Rabu, Mei 08, 2013

Kado dari pulau seberang

Ulang tahunku memang sudah lewat, tapi hari ini suara motor petugas pos membuatku sumringah. Bagaimana tidak, hampir tidak pernah ada tukang pos lagi yang datang kerumah, setelah semua pesan bisa disampaikan lewat ponsel dan semua paket disampaikan lewat ekspedisi yang lebih cepat dibandingkan lewat tukang pos berseragam oranye.

Sebuah paket dengan tujuan namaku datang hari ini. Aku bisa menduga siapa pengirimnya hanya dengan melihat bungkusnya yang berwarna hijau. Siapa lagi kalau bukan dia, si penggila hijau. Tapi, tak semuanya hijau, karena di dalam masih ada bungkus warna ungu cantik. Aku tahu kirimannya selalu saja membuatku terkejut. Dan benar saja! Dia paling tahu apa yang kubutuhkan. Niatan untuk membeli barang ini sudah kuucapkan jauh-jauh bulan. Saat aku berkunjung ke tempatnya bulan September tahun lalu. Bagiku itu memang hanya sebuah ucapan ringan, yang keluar saat aku berada di tempat yang menjual barang itu. Berbulan-bulan yang lalu aku mengucapkannya. Berbulan-bulan lalu aku menginginkannya, dan (memang) belum kesampaian. 

Lalu..... taaaadaaaa!!!! Benda itu ada dihadapanku sekarang. Lalu aku menyadari ada sedikit yang aneh. Ini hadiahku, kan? Tapi kenapa aku tidak menemukan kartu ucapan atau sebuah surat? Bukannya mengharapkan, sih, hanya... tahulah, saat membaca sebuah kartu ucapan yang penuh doa di hari lahir, adaah hal yang paling menggembirakan. Lebay? Biar saja. Bukankah memang selalu menyenangkan saat ada orang yang mendoakan kita?

Kenapa tidak ada kartunya? ucapku melalui sebuah pesan singkat padanya. Karena beberapa hari ini setiap aku telpon ponselnya selalu sibuk. 
Lama, aku menunggu balasannya. Dan saat balasan itu datang, dia hanya menulis pesan, "Belum ketemu kartunya?"
Huh, kalau sudah kutemukan, aku tidak akan bertanya. Dasar! Gara-gara itu aku mengorek bak sampah. Bungkus hadiah itu memang sudah kebuang. Bungkusnya sudah ketemu, tapi tetap tak ada ucapan, surat atau apalah yang berbau tulisan. 
Sempat membongkar tempat (dimana aku membuka kado itu) tapi hasilnya juga sama. Akhirnya menyerah juga aku. Biarlah, besok saja aku telpon dia, batinku. Seperti kebanyakan anak yang baru dapat hadiah, aku langsung memindahkan barang-barang yang biasa kubawa ke kantor ke dalam benda itu. Dan... AKU MENEMUKANNYA!!! Surat yang kucari setengah mati, aku menemukannya. Astaga, harusnya aku bisa menebak. Dia tidak mungkin menaruh surat itu ditempat biasa. Dia pasti akan menaruh di tempat yang hanya bisa ditemukan dengan tidak sengaja. Hahahaha... Dasar, Asem!!!

Terima kasih untuk hadiah dan doamu, Kak. May's pray, kau bilang. Doa khusus di bulan Mei. Aku amini doa tulusmu, Kak.  Semoga doa kita di bulan Mei ini bisa terkabul. Amin.

Eh, mau tahu hadiahnya??? :D (lebay, ih. Bilang aja mau pamer, hohoho)
Ini deh, aku kasih tahu fotonya.

Eng.. Ing... Eng....

Sebuah tas laptop yang lebih pantas di pakai ke kantor di banding tas yang sekarang aku pakai, hahaha. Karena yang sekarang model dan warnanya lebih kekanak-kanakkan :D. Sebuah surat yang ditulis penuh doa untukku. Tulisannya masih sama. Benar-benar tidak berubah sejak dua tahun yang lalu.  (tetap tak bisa dibaca, hahaha)

Oia, dua hari sebelum hari lahirku, aku juga dapat sebuah hadiah sederhana yang sungguh bermanfaat dari seseorang. Apa itu? Hehehe, kasih tahu ga ya???


Tidak ada komentar:

Posting Komentar