Sabtu, Januari 05, 2013

Filosofi Gula

http://www.berbagicerita.com/images/gula_pasir.jpg
Photo diambil di sini

Siapa yang tak tahu gula. Salah satu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi. Benda dengan nama ilmiah Glukosa atau C6H12O6 ini mempunyai rasa manis. Biasanya digunakan untuk memberikan tambahan rasa pada makanan atau minuman. Dapat juga digunakan sebagai pengawet alami pada makanan. 

Nah, beberapa hari yang lalu, secara tidak sengaja, aku mendengarkan sebuah rekaman milik seorang kawan. Sebuah ceramah ringan dari ustadz yang tak terkenal. Atau memang hanya aku yang tak mengenalnya. Kentara dari beberapa orang di situ yang sepertinya sudah mengenal sang pembicara. 

Disebuah kalimat, dia mengatakan. "Kyai itu seperti gula. Tak pernah menampakkan. Air ditambah gula ditambah teh, jadinya air teh. Air ditambah gula ditambah jahe, jadinya air jahe. Tidak pernah disebut air gula, padahal rasanya manis. Kenapa tidak disebut air gula?"


Kalimat yang diucapkan itu sebenarnya sederhana. Namun tak pernah terpikirkan akan terucap. Jadi gula? Yang tidak menampakkan? Sampai sekerang, aku tidak mengerti maksud sebenarnya. Menjadi manusia tidak perlu sombong? Karena semuanya hanya milik Dia semata. Hanya Dia yang berhak sombong. Itu kah? Rendah hati?

Ya, kupikir itulah maksudnya. Tidak menampakkan kesombongan atas harta atau kemampuan yang kita punya. 

Well, adakah pendapat lain?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar