Kamis, September 15, 2011

Di antara Al-qur'an dan Salib..

Shubuh menyapa...
Fajar yang memerah belum mengetuk pagi
Terdengar lantunan ayat suci Al-qur’an
Terucap indah, membalas sapaan pagi...
Aku melihatnya...
Melalui jendela mataku yang setengah terbuka...
Seorang gadis ber-mukenah putih
Terduduk anggun menatap kitab suci di hadapannya...
Tetes air wudhu yang tersisa di rautnya membuat lentera penerang tak mampu
Menandingi cahaya wajahnya
Aku tidak bisa menjadi seperti dia...
Karena aku Nasrani...
Salib di tanganku...

Pagi menghela...
Meniupkan nafas kehidupan baru...
Memulai episode perjalanan hari ini
Aku mendengar nyanyiannya...
Bersama malaikat-malaikat kecil yang dipanggilnya anak-anak Gereja
Dengan gitar yang terpetik di tangannya..
Dia menggemakan kegemberiaan dan kebaikan
Menyanyikan pujian untuk Tuhannya
Bagai sinar matahari yang menghangatkan... dikelilingi bunga-bunga kecil lengkungan manis diwajahnya, tak ada air mata yang mengalir... semua tersenyum
Injil dihadapannya, dilantunkan dengan tepuk tangan sang anak Gereja
Aku melihatnya dengan senyum... tak bisa melakukan hal yang sama
Karena aku muslim...
Lafadz Al-qur’an adalah nyanyianku...


Jilbab yang tak pernah membiarkannya ‘telanjang’ senantiasa pelindung auratnya..
Salib yang tak pernah tertanggal dari lehernya, menjadi identitas tak bersuaranya...
Al-qur’an adalah petunjuk hidupnya...
Injil adalah penuntunnya...

Dalam sujudmu kau beribadah...
Dalam nyanyian gerejamu kau berdoa..

Kau berbeda denganku..
Aku tak sama denganmu..
Namun, kita bisa bersama... karena kita sahabat... karena kita saudara...

Layaknya burung yang butuh sayapnya agar  dia dapat terbang sempurna...
Bagai ikan yang butuh siripnya hingga mampu mengarungi luasnya samudra...
Seperti bumi yang butuh sinar mataharinya untuk bertahan...
Aku butuh engkau, sebagai sahabat hingga dapat kujalani hidup dengan sempurna
Aku butuh kau, hingga dapat kupahami arti bersyukur atas hidup & kehidupan
Hingga dapat menghargai perbedaan..
Dan, mengerti perbedaan tentang kebersamaan dan kesendirian..
Mengerti... bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar