Hasil check labnya baru saya ambil hari ini. (check lab saya lakukan tanggal 31 Juli 2013). Untung saja, laboratorium ini tidak ikutan cuti bersama. Paling nggak masih ada yang piket. Dan pas lembaran hasil itu dibuka.... deng..deng..deng!!!!
Apa nih? Bagaimana mungkin hasilnya bisa setinggi ini? Hormon T4 yang nilai normalnya maksimal satu koma sekian, punyaku malah 13,sekian. T3 yang harusnya normal maksimal dua koma sekian, punyaku bisa 8,88. Sedangkan untuk hormon TSH, yang nilai minimalnya 0,05 milikku malah 0,007. Tuhan! Nggak nyangka dapat hasil seperti ini. Jauh sekali dari nilai normal.
Tahun 2009 s/d 2010 saya memang melakukan pengobatan secara rutin setiap bulan di RS sutomo surabaya. Tiap tiga bulan sekali selalu check lab. Dan terakhir, sebelum saya berangkat ke Jakarta untuk pendidikan, hasilnya sudah normal untuk dua hormon, sedangkan hormon satunya sudah hampir mendeati normal. Karena itu, saat berangkat ke jakarta, saya memutuskan untuk berhenti berobat.
Sampai awal 2013 kemarin, tubuh saya baik-baik saja. Bahkan dulu, saat saya belum pernah berobat sama sekali, saya juga tidak pernah mengalami hal ini. Tidak pernah terpikir bahwa saya akan mengalami sakit seperti ini. Setelah browsing kesana-kemari akhirnya saya menemukan alasannya. Otot di kaki saya mengalami katalisasi yang berlebihan. Pemecahan protein yang ada di kaki ini, membuat kekuatan kaki berkurang untuk melakukan aktivitas normal.
Ada syukur yang menghinggap. Alhamdulillah, karena ternyata ini bukan sakit yang 'aneh', tapi disebabkan oleh penyakit yang sudah ada. Kemungkinan sembuhnya tidak bisa diprediksi. Semua tergantung bagaimana gaya hidup, konsumsi obat, dan istirahat teratur, untuk bisa mengembalikan kondisi kaki seperti semula. Sedangkan untuk sakit hypertiroidnya sendiri, butuh waktu satu tahun untuk pengobatan tanpa henti. Tiga bulan sekali check lab. Setelah satu tahun, akan ada tindakan lanjutan dari pak dokter.