Selasa, Mei 07, 2013

Bertahan... atau menyerah, Sahabat?

Hari ini aku rindu mengunjungi blog seorang teman. Nama blognya.. ah, sepertinya tidak perlu. Aku mengunjungi blog itu hampir setiap hari. Tapi, beberapa hari ini aku absen. Dan hari ini, aku kembali mengunjungi 'rumahnya' untuk melepas rindu. 

Ada beberapa tulisan yang baru di sana. Saat membacanya, aku seperti menyadari sesuatu. Dia sedang jatuh cinta. Bukan, dia selalu jatuh cinta sejak bertemu dengan pangerannya. Dan semakin aku membaca blognya, lalu mengenalnya, aku tahu dia tidak main-main dengan rasanya. Dia benar-benar mencintai seseorang itu. Bahkan meskipun seseorang yang dia maksud tak pernah tahu. Mungkin tahu, tapi tak mau tahu. 

Aku selalu kagum padanya. Dia, begitu percaya pada Tuhan Sang Maha Mecintai. Saking percayanya, sampai-sampai segala kejadian dia begitu yakin Tuhan yang mengaturnya. Ya, ya, memang begitulah adanya. Dia serahkan semuanya pada Yang Maha Hidup dengan keyakinan penuh. Ada sepenggal episode dalam hidupnya, dimana segalanya terjadi atas permintaannya. Permintaan yang diucapkan dengan sepenuh hati dan kepercayaan tingkat tinggi pada Yang Maha Esa. 

Segala keajaiban dalam dirinya, membuatku belajar untuk lebih percaya dan yakin pada Sang Penulis Skenario. Dia membuatku belajar untuk lebih percaya pada cinta. Percaya bahwa saat kita yakin itu cinta sejati, yang kita butuhkan hanya bertahan. Karena, pada saatnya nanti cinta itu akan kembali datang pada diri kita. Jika belum datang, maka ini belum waktunya. Tunggulah. 

Ya, meskipun terkadang aku lebih mudah menyerah. Lebih mudah menganggap bahwa ketika kita menunggu orang yang tidak mencintai kita, atau bahkan lebih parah, tidak tahu kalau kita mencintainya, maka semuanya akan sia-sia. Tidak ada akhir yang bahagia jika cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa menghadapi semua ini? Bagaimana dia dengan senyumnya, menerima segala ketentuan? Tidak pernahkah hatinya menjerit? Karena cinta yang (mungkin) tidak berbalas? Mungkin karena dia yakin, itu bukannya tidak berbalas... hanya saja, belum waktunya. Seperti yang selalu dia bilang, semua ada waktunya.

Hahh.. entah apa yang harus kukatakan padanya tentang cintanya. Haruskah dia menunggu atau bertahan? Meskipun kita tahu, hanya akan ada kecewa di ujung sana. Kau yang tak pernah berhenti berharap, masih kuatkah menunggu ketentuan-Nya? 

Namun ketahuilah, Sahabat, saat kecewa itu menemuimu di ujung sana, maka aku juga akan ada di sana menguatkanmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar