Senin, Juni 18, 2012

(297) Narasumber tanpa Materi..#lho??

Hari yang menyenangkan. Anda tahu kenapa? Hm, kenapa ya? Hahaha.
Sebenarnya hanya pengalaman pribadi, yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal biasa. Tapi, buat saya ini benar-benar menyenangkan. Karena hari ini saya berkenalan dengan tujuh puluh lebih perempuan yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga.
Bagaimana bisa?
Ceritanya, beberapa hari yang lalu, saya mendapat tugas dari big bos untuk memenuhi panggilan sebagai narasumber. Berbekal pendidikan selama enam bulan sebagai shindan, sayapun menyanggupi untuk melaksanakan tugas tersebut. Dan ternyata saya harus membawakan materi tentang manajemen pemasaran. Bingung mendadak. Karena ilmu itu sifatnya dinamis. Tidak statis seperti matematika, yang 1 + 1 selamanya akan = 2. Pemasaran lahir, tumbuh, dan terus berkembang mengikuti jaman. Dia menyesuaikan diri dengan masa yang dihadapinya. Karena itu, saya tidak bisa sembarangan membuat slide alias power point sebagai materi penyajian. Alhasil, saya punya waktu kurang lebih tiga hari untuk mempersiapkan diri.
Singkat cerita, browsinglah saya. Memohon bantuan pada mbah google, manusia yang konon paling tahu segalanya. Tinggal ketik kata kunci, maka muncullah apa yang anda cari. Tinggal kemudian bersabar untuk mencari yang benar-benar sesuai. Berkutat dengan mbah google, ditemani si capucino dan cemilan ringan ala kadarnya yang tidak bisa dibilang sedikit, akhirnya saya menemukan materi pemasaran yang cocok. Klik, simpan dengan nama, klik, simpan file... begitu seterusnya, hingga saya merasa sudah cukup.
Kabel speedy saya cabut dari laptop. Anda tahu kenapa? Ya, godaan setan fesbuk dan jin twiter selalu menghantui setiap saya ada di depan laptop. Dengan dicabutnya 'aliran darah' tersebut, saya yakin, setan fesbuk dan jin twiter tidak akan menggoda saya, hahahaha.
Ups..selanjutnya, saya minta bantuan si PP alias power point untuk membuatkan slide. Setengah jam selesai, dan tibalah giliran saya membaca ulang. Belajar-belajar-dan belajar.Hari H tiba. Dengan bekal keyakinan diri yang tinggi dibarengi rasa grogi yang nggak kalah tinggi, saya menghadiri pertemuan itu.

Cukup mengagetkan juga, ternyata yang datang lebih banyak dari dugaan saya. Tujuh puluh lima orang perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Dan sekarang punya keinginan untuk berkarya alias membuat suatu barang yang nantinya bisa dijual untuk membantu perekonomian keluarga. Mereka ingin belajar dan membuat anyaman dari lidi dan bambu. Hm, bukankah hebat bisa berkenalan dengan mereka. Dan anda tahu apa yang terjadi ketika tiba giliran saya presentasi? Hilang semua catatan dan isi kepala saya. Gone baby gone. Gone with the Wind. Lost!!
Semua berjalan mengalir seperti air. Tidak ada konsep. Tidak ada letterleg. Tidak ada birokrasi. Tidak ada aturan tegas dan mengikat. Semua mengalir seperti saudara. Apa yang saya sampaikan jauh dari materi yang sudah susah payah saya buat. Tapi, semua aspek jadi lebih tersentuh. Karena apa yang saya sampaikan adalah apa yang mereka tanyakan. How proud i'm to be apart of them!
Pelajaran yang berharga
- Semangat untuk terus belajar meski rintangannya jauh lebih sulit! 
- Biarkan semua mengalir apa adanya
- Berbaur dengan manusia yang berbeda, membuat kita belajar untuk menjadi berbeda tanpa berubah menjadi berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar