Beberapa minggu yang lalu, tepatnya dua minggu lalu, seorang teman yang bekerja di salah satu surat kabar di Surabaya, menawari saya untuk menulis sebuah artikel di tempat kerjanya. Tentu saja itu kesempatan yang luar biasa untuk saya, yang selama ini memang belum pernah merasakan nulis di surat kabar. Kebanyakan sih, saya nulis untuk konsumsi pribadi, untuk majalah, dan rencana sih ingin punya novel sendiri ^_*
Waktu dia nawari itu, saya nanya, saya harus nulis apa? Ada pakemnya nggak? Dan dia bilang, saya bisa nulis tentang sebuah tempat wisata yang ada di daerah saya. Karena tulisan itu nantinya akan masuk dalam rubrik wisata. Tidak ada ikatan atau pakem untuk membuat tulisan itu.
Pikir-pikir, bisa nggak ya? Bukan karena saya nggak bisa nulis tentang obyek wisata, tapi memang selain nggak pernah, saya juga nggak tahu obyek wisata apa yang mau saya tulis. Di Lumajang sih banyak tempat buat refreshing, tapi tentu saja skalanya rakyat menengah, tempatnya juga nggak seindah Kuta, Losari atau daerah wisata yang sering muncul di tivi. Mungkin peran tangan manusia kurang untuk pengembangannya.
Aih, apa dong?? Kesempatan nulis nih nggak boleh disia-siakan. Kata beberapa 'pakar' sih, seseorang baru bisa dikatakan bisa 'menulis' ketika dia bisa menembus sebuah koran. Nah, saya hanya ingin mencoba saja, apakah tulisan saya bisa layak buat masuk koran.
Aha!! muncul ide untuk menulis ini. Bukan sebuah tempat rekreasi atau wisata alam, melainkan wisata sejarah. Sebuah tempat yang menyimpan masa lalu kota Lumajang. Setelah beberapa hari membuat tulisan ini, akhirnya pas hari ke enam, kelar juga tulisan yang saya beri judul "SITUS BITING ; MEREKAM JEJAK KOTA LAMAJANG"
Dan.. Taraaaaa!!! Muncul deh di koran hari ini.
Menulis memang menyenangkan, kan? Asal kita mau saja menyempatkan barang semenit-dua menit untuk bereksperimen dengan alat tulis kita. Nggak peduli bagus atau jelek, sebuah tulisan tetap mempunyai makna.
Tetap semangat menulis, ya!!
like this....!!!
BalasHapus