Senin, Mei 07, 2012

(255) Pangeran Cartesius... apa kabar?

Hehehe...
Tiba-tiba ingin tertawa mengingat huruf-huruf yang merajut judul diatas | Pangeran Cartesius | Sudah setahun rupanya aku memikirkannya | Hanya memikirkannya | Tidak terasa, ya, lama juga | Tapi apa hebatnya kalau hanya berani memikirkan seseorang | Bertindak dong !!! Kemudian muncul pertanyaan, apakah pantas aku (yang seorang perempuan) melakukan perjuangan lebih dari hanya memikirkan? Menyatakan secara real?? |

Susah juga jadi perempuan | Serba salah | Mau diam saja, nggak akan ada perubahan apa-apa | Malah perasaan kita nggak tersampaikan | Lebih parah lagi, kalau sinyal yang kita tebarkan justru tak terbaca | Kalau mau ngomong atau melakukan hal ekstrem lainnya, juga nggak mungkin | Secara kodrat kita sebagai perempuan, "mentidakkan" untuk berbuat itu |

Hah, helaan nafas terdengar berat tiap mengingat Pangeran Cartesiusku | Dimana dia sekarang, ya?? | Atau sedang apa dia?? | Pernahkah sekali saja dalam hidupnya memikirkan aku?? | Ah, aku langsung saja menepis pertanyaan terakhir | Bagaimana mungkin dia memikirkan aku | Bahkan kami tidak pernah bertemu | Tidak pernah bercakap | Paling hanya melalui pesan singkat | Itupun bisa dihitung dengan jari berapa kalinya |

Sia-sia nggak, sih apa yang kulakukan ini | Memikirkan orang yang belum tentu memikirkan kita?? | Keberadaan kita saja mungkin dia nggak tahu | Tapi, mau bagaimana lagi | Rasa ini nggak bisa dihalau, dihilangkan atau di larang | Jadi... So be it |

Dan akhirnya, hari inipun aku mulai dengan.... Apa kabar, Pangeran Cartesiusku????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar