Rabu, Juli 18, 2012

Kado untuk Acha, Senja yang Cantik

Hmmmm, ketukan pensil di meja... ketukan jari yang tak jelas di atas keyboard. Keduanya menunggu satu cerita datang agar bisa ditulis. Cerita yang mengungkapmu, mendefinisikan dirimu... cerita yang, ehmm... berbicara tentangmu.
Senja... hm, selalu seperti ini saat harus menjelaskan apa engkau sebenarnya. Bingung. Karena kadang tak ada kata dalam kamus yang bisa kugunakan untukmu. Terlalu indah. Hamparan permadani merahnya di sore hari karena leburan sinar mentari selalu memukau setiap mata memandang. Seperti ada lautan di atas sana.
Aku mengatakan kau sama dengan sebuah Senja. Mengaggumkan. Meski selalu ada kelemahan dalam dirimu. Karena tak ada manusia yang sempurna. Tapi, kebijakan yang ada, membuatmu mampu menundukkan diri untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang kau perbuat, sebagai manusia.
Kenanganku berkeliaran pada setahun yang lampau. Ketika di suatu malam, saat aku memutuskan untuk bertemu dengan seorang perempuan yang juga sama luar biasanya, aku dipertemukan dengan mu, wahai Senja. Tanggal 24 Juli 2011, pertama kalinya kita meneguk kopi bersama di sebuah tempat, yang mungkin suatu hari akan kita datangi lagi.
Meskipun hanya sehari, oh, bukan... kurang dari sehari malah, hanya beberapa jam saja kita berbincang dan saling mengenal, namun aku merasakan bahwa hatiku dan diriku sudah tak sama lagi karena kehadiranmu. Mendapatkan saudara sepertimu yang bisa membuat tersenyum. Namun laiknya manusia biasa, kamupun punya rasa jengkel, ngambek dan marah. Tapi, kau tetap mampu menahannya. Setengah darah Ambon yang kau miliki, menciptakanmu menjadi pribadi yang tangguh, manis, dan kadang keras kepala. Sisa darahmu yang berjudul Jawa, memberikan karakter lain yang bertolakbelakang namun serasi denganmu.
Persahabatan dan persaudaraan denganmu semakin istimewa ketika kau datang ke Surabaya. Tak terkira hatiku rasanya mendengar bahwa kau akan datang pada saat weekend. Tanpa berpikir lagi, akupun menghampirimu, meski harus menempuh hampir enam jam perjalanan. Bagiku itu sepadan. Dan satu mimpiku, telah berwujud nyata. Dari mimpi itu, lahirlah mimpi yang lain. Janji akan bertemu lagi di tanah Ambon, atau mungkin travelling bersama. Aku harap Allah Sang Maha Penentu Hidup akan mewujudkannya satu demi satu.
Kau senja yang cantik. Kau senja yang tangguh. Kau senja Keriting yang luar biasa, hahaha. Si Hitam Manis yang mempesona. Tetaplah merekah dengan keindahan dan kedewasaanmu, Manis. Tetaplah hadir sebagai hal paling indah di akhir hari, saat sore pamit pulang dan malam mulai mengetuk.
Jika gerimis terjadi saat senja adalah hal yang indah, karena kalian menjadi satu, maka pelangi (berharap) akan melengkapi keindahan setiap petang.
Selamat Ulang Tahun, Cantik. Semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagimu, dunia dan akhirat. 

 
*Ditulis untuk Anastasia Tomasouw (Acha) sebagai hadiah ulang tahunnya. Meski terlambat, semoga bisa membuatmu mencipta lengkung di bibir indahmu, ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar