Sabtu, Juni 09, 2012

(287) Titip hatiku, Tuhan

Hari Jum'at. 
Perasaan tak menentu. Diri sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Kemarin, aku bertanya pada Allah. Kenapa perasaanku kembali seperti ini. Beberapa orang "datang" padaku, namun tak satupun yang aku sanggup menerimanya. 
Dulu, ketika "selesai" dengan sang mantan, aku berharap segera menemukan penggantinya. Tapi, setelah menunggu beberapa bulan, dan kemudian satu-persatu datanglah apa yang aku pintakan. Namun, meski datang, tetap saja tak bisa kupersilahkan "masuk".
Ah, apa-apaan ini? Kenapa perasaanku tak pernah bisa berubah terhadapnya?
Ya Rabb, aku pernah memohon pada-Mu untuk dihilangkan saja perasaan ini terhadap semua orang. Aku titipnkan hatiku pada-Mu. Jatuh cintakan saja aku pada jodohku kelak. Dan saat itu tiba, maka aku akan mengambil hatiku kembali. 
Aku meminta hal tersebut selalu dalam doaku. Entah apakah ini tanda-Mu atau bukan. Yang pasti jika memang begitu adanya, maka aku benar-benar sangat bersyukur, karena yang kutahu, dia memang baik untuk dicintai. Aku mencintainya, karena Allah mengijinkan aku untuk mencintainya. Karena hati yang kutitipkan pada Allah mengatakan bahwa aku 'boleh' mencintainya.
Entah itu berarti dia jodohku atau bukan, aku tak lagi peduli, karena bagiku cukup ijin yang diberikan Allah padaku untuk mencintainya yang membuatku kuat.

Ya Allah, tetap titip hatiku, ya! Suatu hari nanti, aku benar-benar akan mengambilnya. Dan semoga itu dalam waktu dekat. Amin.

1 komentar:

  1. Tuhan kok dititipi hati. Padahal kita yang dititipi tubuh, jiwa & hidup. hehehe..

    menurutku kalo semua kejadian di masa lalu sudah diikhlaskan (ikhlas beneran, bukan ikhlas di kata2 aja), maka dengan sendirinya kita akan mampu menyambut segala hal yang terjadi di masa kini dan masa mendatang.

    gimana kabar hari ini? sudah memutuskan untuk memilih? hehehe..

    BalasHapus