Kamis, September 29, 2011
(38) Kelam
Kelam
Ke.lam
K.e.l.a.m
Kau tahu apa itu?
ya, ketika keadaan gelap segelap-gelapnya
Tanpa cahaya, tanpa penerang
Gelap yang merajam hatimu hingga menghadirkan sang Air Mata
Serupa jatuh dalam lubang tak berdasar
Engkau takkan pernah tahu ada apa di dalamnya
Engaka takkan pernah tahu akan melangkah kemana
Bagimu atau bagiku, ketika Si Kelam menyapa,
bagai di tebar ranjau di sekitarmu
dan kamu atau aku wajib keluar tanpa menginjaknya
atau mereka akan meledak bersama dengan jiwamu
Pertanyaannya,...
ketika Si Kelam mengetuk jiwamu,
apa yang akan kau lakukan?
Akankah kau tetap melangkah
yakin dapat keluar, meski nyawa taruhannya?
atau kau hanya diam? menunggu siapapun datang membawakanmu cahaya?
Asal tahu saja, kamu atau aku, tidak akan pernah dapat menggapai tempat yang kita inginkan, hati yang kita maui,
jika
kita tidak pernah mau meninggalkan tempat yang sekarang kita pijak...
kita tidak pernah mau melupakan hati yang telah permisi pergi untuk mengunjungi hati yang lain...
Mana yang kau pilih?
Kelam...
pilihan kamu atau pilihanku adalah
membiarkan kelam itu masuk dan berkenalan dengannya,
agar kita tahu apa yang di mauinya
Biarkan dia tinggal sejenak untuk menguatkan kita
Biarkan dia menjadi guru bagi kita untuk lebih bisa menghargai sabahatnya, Terang.
Kerena Si Kelam, pasti datang untuk mengajari kita memahami artinya Si Senyum
Jadi, kau punya pilihan lain?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar