"Syukurilah & nikmatilah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu!"
Sebagian besar manusia pasti sudah pernah mendengar kalimat itu. Syukurilah yang lima sebelum datang yang lima. Dan kalimat diatas adalah salah satunya.
Sekarang, betapa kalimat itu mempunyai makna bagiku. Betapa bagaimanapun, yang namanya sakit itu nggak enak. Saat kita sakit, mungkin kita bisa manja. Apa-apa ada yang nyiapin, bahkan yang paling simple, seperti bapak yang jarang bikin teh anget, dengan ikhlasnya beliau menawarkan untuk membuatkannya khusus buat anaknya yang sakit.
"Yaopo awake? sek panas a?" (gimana badannya? masih panas?)
"Yo, sek ga enak" (iya masih ga enak)
"Lha pengen maem opo?" (lha, ingin makan apa?)
"Ga wes... ga enak ilat e. sek wareg pisan e" (ga deh... lidahnya sedang ga enak. masih kenyang juga kok)
"Yo wes.. tak gawekno teh anget a? ben enak awak e" (Ya sudah.. tak buatkan teh hangat ta? biar enakan badannya)
Itu sebagian perhatian yang kudapat ketika hari ini, Allah memberiku rejeki untuk dapat merasakan sakit. Hingga memberiku satu pelajaran, daripada aku mengeluh tentang jenuhku yang kemarin, tak ada sedikit rasa syukurpun atas sehat yang kudapatkan. Dan kalau sudah begini, mana yang akan kau pilih seandainya kau menjadi aku? bersyukur atas sehat yang sudah diberi meski jenuh merajalela karena pekerjaan yang bejibun, atau berkeluh kesah dan akhirnya sakit? memang dengan sakit, maka pekerjaan yang tadinya menjadi tanggung jawabmu berpindah tangan pada orang lain. Tapi, setimpal kah?? Biarpun jenuh dengan angka-angka yang menghantui di atas bertumpuk kertas, tapi kepalaku nggak pusing. Mungkin hanya bosan dan mual. Sekarang, meski tidak ada angka yang berpose di hadapanku, tapi kepalaku terasa pusing dan berat. Seakan-akan ingin ku ikat agar tidak tercerai berai.
'Nikmatilah masa sehatmu sebelum masa sakitmu' memberi arti betapa sehat itu sangat menyenangkan dan berharga. Dan hal itu baru disadari ketika kita sakit. Terkapar lemah. Merintih.
Namun, lagi-lagi, tiap apa yang berasal dari Allah Sang Pemilik Hidup, pastilah selalu ada kebaikan atan maksud di dalamnya.
Sakitpun seperti itu. Tidak selamanya sakit itu sia-sia, bahkan menjadi hal yang dibenci, karena kadang sakit membawa kebaikan bagi seseorang. Bahkan, Allah berjanji akan mengampuni dosa-dosa kita, ketika kita diberi sakit tapi kita masih bersyukur dan bersabar. Semoga aku bisa menjadi orang yang selalu bersyukur dan bersabar dalam keadaan apapun.
Ya Allah Ya Ghaffar Ya Shabuur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar