Tugas hari ke 22 --Maaf telat lagi-- adalah menuliskan kejadian diluar kuasa dan tak terduga, namun dapat memberikan hikmah yang luar biasa dalam hidup kita.
Aku pernah mengalami kejadian itu. Satu kali, dan aku tak ingin lagi mengalaminya. Demi Allah, tidak lagi. Sebuah kejadian yang cukup membuat down luar biasa, depresi tingkat akut, dan putus asa berlebihan.
Salah! Pastinya. Aku sangat tahu yang kurasakan sangat salah. Namun, perlahan tapi pasti, kejadian itu mengajarkanku untuk dapat bangkit dari keterpurukan, menghargai sebuah perasaan (diri sendiri dan orang lain), dan meyakinkan bahwa Allah tidak membawaku sejauh ini hanya untuk meninggalkanku d(^_^)b
Aku sering menceritakanya di blog ini. Sangat seringnya hingga aku malu, seolah aku protes pada Illahi. Ya, aku protes, tapi dulu. Seiring waktu, protes itu berubah menjadi syukur yang luar biasa. Dan hikmah yang aku dapat, jika aku tidak 'membuatkan' mataku dan mau melihatnya, sungguh luar biasa dan tak terkira.
Aku pernah mengalami kejadian itu. Satu kali, dan aku tak ingin lagi mengalaminya. Demi Allah, tidak lagi. Sebuah kejadian yang cukup membuat down luar biasa, depresi tingkat akut, dan putus asa berlebihan.
Salah! Pastinya. Aku sangat tahu yang kurasakan sangat salah. Namun, perlahan tapi pasti, kejadian itu mengajarkanku untuk dapat bangkit dari keterpurukan, menghargai sebuah perasaan (diri sendiri dan orang lain), dan meyakinkan bahwa Allah tidak membawaku sejauh ini hanya untuk meninggalkanku d(^_^)b
Aku sering menceritakanya di blog ini. Sangat seringnya hingga aku malu, seolah aku protes pada Illahi. Ya, aku protes, tapi dulu. Seiring waktu, protes itu berubah menjadi syukur yang luar biasa. Dan hikmah yang aku dapat, jika aku tidak 'membuatkan' mataku dan mau melihatnya, sungguh luar biasa dan tak terkira.
1. Aku menjadi semakin dekat dengan-Nya. Semakin ingin belajar untuk mencintaiNya. Karena semua yang terjadi tersebab Dia
menyayangiku lebih dari apapun. Tidak ada satupun yang mengharapkan kebahagiaan kita lebih daripada Dia, Sang Maha Pencipta. Benar, kan?
2. Aku menjadi semakin menyayangi keluargaku. Menjadi dekat dengan mereka, yang dulu sangat kuacuhkan. Lebih sering berada di rumah, menghabiskan waktu dengan mereka, orang yang menyayangiku tanpa pamrih.
3. Aku lebih dekat dengan sahabatku. Mengetahui
mereka-mereka yang terus mendukungku. Memberikan perhatian dan simpati, semangat yang tiada henti. Lebih banyak waktu bersama mereka, lebih membuatku tahu betapa berarti kehadiran mereka. Alhamdulillah.
4. Aku belajar melakukan 'perjalanan spiritualku' sendiri. Tidak megah atau besar. Sederhana, tapi mampu memberikan makna yang luar biasa bagi hati, jiwa, pikiran dan tubuhku. Aku semakin membuka diri untuk mendapatkan ridhaNya. Alhamdulillah.
4. Aku belajar melakukan 'perjalanan spiritualku' sendiri. Tidak megah atau besar. Sederhana, tapi mampu memberikan makna yang luar biasa bagi hati, jiwa, pikiran dan tubuhku. Aku semakin membuka diri untuk mendapatkan ridhaNya. Alhamdulillah.
5. Aku semakin percaya pada Tulisan Allah, bahwa apapun yang terjadi pada hidup dan kehidupan kami adalah semata yang terbaik pada kami. Semakin yakin pada masa depan yang akan datang.
7. Aku belajar untuk lebih bisa mendengarkan kata hati. Membedakan mana keinginanku, mana kebutuhanku. Belajar memprioritaskan apa yang akan kulakukan, memberikan perhatian penuh pada perkembangan jiwaku, memahami kondisi psikisku, dan belajar merawat dan mengobatinya. Peristiwa ini, benar-benar memberikan pelajaran berharga bagi hidupku.
8. Aku dapat belajar memejamkan mata sejenak dan menjernihkan pikiran sekejap, sebelum mengambil keputusan. Saat itu, aku merasa begitu dekat dengan Allah. Belajar untuk 'mendengarkan' dan lebih peka pada petunjuk-Nya.
9. Aku belajar untuk bisa memaafkan diri sendiri, memaafkan keadaan, dan tak lagi menyalahkan takdir, karena tulisan Allah selalu indah pada waktunya. Aku merasakan inilah hal terbaik dalam hidupku. Setiap langkah yang tak pernah lepas dari syukur pada Illahi. Terima kasih Ya Allah ^^ Terima kasih Engkau masih menjagaku.
10. Aku merasa lebih dewasa, lebih tenang dan mampu mengatur emosiku, bersyukur dalam setiap apapun yang Dia berikan padaku. Berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan tak mengecewakan lagi baik bagi Dia Sang Pencipta, orang sekitar dan lingkungan. Alhamdulillah.
Sekali lagi, terima kasih, Alhamdulillah atas apa yang Allah tuliskan bagiku. Semoga kekuatan, kesabaran, keikhlasan, dan ketegaran senantiasa Allah naungkan padaku. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar