang dari yang lain.

Coba ambil secarik kertas. Tuliskan kekurangan dan kelebihanmu. Lihatlah, mana yang lebih banyak? Sebagian besar manusia lebih banyak menuliskan kekurangannya dari pada kelebihan yang dia punya. Itu karena dia tidak menyadari betapa besar sebenarnya kelebihan yang dia punya.

Aku pun seperti itu. Kadang aku merasa dan ingin menjadi orang lain yang bukan diriku, tanpa pernah kutahu potensi yang ada dalam diriku. Tanpa pernah kusadari bahwa Allah memberikan sesuatu yang besar dalam diriku untuk bisa bertahan, dan menjadi manusia yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain.

Tidak selamanya menjadi orang lain itu menyenangkan. Karena kita tidak pernah tahu, apa yang dialami, dirasakan oleh orang lain itu. Taruhlah, tiap orang ingin menjadi seperti Paris Hilton yang bergeliman harga. Apapun yang dia mau, bisa dia dapatkan dengan mudah. Pesta sana pesta sini. Hura-hura dengan teman-teman. Kehidupan yang menyenangkan ketika apapun yang kita inginkan langsung berwujud di depan mata, kan? Tapi, ketika dia terjebak oleh beberapa kasus karena buaian duniawi, masih maukah kita menjadi dirinya?
Atau ingin menjadi seperti Ariel yang dipuja banyak gadis? Lalu, ketika sekarang dia berada di Hotel Prodeo, maukah kita menjadi dia?

Sungguh merasa beruntung sebenarnya, ketika kita menyadari betapa berharganya diri kita...lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan kita. Bukankah itu sebabnya Allah menciptakan pasangan untuk kita kelak? Yang juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Adalah hakikat manusia untuk saling memenuhi dan melengkapi satu sama lain. Ketika kita sempurna tanpa kekurangan apapun, itu berarti kita tidak butuh siapapun. Lebih enakkah seperti itu? tidak tahu rasanya bersama dan berbagi.

Saat kau mulai mensyukuri dan mengembangkan apa yang sudah Allah kasih untukmu, lihatlah kau akan menemukan hal yang luar biasa yang akan terjadi pada dirimu. Tidak perlu menjadi orang lain. Rumput tetangga memang selalu lebih hijau, tapi bukan berarti lebih sehat, kan? kalau hijaunya buatan, bukankah lebih indah yang walaupun sudah menguning, namun asli. 

Tidak perlu menjadi orang lain untuk bisa dicintai. Hidup dalam bayangan seseorang, hanya akan melahirkan cinta semu dari lawan jenis. Atau pesona semu dari sendiri. Layaknya sebuah kesemuan, hal itu tidak akan bertahan lama. Menjadi diri sendiri malah akan mendatangkan cinta yang luar biasa. Karena menjadi diri sendiri itu adalah kekal, bukan fatamorgana yang hilang ketika kita mulai mendekatinya.
Percayalah, tidak penting menjadi siapa seperti siapa kamu, tapi apakah kamu bisa menjadi manusia yang bermanfaatan bagi orang di sekitarmu saat kamu menjadi dirimu sendiri!

Selasa, Desember 06, 2011

(102) Matahari Meminang Gerimis

Langit Shubuh menyapa hari
Kilau jingga mengintip melalui awan pagi
Nyanyian ayam membangunkan setiap mimpi
Tetesan embun menyiramkan alam dengan beningnya

Jiwaku terbangun oleh lantunan ayat indah
Yang terdengar dari seberang bumi timur
Mengalun bersama hembusan angin
Terantarkan pada tiap sudut hati dalam dawaian riak ombak

Aku tahu...
Akan ada bahagia hari ini
Harum dan semarak surga telah hadir mengendap di hatiku dini tadi
Sebuah kebahagiaan dari Gerimisku
Yang terenda atas nama Allah
Gelaran Sajadah yang akan dihujani doa selamanya
Untuk dua hati yang bertaut dengan bismillah

Bening mengalir terjun membasahi tebing pipiku
Aku tidak sedih..
Hanya sebuah penyesalan
Yang hadir karena ketiadaanku di sampingnya
Disamping Gerimis... kala sang Matahari meminangnya

Jarak, waktu, tempat... telah memisahkan aku dengan gerimisku
Yang tengah bersuka cita menggenggam dan mencium tangan sang Matahari
Namun, ada hal yang aku janjikan padanya...
Nyanyian doa yang selalu terkata
dalam setiap hembusan nafasku
dalam setiap detakan jantungku
dalam setiap air mata sujudku kala terjaga
Untuk segala kebahagiaanmu.. yang kelak akan selalu kau rasakan selama hidupmu
Bersama Sang Matahari yang menjanjikan kehangatan bagimu
Untuk segala kemurahan yang Allah beri untuk keluarga kecil yang akan kau rajut
Doa itu aku yakini ‘takkan pernah terhalang oleh jarak, waktu, tempat
Atau oleh apapun...

Tersebab nyanyian lafadz ini telah kutitipkan pada angin yang berhembus ke sana
Pada ombak yang mengalun ke bumi timur, tempatmu berada
Pada hujan rintik dan gemuruhnya yang bersahutan
Pada dedaunan yang gugur dan terbang ke tempatmu

Rasakan nyanyian itu, Saudaraku.. semoga mampu menggantikan ketidakadaanku
Hingga suatu hari aku akan menemuimu, atau
Kau menemuiku..
aku berjanji, dan aku tidak akan menyerah...
Karena kita masih berada di bawah langit yang sama
Di atas bumi yang sama
Berada bersama dalam rangkulan tangan Illahi
Yang kelak kuharapkan akan mempertemukan kita
di suatu tempat, di suatu waktu.... Gerimisku

(Hanya sebuah coretan sebagai hadiah bagi Gerimisku_Febry Waliulu)

Senin, Desember 05, 2011

(101) Takdir adalah Formula Allah

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka

QS Ra'd :11

 

Setiap manusia memegang nasib dan takdirnya sendiri. Allah hanya memberikan jawaban atas apa yang sudah mereka pilih (tindakan), setidaknya itulah yang kupikirkan ketika berbicara mengenai takdir dan nasib. Tidak ada yang namanya nasib/takdir baik atau buruk. Segala yang menimpa kita adalah hasil dari apa yang kita tanam. 

Kau menanam bambu, jangan harap padi kan tumbuh. Juga sebaliknya. Apakah itu karma? Bukan, hanya balasan atau sekedar pengingat yang Allah sampaikan kepadamu, bahwa apa yang kau lakukan itu baik/buruk. Menurutku, kita sendiri yang menentukan jalan hidup sendiri. Allah hanya memantau dan sesekali mengingatkan jika ada kerikil kecil menghalangi jalan kita.

Ibaratnya 1 + 1 = 2, atau 2 + 2 = 4, dan seterusnya, Allah hanya menentukan 2 dan 4 saja, sedangkan manusia- lah yang memilih apakah formula 1 + 1 atau 2 + 2. Tentu saja, Allah tetap tidak mengesampingkan mana yang terbaik bagi manusi itu sendiri. Tentu saja tidak sesederhana itu. tidak hanya sampai 2 atau 4, melainkan ada beberapa hal yang ditetapkan Allah dibelakang angka 2 dan 4. Layaknya orang tua, Allah tentu tidak ingin melihat ciptaan-Nya terjerumus pada hal-hal yang berdampak tidak baik nantinya.

Kemiskinan atau keterpurukan seseorang hasil dari pilihannya kah? Mungkin, atau tidak. Karena kadang Allah menguji tiap hamba-Nya. Jika hal-hal buruk yang menimpa seseorang mampu membuatnya mengambil pilihan formula yang tepat, maka Allah tidak akan segan mengubah kehidupannya. 

Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu mengubah apa yang ada pada dirinya, mengajarkan bahwa kita tidak boleh ‘pasrah’ pada suatu hal sebelum kita berusaha yang terbaik. 3 hal yang dapat dilakukan seorang hamba untuk menyikapi takdir Allah seraya memilih formula yang sudah disediakan. 

PERTAMA, BERUSAHA. Allah akan senang melihat hamba-Nya berusaha memperbaiki diri dan kehidupannya. Dan jelas, tidak akan ada usaha yang sia-sia di mata Allah. Semua mempunyai nilai sendiri dalam Buku Kehidupannya. Tentu saja yang dimaksud usaha disini adalah yang berhubungan dengan kebaikan. 

KEDUA, BERDOA. Dalam tiap doa yang dibalut dengan kesungguhan dan kerendahan hati kepada Sang Khaliq, mustahil akan diabaikan oleh-Nya. Apalagi setelah kita berusaha dan bekerja keras menggapainya. Allah tidak akan tinggal diam. “Mintalah, dan Aku akan mengabulkannya” janji Allah pada umat-Nya. Dalam hal ini, Allah punya 3 tujuan. Jika doamu langsung dikabulkan, Allah menambah keimananmu. Jika doamu ditunda, Allah menambah sabarmu. Dan jika doamu tidak dikabulkan, Allah menganggap itu belum baik bagimu dan Allah akan menggantinya dengan yang terbaik, karena Allah-lah satu-satunya yang Maha Mengetahui Apa Yang Tersembunyi.

KETIGA, BERTAWAKKAL. Pasrah pada apa yang ditetapkan oleh Allah SETELAH kita berusaha dan berdoa. Jadi, artinya pasrah bukan tanpa usaha dan doa. Tapi, setelah kita berusaha dan berdoa ketika mengambil suatu formula Allah. 

Maka, JANGAN PERNAH MENYERAH untuk hal-hal di depan matamu yang belum kamu ketahui. Karena bisa saja kamu mengubahnya dengan ikhtiar, doa, dan pasrah. Karena Allah hanya menentukan hasil dari tiap formula kehidupan yang kita ambil.
 

Sabtu, Desember 03, 2011

-- film 2-- THE SHAWSHANK REDEMPTION



Film lama yang kutonton karena rekomendasi dari si pemilik rental VCD. Dan ternyata, setelah dilihat, bagus banget filmnya. 
Bercerita tentang Andy Dufrenes, seorang Bankir terkenal dan cerdas, dituduh membunuh istri dan selingkuhannya, yang akhirnya membuat dia dipenjara seumur hidup. Di dalam penjara Shawshank, Andy bertemu dengan bermacam-macam manusia dengan kesalahan yang beraneka ragam pula. Dia mempunyai teman bernama Red, yang punya keahlian menyediakan barang -barang yang dibutuhkan napi lainnya secara ilegal. Red mengatakan bahwa Andy harus berhati-hati dengan Geng Sisters. Namun, malang, Andy harus mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh Geng Sisters.

Awalnya Andy hanya diam. Tapi, siapa sangka bahwa dia merencanakan sesuatu dengan otak cemerlangnya. Bahkan dengan kecerdasannya, dia mampu merenovasi perpustakaan penjara Shawshank menjadi perpustakaan penjara terbaik. Dan dengan kecerdasan itu pula-lah andy mengalahkan semua musuhnya di dalam penjara. Mulai dari Geng Sisters, Penjaga penjara, hingga kepala penjara sampai akhirnya dia bisa meloloskan diri dari penjara dengan cara yang tak terduga.

(100) Pangeran Berkuda _Sang Sumbu Cartesius_


Menghadiri pernikahan seorang sahabat sore ini. Langit sudah tampak mendung. Dalam hati-pun tak berhenti memohon pada Sang Pemilik langit untuk tidak dulu menurunkan airnya. Dan, alhamdulillah karena hujan tidak turun selama perjalanan ke tempat pernikahan. Tidak, bukannya tidak turun, tapi dia singgah dengan rintiknya.

Bertemu dengan beberapa teman di sana sama dengan masuk dalam dunia pertanyaan, dengan siapa sekarang?, kamu kapan nyusul?, Eh ambil bunga sedap malamnya, gih, biar cepet nyusul, dan segala pertanyaan sejenis lainnya. Ketika aku menjawab, tidak dengan siapa-siapa, belum tahu, dan sebagainya, munculnya kalimat-kalimat simpatik yang mendoakan aku cepat menyusul ke pelaminan. Sebuah tempat yang diimpikan oleh sebagian sebar perempuan. Anehnya, beberapa yang tanya adalah single fighter juga. Artinya mereka sendiri belum menikah! Ya, mungkin unggulnya hanya mereka punya pacar, itu saja. 

Akhirnya, entah karena keseringan ditanya hingga bikin bosan menjawab atau lagi ingin cari sensasi, jadilah aku menghidupkan sebuah tokoh khayal yang dampaknya mungkin di luar perkiraan. Ya, tokoh pangeran berkuda. Gambaran seorang laki-laki gagah, tampan, dan prince charming, yang datang untuk menolong sang putri, yang tengah bingung dan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol.  Aku mengatakan begitu, karena semua hal di dunia ini terjadi karena sudah ada Sutradara dengan Skenario terbaiknya.

Tokoh pangeran berkuda itu ku panggil Si Sumbu Cartesius. Hahaha, itu sebutan spontan yang kuberikan karena celetukkan seorang teman. Karena aku memang belum tahu akan memberi nama apa. ada beberapa nama yang kusiapkan. Nama dari seseorang yang mendekat padaku. Bukan, bukan seseorang. Tapi, ada beberapa orang. Pangeran itu datang dengan membawa janji hatinya. Janji hati yang entah benar atau tidak. Yang pasti aku belum memutuskannya.

Aku baru saja menutup sebuah buku yang mengisahkan tentang suatu hubungan yang tidak berhasil antara sang putri dengan pangeran berkuda terdahulu. Aku harus menunggu. Jiwa dan emosiku –kurasa- belum stabil untuk memutuskan sebuah hubungan akan dibawa kemana. Tentunya, tidak pernah ada dalam sebuah kisah dongeng manapun yang bercerita sang putri yang patah hati, memilih pangeran lain sebagai pelariannya dan akhirnya menyakiti sang pangeran. 

Emosiku harus benar-benar stabil untuk bisa berhubungan lagi dengan pangeran manapun. Hingga akhirnya hubungan itu bisa berakhir dengan happy ending. Tidak akan ada lagi air mata yang hadir, rasa sesak yang menyiksa, dan kaki yang tak lagi mampu berdiri bertahan. Hanya akan ada senyuman.

Sesering itu aku memikirkan sang pangeran berkuda, tiba-tiba seraut wajah muncul dengan frekuensi yang hampir sering. Dalam mimpi atau dalam kekosongan jiwaku yang tengah melamun. Wajah itu, aku mengenalnya. Aku pernah bersamanya dulu, ketika usia belum se-dewasa ini. Ketika seragam putih-abu-abu masih melekat di badan sejak pagi hingga sore hari. Aku pernah mengaguminya dulu. Saat kesantunan, ke-diam-an, dan senyum selalu melekat dna terbawa kemanapun langkahnya pergi.

Tapi, apakah dia pangeran berkudaku? Si sumbu cartesius? Sebenarnya, aku berharap semoga memang dia. Hanya saja, aku masih takut untuk memimpikannya. Aku belum ingin memimpikannya, apalagi mengharapkannya. Karena bagiku, -mengakui atau tidak- pangeran berkudaku yang lalu, masih sering hadir dan mengetuk mimpi malamku. Tak dapat kuhindarkan. 

Saat ini, aku tengah berusaha keras agar dapat menjadi perempuan –sang putri- yang pantas di cintai Pangeran berkuda. Hingga suatu hari nanti, dapat kuberi nama dia, Pangeran Berkudaku. Sebuah nama yang bisa kupanggil, bukan lagi Sumbu Cartesius.

(99) Jangan Menyerah!!!

Allah tidak pernah menjanjikan bahwa
Langit akan selalu Biru,
Bunga akan selalu Mekar,
dan
Matahari akan selalu Beersinar....

tapi,
Ketahuilah bahwa Allah akan selalu memberi
Pelangi di setiap Badai,
Senyum di setiap Air Mata
dan
Berkah di setiap Cobaan....

Maka,
jangan pernah menyerah, Sahabatku!
Teruslah berjuang...!!!

Hidup bukanlah suatu tujuan melainkan suatu PERJALANAN, maka, NIKMATILAH!!!

Hidup adalah TANTANGAN, maka, HADAPILAH!!!

Hidup adalah ANUGERAH, maka, SYUKURILAH!!!

Hidup adalah PERTANDINGAN, maka, MENANGKANLAH!!!

Hidup adalah TUGAS, maka, SELESAIKANLAH!!!

Hidup adalah KESEMPATAN, maka, AMBIL & MANFAATKANLAH DENGAN BAIK !!!

Hidup adalah REJEKI ILLAHI, maka, BERBAGILAH SEBAGAI UNGKAPAN RASA SYUKURMU!!!

Jangan pernah menyerah, jika jatuh, maka bangkit dan berjuanglah...
Jalani hidup dengan selalu berusaha dan berdoa, agar bahagia dunia akhirat menjadi milikmu...

Jumat, Desember 02, 2011

(98) Siapa bilang istikharah sulit?? Ini cara yang mudah!!!


Pernahkah kau merasa ragu pada sesuatu hal? Atau merasa bingung untuk memilih? Semua pasti pernah –sering- merasakan perasaan itu. Ada yang menggunakan koin atau kocokan untuk menentukan langkah yang akan di pilih saat bingung atau ragu itu melanda. Bukan hal yang konyol memang, tapi benarkah jawaban yang keluar adalah petunjuk Allah?
Yang (menurutku) benar adalah melakukan sholat Istikharah, yaitu Sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan untuk memilih sesuatu hal yang terbaik. Kebanyakan orang salah berpikir, bahwa istikharah hanya dilakukan jika kita bingung memilih antara dua hal. Bukan begitu, meskipun hanya satu hal, jika kita bingung akan melakukannya atau tidak, maka Allah menyarankan untuk istikharah.
Biasanya, istikharah dilakukan pada malam hari menjelang tidur. Hal ini bertujuan agar kita bisa segera mendapat jawabannya melalui mimpi. Tidak juga, sih. Karena istikharah bisa dikerjakan kapan saja –ketika kita ragu akan sesuatu- dan jawaban Allah tidak melulu lewat sebuah mimpi.
Namun, kadang meski datangnya lewat mimpi, tidak semua manusia bisa mengerti atau memahami artinya. Malah, bisa-bisa menjadi salah arti. Kadang juga yang lebih parah adalah, ketika kita bermimpi, begitu bangun kita malah lupa mimpi apa semalam. Namun, itulah istikharah yang benar, menurut seorang kyai. Karena itu, dibutuhkan bimbingan dari orang yang bijak dengan pengetahuan agamanya yang mumpuni.
Ketidakmengertian itu jelas merupakan kendala untuk mengetahui jawaban yang Allah berikan pada kita, karena sebagian diantara kita biasanya malu untuk membicarakan dengan orang lain, meskipun itu pak kyai. Dan juga belum tentu ada pak kyai di sekitar kita.
Karena itu, ada sebuah ilmu tentang sholat Istikharah yang lebih mudah yang kudapat dari seorang kyai beberapa minggu yang lalu.
Caranya sama persis dengan sholat Istikharah yang biasanya dilakukan.
1.   Sholat dua rakaat (minimal) atau sampai duabelas rakaat (maksimal) dengan niat sholat istikharah.
2.   Kemudian berdoa setelah selesai salam
3.   Ambil Al-qur’an yang ada terjemahannya
4.   Sebelum membuka, berdoa dan mohon pada Allah. Katakan apa hal yang membuatmu bingung.
5.   Lalu buka dengan sembarang halaman (nggak milih halaman)
6.   Lihat arti/terjemahan ayat yang terletak di POJOK KANAN BAWAH
7.   Jika artinya BAIK, maka LAKUKAN
8.   Jika artinya TIDAK BAIK/KURANG BAIK, maka JANGAN LAKUKAN/TINGGALKAN
Sangat mudah, kan?
Selamat melaksanakan Sholat Istikharah, ya. Semoga bermanfaat, dan bisa membantumu mengatasi keraguan dan kebingungan hati.

Kamis, Desember 01, 2011

-- film 1 -- TRUST

Film ini patut ditonton sekeluarga. Karena memang menceritakan sebuah hubungan dalam suatu keluarga. Juga film yang akan mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam kecanggihan suatu teknologi, yang dalam hal ini adalah internet.
Dikisahkan sebuah keluarga yang harmonis, suami istri dan ketiga anaknya. Sang Ayah, Will Cameron, sangat menyayangi ketiganya, hingga selalu meluangkan waktu untuk mendengar 'laporan' ketika mereka pulang sekolah. Hampir tidak ada suatu rahasiapun diantara mereka.

Keadaan berubah ketika Annie Cameron, putri keduanya yang berusia 14 tahun, yang mulai tertarik bermain internet. Hingga akhirnya dia berkenalan dengan seorang laki-laki bernama Charlie. Charlie yang mengatakan banyak hal yang bisa membuat perempuan tersanjung, dan fatalnya, Annie percaya 100% padanya. Dia lupa bahwa kadang orang tidak pernah jujur dengan apa yang dia katakan saat di internet. Tidak ada yang bisa memastikan siapa sebenarnya Charlie itu.

Setelah berbulan-bulan melakukan hubungan melalui internet, akhirnya Annie mengajak Charlie untuk bertemu di suatu tempat. Namun, saat benar-benar bertemu, ternyata Charlie bukanlah pria yang selama ini dia kenal di internet. Charlie yang mengaku berusia 25 tahun, ternyata adalah laki-laki yang berusia 35 tahun, dan termasuk predator yang memangsa anak-anak melalui internet.
Tapi, sayangnya Annie tidak percaya hal itu. Dia lebih mengikuti perkataan Charlie. Bahkan, dia merasa tidak dilecehkan secara seksual oleh Charlie yang memang sudah menidurinya. Disinilah konflik terjadi. Annie lebih mudah marah, bertengkar dengan keluarga. Annie bukan lagi Annie yang dulu, hingga Will Cameron berusaha untuk mengembalikan Annie yang dulu lagi.

Pesan dalam film ini adalah, bahwa kadang setiap kesalahan anak, orang tuapun ikut andil. Tidak sepenuhnya mereka yang salah. Juga mengajarkan bagaimana pentingnya suatu komunikasi dalam keluarga, dan kewaspadaan pada benda-benda canggih seperti internet.




Rabu, November 30, 2011

(97) 8 hal yang harus dilakukan menjelang pernikahan (untuk saudara2 perempuanku yang akan menikah)

Pernikahan sudah di depan mata, dan seringkali rasa stress menjelang hari besar itu menghinggapi sang calon pengantin berdua (meski keluarga juga ikut stree pastinya). Perasaan panik, tertekan, khawatir, gelisah kerap mendatangi hari-hari semakin dekatnya pernikahan.

Tentu saja, semua hal itu jika berlebihan dapat merusak kecantikan sekaligus mengganggu kesehatan, khususnya untuk calon pengantin perempuan. Mengingat acara resepsi biasanya diadakan di tempat si perempuan. Namun, tidak perlu takut, ada hal-hal yang WAJIB dilakukan menjelang pernikahan. Ingin tahu? Silahkan di baca ya... semoga bermanfaat..

1. Delegasikan dan Percayakan
Mulailah mengurangi peran kamu dalam mengurus pernikahan. Jika memungkinkan, delegasikan tugas-tugas Anda pada keluarga atau sahabat yang bisa dipercaya. Mungkin akan muncul perasaan takut kurang ini-itu, terlewat ini-itu atau sejenisnya. Tapi, belajarlah untuk mempercayakan semuanya pada keluargamu.

Menggunakan jasa wedding organizer? Kalau jawabanmu iya, maka ini saatnya kamu benar-benar menyerahkan dan  mempercayakan segala hal tentang pernikahan kamu pada mereka. Kamu tak mungkin membebani diri kamu dengan berbagai hal, lepaskanlah beban satu-satu agar semakin fokus untuk mempersiapkan diri menjelang nikah. Pastikan segala detail dan follow up sudah diserahkan kepada wedding organizer atau orang yang kamu percaya. Setelah itu, usahakan lagi tak terlalu ikut campur dalam persiapan pernikahan secara detail.

2. Persiapkan Bulan Madu
Ini merupakan kegiatan yang menyenangkan menjelang hari-H mulailah berkemas untuk persiapan bulan madu. Selain itu lakukan juga beberapa persiapan terakhir untuk liburan pertama kamu sebagai suami istri. Siapa bilang bulan madu cukup di kamar pengantin saja? Kamu berhak kok mengunjungi tempat2 romantis untuk momen bahagia itu. Tak ada salahnya mencari informasi di internet tentang tempat makan atau tempat menarik lainnya di tujuan bulan madu kamu. Siapa tahu Anda punya waktu luang untuk mengunjunginya.

3. Memanjakan Diri
Kamu mungkin orang yang malas untuk menghabiskan waktu di salon. Tapi tahukah kamu, pergi ke spa dan menikmati perawatan seharian merupakan aktivitas yang bisa meningkatkan mood dan membuat calon pengantin makin percaya diri. Baik pengantin perempuan maupun laki-laki wajib melakukan hal ini. Hari pernikahan adalah hari yang paling penting dalam hidup kita, tentu kita tak mau tampil dengan wajah kusut karena stres dan kusam karena kurang perawatan, kan? So, sekali2 bolehlah kita berkunjung ke salon demi terlihat menawan di hari bahagia nanti.

4. Fokus pada Pasangan
Kamu bisa menghabiskan waktu untuk berbincang dengan pasanganmu. Namun, hindari perbincangan yang berat dan memicu konflik, karena kondisi kalian menjelang hari H sudah cukup menaikkan emosi. Berbincanglah hal-hal yang santai, agar berdampak baik pula pada mood kalian.

5. Makan
Banyak wanita yang mencoba diet mati-matian menjelang hari H agar terlihat langsing. Tapi tidakkah kamu sadari kalau banyak makanan-makanan yang justru bisa membuat Anda tampil cantik saat menikah. Beberapa makanan seperti cokelat juga bisa membantu kamu mengatasi stres jelang pernikahan. Lagipula kamu tidak ingin ketika pengucapan ijab kabul nanti, kamu malah pingsan atau lemas, kan? Ingat, kamu sudah bergerak aktif sekali hari-hari menjelang pernikahanmu, jadi kamu perlu asupan gizi yang cukup sebagia tenaga untuk menemanimu ber-kegiatan.

6. Stop Perawatan Berisiko
Sepekan menjelang hari H, hindari mewarnai rambut, waxing, atau bleaching kulit. Jangan melakukan hal-hal yang bisa berisiko membahayakan penampilan kamu pada hari pernikahan. Jika ingin potong rambut, lakukanlah sebulan sebelum hari H. Jika potongan rambut kamu ‘bermasalah’ masih ada waktu untuk menyesuaikan.

7. Olahraga
Olahraga cukup dapat membantumu tampil bugar pada hari  H. Tidak perlu yang berat, cukup lari kecil atau jogging, jalan santai, atau olah raga ringan yang bisa membuat kamu terlihat segar dan cantik. tapi harus diingat, jangan sampai berlebihan atau kau bisa kelelahan di hari H-mu.

Mudah, kan? Kelihatannya. Tapi, percayalah, jika stress melanda, ingatlah bahwa hari bahagiamu sudah di depan mata. dan kamu tak sendirian. Banyak yang akan menopangmu dari belakang, agar Pernikahanmu menjadi sempurna.
Happy Wedding untuk siapapun yang akan merajut asa pernikahan..

Selasa, November 29, 2011

(96) Pelajaran dari penjual Gado-gado

Suatu hari, ketika jam istirahat, udara yang panas dan sinar matahari yang terik membuatku (dan beberapa orang dikantor) malas untuk keluar makan siang. Mau menyuruh orang pun tidak bisa, karena bapak yang biasanya dimintai tolong beli makanan sedang tidak ada di tempat. Alhasil, kami yang ada di kantor hanya bisa makan makanan ringan semacam kacang, kripik, dan beberapa makanan yang tidak mengenyangkan perut.

Tapi, sungguh beruntung, belum habis satu bungkus makanan itu, dari kejauhan terdengar bunyi tok...tok...tok... suara sebuah bambu yang dipukul dengan kayu, bunyi khas dari penjual gado-gado. Sambil setengah berlari keluar dari kantor agar tidak kehilanggan jejaknya, saya memanggil si penjual gado-gado.
Tukang gado-gado (yang ternyata adalah seorang laki-laki tua) menoleh dan memutar balik gerobaknya menuju kantorku. 

Berapa, Bu? tanyanya sopan sambil mengusap peluh keringat yang mengalir deras di wajahnya.

Enam, Pak. sambalnya di sendirikan saja, ya, jawabku. Dia mengangguk dan mulai mengerjakan pesananku.

Kuamati raut wajah lelaki penjual gado-gado itu. Kuperkirakan usianya lebih dari enam puluh tahun. Namun, tangan dan kakinya masih kuat untuk mendorong gerobak gado-gado ini, yang pastinya tidak ringan. Menyusuri jalan, menantang sinar matahari yang sangat panas demi mencari rejeki agar keluarganya bisa tetap makan. 

Selesai makan gado-gado, lalu saya membayarnya. Bukannya menaruh pada kotak uang seperti yang lazim dilakukan penjual-penjual lainnya, tapi bapak itu memasukkannya pada tiga tempat yang berbeda.
Yang pertama, ditaruhnya di laci gerobak, yang kedua di sakunya, dan yang ketiga di sebuah kotak kayu. 

Lho, kok di pisah, Pak? tanyaku penasaran.

Iya, biar ndak campur antara yang buat saya, yang buat orang lain, sama yang buat agama saya.

Saya kok nggak ngerti, ya, Pak? maksudnya apa, tho?

Ya, yang buat saya itu, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, kalau yang untuk orang lain, kan, karena agama juga menganjurkan untuk berbagi dengan sesama –infaq, sedekah, atau apa saja yang bisa meringankan beban saudara kita, dan yang terakhir, saya itu ingin sekali pergi ke rumah Allah

aku tidak percaya mendengar jawaban dari bapak tua penjual gado-gado di depanku ini. Sederhana, tapi sangat menyentuh. Malu rasanya berhadapan dengan orang seperti beliau. Kita memiliki nasih lebih baik dan beruntung, tapi tidak pernah memiliki fikiran seperti itu. jangankan untuk membantu, berencana membantu saja belum tentu ada dalam benak kita. Ego yang tinggi sebagian manusia kadang mengalahkan segalanya. Meremehkan apa yang rendah di bawah kita. Dan sering mengelak atas nama (ketidak)mampu(an) dan (ketidak)punya(an)

Bukankah haji itu untuk yang mampu, Pak? Ya, tenaga, ya biaya... tidak perlu memaksa kalau memang belum mampu, kan?

Mampu menurut siapa, Bu? Bukan menurut Pak RT atau Pak RW atau Pak Lurah, kan? Mampu itu, kita sendiri yang menentukan. Karena itu berhubungan langsung dengan kita. Sama dengan sanggup atau tidak, bisa atau tidak, berani atau tidak. Semua hal itu adalah kita sendiri yang menentukan. Kalau kita menghakimi diri kita tidak mampu, tidak sanggup, tidak bisa, tidak berani, maka itu juga-lah yang akan kita rasakan. Tapi, kalau kita memvonis diri kita mampu, sanggup, bisa dan berani, maka Insya Allah, Allah akan memudahkan segala jalan kita.

Subhanallah... seorang tukang gado-gado tua yang (mungkin) tidak pernah merasakan pendidikan sampai tinggi, namun memiliki pemikiran yang mulia dan luar biasa.
Siang ini, di bawah siraman terik matahari, aku merasakan kesejukkan yang nyata dari ucapan si penjual gado-gado. Pelajaran berharga yang diberikan oleh bapak tua ini tanpa disadarinya. Pelajaran yang mungkin tidak di dapat di sekolah manapun.

Kadang, kita memang tidak akan pernah tahu akan mendapat pelajaran hidup apa sekarang... dan dari siapa... dari siapapun itu, akan dapat mengubah cara pandang hidup kita. Semoga...