Aku menggelar sajadahku di gelapnya malam
Ketika semua mimpi indah tengah diputar dalam tidur masing-masing manusia
Aku mengambil air wudhu,
Yang dinginnya menghinggapi jiwaku dan menyentakkan mataku
Senyap...
Sepi...
Hingga detak jantungku terdengar begitu nyaring
Ya, kesunyian ini adalah favoritku
Tempatku hanya berdua dengan Sang Khaliq
yang hampir tak pernah kulakukan sebelumnya
yang hampir tak pernah kulakukan sebelumnya
Hemm, aku baru tersadar bahwa aku sudah lupa
Kapan terakhir aku bersimpuh menyebut nama-Nya
Dengan balutan kehinaan dan air mata
Sudah lama sepertinya...
Seperti kain tua yang lapuk terlunta di bawah dipan kayu
Atau seperti penggorengan dengan pantatnya yang gosong teronggok di sudut dapur
Atau seperti buku tua yang tak lagi layak dibaca, dilempar jauh, hingga menjadi penghuni kolong tempat tidur
Aku melupakan-Mu, Ya Rabb...
Mengganti nama-Mu dengan nama seorang manusia...
Mengejanya tiap malam
Menebar asa agar dia mendengarnya
Aku mati, Ya Rabbku...
Aku mati sejak tak lagi kusebut asma-Mu dalam lisanku...
Aku mati sejak tak lagi kutemui bayang-Mu dalam hatiku...
Aku mati sejak segala dosa menemaniku
Aku mati, Ya Rabb... Mati...
Meski begitu, Kau tak pernah meninggalkanku
Kau menepati janji-Mu... Kau melangkah bersamaku, Ya Rabb.
Mencegahku sendirian, agar tak tumpah lagi air mata ini...
Kau tetap ada, Ya Rabb, meski aku meninggalkan-Mu dalam waktu yang lama...
Cinta-Mu nyata, karena kau tetap hadir meski aku mengacuhkan-Mu..
Bukan perasaan semu manusia, yang hilang jika tidak dipupuk tiap hari
Bahkan Engkau tak pernah cemburu dan tetap akan datang, meski aku menduakan-Mu
Bukan kemarahan yang Kau lontarkan layaknya memergoki pacarmu selingkuh...
Aku mati meski ragaku tetap berjalan
bagai mayat hidup yang kehilangan arah
Tapi aku ingin hidup, Ya Rabb...
meski harus mengeja nama-Mu tiap malam buta...
meski harus kulukis keagungan-Mu lewat keindahan-keindahan yang kau cipta.
Aku ingin hidup...
Menikmati segala keindahan yang selama ini kuabaikan
Mensyukuri segala nikmat yang selama ini kuingkari
Aku ingin hidup...
Untuk menunjukkan pada-Mu bahwa aku PANTAS & LAYAK untuk hidup!!!
saya larut dalam tulisan ini mbak vina..!
BalasHapushmmmmmmmm..... teduh sekali. :)
mmmmm....
BalasHapussampai ga bisa berkata-kata nie baca tulisannya mba vina ;)