Selasa, Oktober 04, 2011

(43) Keajaiban Sebuah Senyuman


Senyum. 
Ketika sudut-sudut bibir terangkat membentuk sebuah garis lengkung, yang menghiasi wajah. Mudah, kan, menciptakannya. Satu-satunya ‘benda’ gratis yang belum dilabeli dengan ‘harga’, yang mampu memberikan kebahagiaan dan berbagai keajaiban bagi kita. Tentu saja tanpa mengurangi kebahagiaan dari si pemberi. Namun, tidak semua orang mau menggunakannya dalam menjalani hidup yang sederhana ini.
Senyum itu, laksana oase di padang pasir, yang mampu melegakan dahaga bagi para pengembara. Bagai rinai hujan yang turun di tengah kemarau, yang mampu meredakan sengatannya. Seperti bulan, yang senantiasa mengindahkan malam bersama bintangnya. Layaknya sepiring mie instan untuk orang-orang yang kelaparan. Seperti tetes embun pertama di pagi hari. Bagai bunga yang tumbuh di musim semi. Bagai pelangi yang muncul setelah badai datang.
Itulah senyuman. Suatu hal sederhana yang berdampak luar biasa.
Jika dia dikeluarkan dengan tulus ikhlas, maka dia akan mampu menciptakan energi positif di sekitarnya.
Tahukah kamu kenapa banyak perang di dunia ini? Banyak pertengkaran? Pertikaian? KARENA MEREKA LUPA TERSENYUM... atau, kotak tempat persediaan senyum mereka mendadak kosong? Habis? Seperti tetes air yang mengering di padang tandus?
Bukankah, kemarahan bisa diredakan dengan senyuman? Air mata juga dapat dibendung dengan sebuah senyuman.
Bahkan Kekasih Allah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk selalu tersenyum. Beliau mengatakan bahwa senyum adalah sedekah, seperti yang disebutkan dalam HR. Tarmizi & Abu Dzar

Seorang sahabat yang tidak memiliki apa-apa untuk disedekahkan bertanya, "Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?". Rasulullah SAW bersabda,"Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah,dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." 
(HR Tirmizi dan Abu Dzar).

Bahkan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa senyum itu adalah ibadah yang dapat melahirkan pahala, dan keberadaannya bukanlah hal remeh yang boleh disepelekan

Sebagaimana hadist Rasulullah SAW, "Tersenyum ketika bertemu               saudaramu adalah ibadah." (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).

 "Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim).

Seorang sahabat Abdullah bin Harits menceritakan tentang Rasulullah SAW, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW." (HR Tirmidzi).  

Ketika suatu hari aku membaca sebuah artikel, aku menemukan bahwa senyuman itu dapat memperpanjang umur. Benarkah rahasia yang dicari jutaan umat manusia hanya sebuah rekahan senyum? Bukan hanya itu, ternyata senyuman mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darah. Dalam catatan Psychological Science dikatakan bahwa, ketika kita tersenyum, tubuh akan melepaskan endorphins, serotonin, dan pemati rasa sakit alami, sehingga tubuhpun menjadi lebih baik. Jadi, tidak perlu obat macam-macam untuk menjadi sehat. Berbagilah dengan senyum, maka tubuhmu akan menjadi lebih sehat dan tidak merasakan sakit.

Tahu, tidak? Senyum itu ternyata menular. Tidak percaya? Coba saja! Ketika kau bertemu dengan orang yang kau kenal, cobalah tersenyum padanya, dan lihat reaksinya!
Senyuman tulus yang diberikan pada orang lain, kadang juga dapat meringankan bebannya. Meskipun bukan berarti dapat menghilangkannya. Paling tidak, senyum dapat membuat beban yang dipikulnya terasa ringan. Karena sesuai kodratnya, senyum itu menghadirkan kebahagiaan.
So, kenapa harus menunggu bahagia baru tersenyum?
Senyum sekarang, dan bahagia akan menghampirimu!
Ayo, tersenyumlah! Dan lihat dampaknya!!!!

1 komentar: