Hmm, apa ya yang bisa diceritakan?
Reuni...
Bertemunya kembali wajah-wajah lama, nama-nama lama, dan kenangan lama.
Hahaha, kenangan lama ya? Tapi, bukankah kalau kenangan lama itu justru yang sakit-sakit? Tapi, hari ini kami malah tertawa bersama, seolah hanya ada kebahagiaan saja.
Kalau dipikirkan memang benar begitu ya? Kenangan itu seolah nada pada not balok. Tidak melulu merdu, kadang juga sumbang. Itulah yang menjadi harmonisasi sebuah nada. Sebuah kehidupan. Dan hari ini, kami memainkan harmonisasi itu dengan tawa, bukan lagi dengan air mata.
Yup, satu lagi yang membuat ini luar biasa. Reuni kali ini ada 30 angkatan. Mulai dari lulusan tahun 1980 sampai dengan 2012. Hitung saja berapa manusianya yang datang jika satu angkatan jumlahnya paling tidak 200an murid.
30 Tahun. Cukup lama kan? Guru-gurunya saja banyak yang sudah berganti wajah.
Tapi, sayang sekali tidak semua orang bisa hadir. Angkatanku saja yang 2003 hanya beberapa orang yang datang. Mungkin tidak sampai seratus, atau paling nggak, tidak sampai 150 lah.
Dan kami justru lebih memilih untuk membuat acara sendiri di luar sekolah ketimbang harus menunggu acara itu sampai selesai. Kami lalu pergi ke sebuah pondok makan, yang suasananya lebih santai. Makan siang bareng disana, sambil ngobrol banyak hal. Seneng banget.
Apa? Kau bertanya apakah aku bertemu dengan masa laluku?
Tidak. Dia tidak datang. Mantan calon suamiku itu tidak datang. Mungkin ada acara lain.
Orang yang kusukai?
Ah, dia juga tidak datang.
Tapi, sungguh, demi Allah, tanpa mereka berdua saja aku sudah sangat senang, melampui senang karena apapun.
Subhanallah. Alhamdulillah Ya Allah.
Semoga Allah Yang Maha Pengasih masih berkenan memberikan kami semua umur untuk dapat kembali bertemu suatu hari nanti.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar