Tak ada kontak sama sekali saat itu. Hanya mungkin sesekali kami bertemu di reuni sekolah atau jika seorang teman kami mengadakan acara lain. Itupun kami tak sempat ngobrol seheboh dulu.
Dia mencari rezeki di Ibukota, sedangkan aku masih saja mengais rezeki di kampung halaman. Karen itu, hubungan kontak kami hanya sebatas sms dan chatting.
Lalu, beberapa minggu ini, kami mulai akrab kembali. Mengulang hubungan pertemanan kami yang sempat putus. Dia sepertinya makin dewasa. Pemikirannya sudah tumbuh seiring dengan usianya, mungkin, hahaha. Dia orang yang percaya penuh pada cinta abadi dan ketentuan takdir. Aku selalu tertawa mendengar/membaca ceritanya.
Dia yang tahu, pada siapa hatiku berlabuh selama ini. Padahal aku sendiri tak pernah menyadari seberapa besar rasa itu pada lelaki yang dimaksud.
Bahkan sahabat ini yang meyakinkan aku supaya memantaskan diri bagi lelaki itu.
Selain tentang diriku, kami juga bercerita tentang dirinya. Hidupnya, hatinya, dan harapannya. Betapa dia luar biasa memandang hidup ini. Dan aku belajar banyak darinya. Apalagi saat itu berkisah tentang hati, wuih, sungguh akhirnya aku bisa bernafas lega dan bersyukur bisa mengenalnya kembali. Bisa berkomunikasi lagi. Mungkin Allah ingin memberiku pelajaran melalui dia. Terima kasih, Ya Rabb
Untuk Gege eka meita delim rehata... Thanks for your advice, dear....:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar