Senin, November 28, 2011

Ketika seorang ibu sakit

Melihat ibuku terbaring lemah dan raut lelah yang mendampinginya, sungguh aku tak ingin menggantikan posisinya. Bukan karena tak ingin atau durhaka, namun aku tahu, seorang Ibu akan lebih menderita ketika anaknya yang sakit, terbaring lemah, dan tak ada senyum di wajahnya. Karenanya, aku lebih ingin selalu ada buatnya. Mendampinginya dan menjadi kekuatan untuknya. Selalu siap kapanpun beliau membagi rasanya untukku.

Beliau sedang sakit. Mungkin kelelahan mengurus semua keperluan rumah. Aku rasa memang tenaga tuanya tak lagi mampu mengurus semuanya sendirian. Tidak lagi bisa, walau beliau selalu mengatakan sanggup mengurusi semuanya tanpa pembantu. Ya, dan hasilnya adalah seperti sekarang. Sakit.

Meski terlihat lemah, tapi beliau masih memikirkan akan makan apa anak-anaknya, rumah belum beres, dan semua hal yang berhubungan dengan rumah tangga. Seorang ibu benar2 luar biasa. Dirinya adalah nomor dua dalam pikirannya, keluargalah yang menempati peringkat pertama, meski sedang sakit sekalipun.

Saat ini, sungguh aku tak ingin menggantikannya. Karena aku lebih memilih untuk menjadi kekuatan yang selalu ada buatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar