Hidup hanya akan berarti setelah wasit meneriakkan aba-aba 1...2...3..., benarkah?
Detik-detik menjelang akhir tahun, banyak hal yang terlewatkan tahun ini, dan belum terselesaikan. Bahkan belum sempat tersentuh. Padahal, jauh hari wasit telah menembakkan aba-abanya, hanya saja, keacuhanku membuat lupa bahwa peluit sudah dibunyikan.
Dan inilah sekarang, lebih banyak penyesalan. Salahku sendiri? Iya, aku tahu ini salahku memang. Saat semua orang sudah siap di garis start, aku malah bersantai ria, leyeh-leyeh, dan menyepelekan start awal. Padahal justru itu yang penting. Inilah sekarang, apa yang seharusnya sudah selesai dilakukan tahun ini, harus rela menunggu untuk masuk dalam daftar "harus diselesaikan" di tahun berikutnya. Artinya, semua rencana juga harus mundur teratur.
1...2...3... Kelihatannya sepele, namun ketika itu sudah di ucapkan dan pistol sudah ditembakkan, artinya perlombaan dalam hidupmu sudah di mulai. Tidak ada jalan kembali atau berhenti, karena berhenti sama dengan kalah. Keluar sebagai pemenang yang mampu menyelesaikan semuanya, atau sebagai pecundang karena kesalahanmu sendiri?
1...2...3....dooorrrrrrrrrrrrrr!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar