Pernahkah kamu melihat beberapa pengemis yang meminta-minta? Di pertigaan atau perempatan lampu lalu lintas? Di depan masjid saat sholat juma'at atau sholat besar lainnya? Di taman-taman kota? Pasti pernah. Mengemis seakan adalah pekerjaan yang biasa saja, sama halnya dengan pekerjaan pemulung, pengamen atau penjual asongan. Tapi, itu jelas sangat jauh berbeda. Sebagian pengemis mungkin merasa itu adalah pekerjaan yang mudah dan menghasilkan uang yang cukup lumayan tanpa mengeluarkan energi yang berlebihan.
Tapi, tahukah mereka bahwa Allah, Tuhan sang Pemilik Hidup dan Rejeki sangat melarang umatnya untuk berpangku tangan saja, menunggu belas kasihan orang lain, tanpa berusaha.
"Jangan sekali-kali diantara kalian ada yang duduk-duduk enggan mencari rizki dan (hanya) berdoa : "Ya Allah, Limpahkanlah rizki kepadaku!", padahal ia telah mengetahui bahwa langit tidak menurunkan hujan emas dan perak"
Lihat saja, Nabi Daud bekerja sebagai petenun, Nabi Adam sebagai petani, Nabi Nuh sebagai tukang kayu, Nabi Idris sebagai tukang jahit, Nabi Musa bekerja sebagai Gembala. Bahkan, Nabi Muhammad yang kekasih Allah saja bekerja sebagai Pedagang.
Karenanya, selama hayat masih dikandung badan, janganlah kita menunggu uluran tangan orang lain. Berusaha, berdoa, dan akhirnya mendapatkan hasil yang penuh berkah. Amin!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar