(Di Sini lah gambar diambil)
"Mau kemana, Pangeran?" tanyaku pada suatu malam. Saat itu pangeran baru saja turun dari mobilnya yang berwarna merah.
"Mau ketempat dia," jawabnya.
Dan entah kenapa, dengan PD-nya aku langsung bilang, "tunggu sebentar, ya!" Lalu masuk dan ganti maju.
Ya Tuhan, padahal Pangeran belum tentu mengajakku. Tapi, buat apa mampir kerumah kalau tujuannya tidak mengajakku menemaninya menemui perempuan itu. Hahahaha. PD yang berlebihan.
Itu adalah sepenggal adegan yang tiba-tiba kurindukan dari sosoknya. Pangeran, sebut saja begitu. Ah, dia ini cinta pertamaku. Sejak lima belas tahun yang lalu sampai sekarang, dalam kondisi bercanda apalagi serius, aku tidak pernah mengatakan 'aku suka padamu'. Entahlah. Apa karena aku malu, takut, atau aku sudah merasa nyaman dengan hubunganku bersamanya yang seperti ini.
Aku ingat pada suatu malam, saat kami pulang dari sebuah acara sekolah. Aku datang bersamanya waktu itu. Wah, jangan salah sangka, aku tidak pernah bermaksud mendekatinya. Kami hanya pergi bersama, itu saja. Sepulang dari sana, Pangeran bermaksud mengajak makan di pinggir jalan. Bersama teman lelaki kami-sebut saja Pria-kami pilih salah satu penjual nasi bungkus yang tergeletak di sudut trotoar.
"Kamu pesan apa?" tanya Pangeran padaku. Aku melongo sejenak. Entah untuk apa. Sedangkan Pria sudah membawa duduk dua bungkus nasi dan krupuk.
"Oh, ehm, STMJ aja," jawabku.
"Maem apa?"
Aku menggeleng, sambil duduk di sebelah Pria. "Nggak wes, aku ga laper."
Lalu kulihat Pangeran memesan minuman, lalu duduk disampingku. "Mie itu mau ga? Aku pengen nyoba, tapi berdua yo, takut ga habis."
Aku tidak sempat menjawab, karena Pangeran sudah duluan memesan mie tektek yang nongkrong di sebelah penjual nas bungkus.
Pesanan datang. Dan, tebak apa?? OMIGOT, yang datang adalah Es Teh. Saat protes, Pangeran bilang, "Lho, bukannya tadi pesan es teh? Salah, ya? Pesan lagi, ya?"
Kalau saja itu orang lain, mungkin aku sudah merajuk dan pesan lagi. Tapi, karena itu adalah Pangeran, maaf ya... itu tidak terjadi. Bayangkan, tengah malam harus minum es teh, bukankah itu pengorbanan? Ya Allah, hebatnya aku \(^_^)/
Lalu mie tektek datang, dan kami menyantapnya sepiring berdua. Tidak ada malam yang membahagiakan dibandingkan malam itu. Sepiring berdua? Maaf ya, Pria, secara tidak langsung kau bertransformasi menjadi obat nyamuk, hahaha.
Tapi, sepertinya Pria tidak terlalu memperdulikan. Dia asyik dengan makanannya sendiri. Ah, Pria, terima kasih untuk memberikan ruang bebas padaku dan Pangeran.
Banyak hal yang tiba-tiba kurindukan tentang Pangeran. Secara tidak langsung, cinta pertama itu berwujud nyata dalam hatiku. Meski tak pernah kubilang, aku merasa, cintaku tak sia-sia. Saat SMA adalah saat paling dekat aku dengannya. Setiap kegiatan, meski tidak semuanya, hampir kulalui bersamanya. Bersama teman yang lain tentunya.
Sampai suatu hari, aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Cinta itu terkubur. Tapi bangkit lagi, saat orang lain itu 'bercumbu' dengan yang lain dan mengingkari janji kami. Janjiku yang mengatakan akan kembali, tapi nampaknya terlalu lama untuk ditunggu.
Merindu kangen.
Aku merindukan kisah cinta pertamaku
Ah, tunggu ceritaku selanjutnya, ya :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar