Hm... akhirnya tumbang juga. Rasa capek yang berakibat masuk angin gara-gara ikut acara 'jalan santai Candil" (baca disini), kemudian harus berangkat ke Surabaya, hujan-hujanan, ditambah lagi harus membantu persiapan pertemuan koordinasi dan monitoring eksport, akhirnya tubuh ini tidak kuat lagi bertahan. Tumbang, deh.
Tapi, aku tetap bersyukur ketika Allah masih memberiku sakit. Artinya Allah masih sayang padaku. Melarangku memforsir diri melebihi kemampuanku sendiri. Karena sakit itu sama dengan alarm bagi tubuhku untuk beristirahat.
Jadi, sakit itu menyenangkan atau tidak, kembali lagi pada pikiran kita. Jiwa tidak perlu melarang tubuh untuk sakit, tapi cukuplah jiwa mengatakan bahwa menyenangkan kalau sekali-kali menjadi sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar