Kamis, Agustus 04, 2011

477

Saat selesai sahur dan menunggu adzan Shubuh, aku mencoba membaca Al-qur'an ku yang 'lama' terbengkalai. Tanda al-qur'an itu menunjukkan pada sebuah halaman. Pas kubuka, ternyata surat An-Nisaa. Setelah selesai membaca, tiba-tiba aku ingat sesuatu.
Sahabat yang menjadi saudara perempuanku, Febri Waliulu, sangat menyukai surat ini pada ayat ke 77. Lalu ku buka ulang, dan ku baca terjemahannya.


Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia itu hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang bertakwa, kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.
 Tidak hanya surat itu, ada satu surat lagi yang disukai oleh ebi, begitu aku memanggilnya. Surat 47, surat Muhammad pada ayat ke 7. Sekalian ku buka ayat itu untuk kemudian ku lihat terjemahannya.
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

membaca surat itu, membuatku merindukannya. Berharap suatu hari kami bisa dipertemukan lagi oleh Allah Yang Maha Mengatur Jodoh umatnya.
 

1 komentar: