Senin, Desember 05, 2011

(101) Takdir adalah Formula Allah

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka

QS Ra'd :11

 

Setiap manusia memegang nasib dan takdirnya sendiri. Allah hanya memberikan jawaban atas apa yang sudah mereka pilih (tindakan), setidaknya itulah yang kupikirkan ketika berbicara mengenai takdir dan nasib. Tidak ada yang namanya nasib/takdir baik atau buruk. Segala yang menimpa kita adalah hasil dari apa yang kita tanam. 

Kau menanam bambu, jangan harap padi kan tumbuh. Juga sebaliknya. Apakah itu karma? Bukan, hanya balasan atau sekedar pengingat yang Allah sampaikan kepadamu, bahwa apa yang kau lakukan itu baik/buruk. Menurutku, kita sendiri yang menentukan jalan hidup sendiri. Allah hanya memantau dan sesekali mengingatkan jika ada kerikil kecil menghalangi jalan kita.

Ibaratnya 1 + 1 = 2, atau 2 + 2 = 4, dan seterusnya, Allah hanya menentukan 2 dan 4 saja, sedangkan manusia- lah yang memilih apakah formula 1 + 1 atau 2 + 2. Tentu saja, Allah tetap tidak mengesampingkan mana yang terbaik bagi manusi itu sendiri. Tentu saja tidak sesederhana itu. tidak hanya sampai 2 atau 4, melainkan ada beberapa hal yang ditetapkan Allah dibelakang angka 2 dan 4. Layaknya orang tua, Allah tentu tidak ingin melihat ciptaan-Nya terjerumus pada hal-hal yang berdampak tidak baik nantinya.

Kemiskinan atau keterpurukan seseorang hasil dari pilihannya kah? Mungkin, atau tidak. Karena kadang Allah menguji tiap hamba-Nya. Jika hal-hal buruk yang menimpa seseorang mampu membuatnya mengambil pilihan formula yang tepat, maka Allah tidak akan segan mengubah kehidupannya. 

Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali orang itu mengubah apa yang ada pada dirinya, mengajarkan bahwa kita tidak boleh ‘pasrah’ pada suatu hal sebelum kita berusaha yang terbaik. 3 hal yang dapat dilakukan seorang hamba untuk menyikapi takdir Allah seraya memilih formula yang sudah disediakan. 

PERTAMA, BERUSAHA. Allah akan senang melihat hamba-Nya berusaha memperbaiki diri dan kehidupannya. Dan jelas, tidak akan ada usaha yang sia-sia di mata Allah. Semua mempunyai nilai sendiri dalam Buku Kehidupannya. Tentu saja yang dimaksud usaha disini adalah yang berhubungan dengan kebaikan. 

KEDUA, BERDOA. Dalam tiap doa yang dibalut dengan kesungguhan dan kerendahan hati kepada Sang Khaliq, mustahil akan diabaikan oleh-Nya. Apalagi setelah kita berusaha dan bekerja keras menggapainya. Allah tidak akan tinggal diam. “Mintalah, dan Aku akan mengabulkannya” janji Allah pada umat-Nya. Dalam hal ini, Allah punya 3 tujuan. Jika doamu langsung dikabulkan, Allah menambah keimananmu. Jika doamu ditunda, Allah menambah sabarmu. Dan jika doamu tidak dikabulkan, Allah menganggap itu belum baik bagimu dan Allah akan menggantinya dengan yang terbaik, karena Allah-lah satu-satunya yang Maha Mengetahui Apa Yang Tersembunyi.

KETIGA, BERTAWAKKAL. Pasrah pada apa yang ditetapkan oleh Allah SETELAH kita berusaha dan berdoa. Jadi, artinya pasrah bukan tanpa usaha dan doa. Tapi, setelah kita berusaha dan berdoa ketika mengambil suatu formula Allah. 

Maka, JANGAN PERNAH MENYERAH untuk hal-hal di depan matamu yang belum kamu ketahui. Karena bisa saja kamu mengubahnya dengan ikhtiar, doa, dan pasrah. Karena Allah hanya menentukan hasil dari tiap formula kehidupan yang kita ambil.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar