The drive back to the house after repeated refresh the mind, heart and soul. Many things that made me think and think again. About family, love, friends, or whatever it is that is in the circle of life. No thought, just like that I was at this point. You know? The point where you no longer know what you feel. The point where you no longer know what you want. All like a mist that held the drapes in front of your eyes. You're blind. Unable to see anything, and do not know will go where.
That's what I feel now. At this time. Though I tried, I could not shake the feeling that I knew was no longer felt since eight months ago. But why just a feeling that I thought was lost, now come back without being invited? Does God was testing me? Test whether I was strong enough to withstand this feeling when he comes again?
If so, then my answer is NO. I'd never be strong when faced with the feelings of the past. I've always been weak, when all things related to heart attack back.
Sometimes I try to reflect and learn from the past. That each of whatever God had planned for us, it will definitely work well. Be strong or weak, it is our choice. be confused between the two, also is our choice. All I know is I believe and try, that God will not bring us this far only to leave us and make us hurt. He is always there. It's just hurts sometimes that makes us blind. Made me blind, and did not see the good behind it.
I wish I could always learn from reflection in the mirror and reflected by it. Hoping to forget what is painful. Forgetting that his love is now no longer for me. And maybe it was just a temporary pain. Until the time that can not be determined. Until the gods gave birth to a new plan with new people. Hopefully!
Perjalanan pulang menuju rumah setelah me-refresh ulang pikiran, hati dan jiwa. Banyak hal yang membuatku merenung dan memikirkannya ulang. Tentang keluarga, cinta, teman, atau apapun itu yang berada dalam lingkaran kehidupan. Tak menyangka, secepat itu aku berada di titik ini. Kau tau? Titik dimana kau tidak tahu lagi apa yang kau rasakan. Titik dimana kau tak lagi tahu apa yang kau inginkan. Semua bagai kabut yang menggelar tirainya di depan matamu. Kau buta. Tak dapat melihat apa-apa, dan tidak tahu akan berjalan kemana.
Itu yang kurasakan sekarang. Saat ini. Meski kucoba, aku tak bisa menghilangkan perasaan yang aku tahu sudah tak lagi kurasakan sejak delapan bulan yang lalu. Tapi, kenapa justru perasaan yang kupikir telah hilang, kini datang lagi tanpa diundang? Apakah Tuhan tengah menguji hatiku? Menguji apakah aku cukup kuat untuk menahan rasa ini ketika dia datang lagi?
Jika iya, maka jawabanku adalah TIDAK. Aku tidak pernah menjadi kuat saat dihadapkan pada perasaan dari masa lalu. Aku selalu menjadi lemah, ketika semua hal yang berhubungan dengan hati kembali menyerangku.
Kadang aku berusaha bercermin dan belajar dari masa lalu. Bahwa tiap apapun yang Tuhan rencanakan untuk kita, pasti akan berhasil dengan baik. Menjadi kuat atau lemah, tetap adalah pilihan kita. berada bingung diantara keduanya, juga adalah pilihan kita. Yang kutahu dan coba kuyakini adalah, bahwa Tuhan tidak akan membawa kita sejauh ini hanya untuk meninggalkan kita dan membuat kita terluka. Dia selalu ada. Hanya saja, luka hati kadang yang membuat kita buta. Membuatku buta, dan tidak melihat kebaikan di belakangnya.
Aku berharap selalu bisa bercermin dan belajar dari refleksi yang dipantulkan olehnya. Berharap dapat melupakan apa yang menyakitkan. Melupakan bahwa cintanya kini bukan untukku lagi. Dan mungkin sakit itu hanya sementara. Sampai waktu yang tak dapat ditentukan. Sampai tuhan melahirkan rencana baru dengan orang yang baru. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar