Pak Karim, lelaki separuh baya yang kesehariannya bekerja sebagai pencari kapuk. Tiap hari, Pak Karim harus berjalan mencari pohon kapuk. Kadang-kadang asma atau sesak nafas melanda beliau ketika bekerja.
"Ya, kalau mulai sesak berhenti kerjanya," jawabnya ketika ditanya gimana kalau sesak nafasnya kambuh.
Tidak mudah bekerja di tengah-tengah kapuk yang bertebaran. Selain pandangan terhalang, nafas juga sesak.
Kalau tidak musim kapuk, biasanya dapat bayaran 5000 - 15000 per hari. Kalau sedang musim, Pak Karim bisa mendapatkan 50rb per hari.
bersama sang istri, Bu Humaida, meskipun sedang puasa, tetap bekerja keras. Agak susah katanya, karena harus menahan lapar dan haus.
45rb untuk kerja seharian, mulai mengupas, menjemur, dan membungkus kapuk. Tak peduli berapa besar upah yang di dapat Pak Karim tidak pernah lupa bersyukur pada Allah Yang Maha Memberi Rejeki.
Bagi pak Karim dan Bu Humaidah, Rejeki halal untuk Kehidupan dunia akhirat merupakan hal yang sangat penting.
Mereka selalu bersyukur pada Allah, bagaimana dengan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar