Bundaku. Mamaku. Ibuku.
Hm, hari ini tiba-tiba saja beliau bilang, "Aku tadi beli bros buat kamu. Itu ada di laci!"
Aku melongo... sebentar... tidak percaya, karena ibu tidak pernah membelikan sesuatu langsung, tanpa aku memintanya. Atau tidak jika itu bukan hari istimewa. Yeah, paling tidak jika barang itu bukan sesuatu yang sangat dibutuhkan.
Hla, ini?? Sebuah bros.
Saat aku membuka laci yang ada di kamar, kerlipan dari bros itu membuatku tersenyum. Pantulan cahaya memang membuat bros itu makin berkilau. Sebuah bros kumbang kecil. Oh, bukan sebuah... ehm, coba kuhitung. Satu, dua... ehm, empat... ah, ada lima buah. Bros kumbang dibeli ibu buatku sebanyak lima buah.
"Hah?? Banyaknya ma??"
"Kan kamu ada jilbab warna-warna itu," jawabnya tenang.
Subhanallah... tidak pernah aku menyangka bahwa ibu begitu hafal -minimal tahulah- warna jilbab-jilbabku yang nggak sedikit.
"Sayang warnanya cuma lima, yo mama cuma beli lima. Coba kalau warnanya ada sepuluh, yo tak beli semua. Kan, mama sayang sama kamu!"
Meski bercanda, tidak tahu kenapa ada keseriusan di dalamnya. Membuatku semangat pagi ini. Tadinya yang mau pake jilbab praktis yang langsung masuk, kuurungkan niatku. Ambil jilbab segi empat, demi memakai bros yang dibeli ibu dengan kasih sayangnya.
Hmm... cantik!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar