Jejak kaki kembali terhampar di depanku. Masa lalu... hai, kau menyapaku lagi. Kenapa? Bukankah kau sudah tidak lagi menghiraukanku. Tapi, entah kenapa bibirku ini tetap menjawab, hai juga, apa kabar??
Seharusnya aku juga bisa tidak menghiraukanmu, tapi bagaimana ya??
Hmmm... adakah kau sangat berarti buatku??
Ouw..ouw... pertanyaan siapa itu? Pertanyaanku-kah?? Atau pertanyaan hatiku???
Yang paling kuingat darimu adalah cara yang kau pakai untuk mendewasakanku. Ketika aku harus terpuruk dan berusaha bangkit. Terima kasih karena kau mempercayaiku... Kau percaya bahwa aku mampu melewatinya... Kau percaya aku mampu bangkit dari jatuh itu.... dan sekarang, nyatanya aku benar-benar bisa berdiri dan berjalan meski kau perlahan meninggalkanku.
Jadi, apakah kau menyapaku kali ini karena aku akan segera bertemu dengan masa depanku?? Dan kau datang untuk menyalamiku, mengingatkanku bahwa kau telah memberiku banyak pelajaran??
Well.... Hai, Masa lalu, ku tundukkan tubuhku dan kuucapkan, terima kasih untuk pemberianmu dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar