Aku tak lagi ingin mengeluh, Tuhan. Aku sedang belajar menerima Ketetapan-Mu Yang Maha Tahu mana yang terbaik bagiku dan kehidupanku. Aku sedang berusaha untuk belajar meyakini, bahwa apapun yang terjadi padaku, itu memang sudah seharusnya. Dan saat itu, aku bisa berhenti khawatir, karena Tuhan tak akan membiarkanku sendirian.
Aku berharap atau mungkin lebih tepatnya ingin memiliki keyakinan kepada-Mu sekuat yang dia miliki. Dia , seseorang yang membuatku belajar, bahwa semua yang berjalan di bumi ini sudah ada tulisannya di Lauhul Mahfudz. Tinggal kita menjalaninya dengan doa dan usaha. Dia, seseorang yang membuatku belajar untuk selalu menunaikan kewajibanku sebagai manusia kepada Tuhanku. Belajar bersujud lebih lama, untuk memohon ampun, dan belajar menerima segalanya sebagai pelajaran seraya mencoba melihat setiap hikmah yang tersirat ataupun tersurat dibelakangnya. Dia juga yang membuatku lebih sering menegakkan sholat Istikharah, yang awalnya mungkin untuknya, namun lama-kelamaan menjadi sesuatu 'kewajiban' baru untuk memperoleh petunjuk-Nya agar aku tak lagi salah langka.
Ya Rabb, aku bersyukur atas apa yang telah Kau berikan hingga saat ini. Ketika aku mengira aku telah jatuh dan Kau mencampakkanku, ternyata Kau hadir dengan warna dan semangat lain. Kau menumbuhkan diriku, hatiku, jiwaku, dan semua yang ada padaku, untuk menjadi manusia yang selangkah lebih maju, selangkah lebih baik. Aku bersyukur Kau telah mengenalkan rasa sakit hati, sehingga aku lebih bisa menghargai perasaan orang lain. Aku bersyukur Kau telah mengenalkan air mata, hingga aku bisa lebih mencintai sebuah senyuman.
Terima kasih, Ya Rabb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar