Untukmu, Gerimisku...
Rintikmu menyapa bumi yang damai...
Mengindah setelah badaimu berlalu
Membagi cantikmu bersamaan dengan sinar hangat sang mentari
Mencipta fatamorgana yang nyata bagi setiap mata sang pengagum
kian lama, kian ‘ku lihat wujud sebuah lengkungan cantik di wajahmu
layaknya lengkungan indah yang terwujud berupa semburat warna
yang hadir setelah badai...
Kamu, bukan lagi sebagai gerimis yang datang bersama mendung...
Tapi gerimis yang hadir mendampingi embun pagi pertama, menetes mengucap selama pagi pada dunia...
Lihatlah, Gerimisku,
di pinggir dermaga itu...Sang Nakhoda telah menantimu...
Dengan senyum merekah paling tulus yang tak kalah dengan hangatnya sang Mentari
Dia menunggumu...
Menunggu menggenggam jemarimu,
Tersebab karena dia ingin menempati ruang kosong diantaranya
Untuk bersama berjalan menuju senja...
Kau mengulurkan tanganmu ketika jiwamu menepi
Mendekat pada jiwanya bagai magnet yang saling bertarikan
Memberikan anggukan dan serahkan hatimu padanya
Yakinlah dia akan menjagamu, agar tak terjatuh, agar tak terluka
Dia menjanjikannya bukan dengan kata
Tapi dengan hatinya sendiri sebagai jaminan...
Layaknya Matahari yang akan menemani bumi sampai kapanpun
Bukan untuk yang lain.
Hanya untukmu
Hanya untuknya
Kamu... dia... kalian...
Lantunan doa dari para penghuni langit menyemarakkan hati kalian
Mendampingi tiap langkah yang terajut oleh segala asa
Takkan membiarkan kalian terlepas dari jaring-jaring kebahagiaan
yang bertengger indah di depan mata.
Gerimis, tak lagi diijinkan hadir bersama badai
Tapi, cukup hadir bagi gerimis itu sendiri, yang memberi sedikit dingin pada panas yang membakar
Aku, Sang Pelangi...
Menyertai gerimisku dalam setiap mimpinya
Yang selalu terbentuk bersama sinar hangat sang matahari
Menyampaikan senyum yang paling terkembang
‘kan kubuat lengkunganku sesempurna mungkin
Dengan hiasan beragam warna dari Sang Maestro, Allah Ya Rabb...
Untuk bersama alam menyambut kebahagiaan kalian...
Hanya untuk mu, Gerimisku...
Hanya untuknya, Sang Matahari...
Hanya untuk kalian...
(untuk saudara perempuanku dari Bumi Timur, Sang Gerimis_Febry Ebi Waliulu)
Note: hope to present at an amazing day later ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar