Suasana kota Surabaya siang ini, pukul setengah 2 siang, hujan deras. Mendung yang memutih, membuat hujan siang ini akan berlangsung lama. Aku menunggu hujan agak reda, sekalian teman yang menjemputku di musholla terminal bis kota Joyoboyo.
Pukul 2 pas, dia muncul dengan pakaian yang dialasi jas hujan, lengkap dengan pelapis untuk tasnya. Mas Agus, nama seorang teman itu. Kenal di bumi shindan, sama dengan Febry Waliulu dan Bernadeth Birana. Laki-laki yang sekarang bukan hanya sebagai teman, tapi juga kakak laki-laki. Mungkin karena dewasanya dalam kadih pendapat.
Tujuanku hari ini datang ke kota pahlawan ini adalah, mengunjungi acara kelahiran 'bayi' perdanaku. Oh, lebih tepatnya bayi kami ber-10. Kami sepakat memberinya nama Jatuh Tersungkur Mencintaimu. Bertempat di Cafe Cirkel, Surabaya, bayi kami diperkenalkan pada beberapa manusia bumi lainnya yang tengah berbahagia karena bayi mereka juga telah lahir.
Suasana rame dan begitu menyenangkan. Bertemu dengan begitu banyak manusia berbakat lainnya di Cafe ini. Mungkin memang benar suatu kata pepatah, "KITA TIDAK AKAN PERNAH TAHU AKAN BERTEMU DENGAN SIAPA DI SUATU TEMPAT. YANG PASTI, DENGAN SIAPAPUN KITA BERTEMU NANTI, KITA PASTI AKAN BERUBAH MESKI SEDIKIT"
Panjang, ya pepatahnya?? Itu dua pepatah paling, hehehe. Yang pasti, aku telah 'berubah' sedikit. Dan lebih pada cara pandang. Bahwa, tidak pernah salah manusia mempunyai mimpi dan asa. Karena itulah yang akan membuatnya selalu berusaha, dan membuatnya lebih 'hidup'. Lebih bisa menghargai keberadaannya dalam dunia yang hanya mampir.
Jadi, inilah bayi perdana kami, lahir dari 10 orang yang tengah galau dalam bercinta, mencintai dan dicintai. Selamat membaca, dan... selamat tersungkur saat mencintai....:D:P
mbak senang yaa,,, maaf yaa gara" aku mbak gag bawa bayi itu :') tp pasti aku kirim koq :D sabar yaa mbak...
BalasHapus