Habis buka-buka file film lama yang ada di folder 'my film', eh, nemu film lama yang judulnya '30 hari mencari cinta'. Setelah melihat film itu lagi, adda satu hal yang membuatku berpikir dan akhirnya tersenyum.
Ternyata mencari cinta itu tidak semudah mengedipkan mata!
Jangankan satu bulan, kadang setahun belum tentu kita bisa menemukan cinta itu. Salah-salah kalau terburu-buru malah dapat orang yang 'salah'. Lha, yang di 30 hari mencari cinta itu kurang apa cantiknya? tapi masih saja susah cari pacar (meskipun itu film, kadang dalam kehidupan nyata juga ada). Apalagi yang kayak aku, hehehe... tapi, ada yang bilang sebuntut apapun sandal jepit sebelah kanan, pasti dia punya pasangan. Sandal jepit kiri. :)
Kutipan yang disampaikan oleh tokoh Keke di film itu, "ngapain kita capek-capek cari pacar, toh, tidak membuat hidup kita menjadi lebih baik. Gue yakin, kalau sudah saatnya nanti, pasti akan datang sendiri, kok, orang yang tepat buat kita." (ya, mungkin nggak terlalu sama dialognya. tapi kurang lebih seperti itulah)
Jadi mikir, nih. Benarkah kita tidak perlu berusaha mencari pasangan kita, dan menunggu kehadirannya dengan diam? percaya bahwa bila saatnya sudah tepat, maka pangeran kita akan datang dengan sendirinya?
Atau kita harus tetap berusaha?
Jadi perempuan itu memang serba salah. Mau maju duluan, dibilang genit, gatel, ga tau diri, apapun lah namanya. Pokoknya yang negatif-negatis dan nggak enak di dengar.
Tapi, kalau diam saja, orang yang kita sukai tidak akan tahu isi hati kita, perasaan kita. Tubuh kita bukan benda transparan, lho, yang isinya bisa dilihat dari luar.
Aku.. ada orang yang kusukai, dan berharap kelak menjadi pasanganku. Namanya? ehm,... later-lah. Belum berani menyebutkan. Dan, aku tidak bisa melakukan hal lain kecuali menunggu. Menunggunya mengetahui isi hatiku. Menunggunya memahami nama siapa yang tertulis dalam hati ini. Menunggunya entah sampai kapan. Semoga Allah memberi petunjuknya bagiku... Amin..
Well, siapapun yang akan bersanding mengisi hari-hari kita sampai senja nanti, yang pasti orang itu harus bisa menjadi 'teman bicara dan berbagi'. Bukan hanya good looking aja. Karena ketampanan atau kecantikan tidak akan bertahan sampai matahari terbenam. Tapi, perasaan mau mendengarkan dan berbagi tak akan lekang oleh waktu. Pasangan kita bukan hanya orang yang sexy atau berbadan sixpack. Karena ketika tua renta, hanya keriput yang tampak pada badan kita, menggantikan otot dan kemontokan yang selalu kita banggakan. Sex, bukan juga hal yang penting lagi ketika senja mengetuk. Tapi, kembali lagi, telinga kita lebih berharga saat tua.
Dan satu lagi, mencintai seseorang itu tidak pernah dan tidak akan pernah menjadikan kita bersalah. Bohong dan tidak jujur pada diri sendiri atau 'dialah' yang membuat kita salah.
Selamat mencintai seseorang, ya!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar